Delman atau yang akrab dikenal warga Polewali mandar, Sulawesi barat dengan sebutan bendi, hingga kini tetap menjadi salah satu trasfortasi primadona bagi warga setempat. Tarifnya yang relatif murah dan terjangkau menjadi alasan banyak warga hingga kini tetap memilih bendi sebagai sarana angkutan utama jika bepergian ke desa tetangga atau ke pasar menjual hasil bumi. Meski di jalan raya sudah berseliwerang aneka jenis kendaraan trasfortasi moderen yang bisa dipilih, bendi yang bebas polusi dan dinilai lebih sehat, menjadi alasan utama lainnya bagi warga yang tidak terbiasa hidup di tengah tingkat polusi udara yang tinggi.
Kemajuan sarana
trasfortasi moderen mulai dari minibus hingga angkutan jenis bus di jalan raya
tak membuat sarana trasfortasi tradisonal delman yang akrab dikenal warga
setempat dengan sebutan bendi menjadi
tertinggal atau kehilangan pelangga.
Di sejumlah lokasi
dan pasar tradisional di polewali mandar, dokar hingga kini tetap jadi sarana
trasfortasi primadona yang banyak di pilih warga. Untuk bepergian ke desa
tetangga/ atau ke pasar, delmanlah menjadi pilihan trasfortasi utama mereka layaknya menggunakan taksi yang
dibayar sesuai perjanjian pelanggan dan pemilik delman.
Tarif angkutan umum
yang lebih mahal hingga 40 persen dibanding menggunkan delman membuat kendaraan
tradisonal ini tak pernah kehilangan pelanggan.
Di pasar Campalagian,
Wonomulyo dan tinambung polewali mandar misalnya, warga dari berbagai desa dan
kecamatan masih tetap meilih delman sebagai sarana trasfortasi utama mereka ke pasar atau ke desa lain.
Aneka hasil bumi yang dihasilkan dari kebun dan sawah mereka diangkut menggunakna
delman ke pasar atau ke pedagang pengumpul.
Bukan berarti tak ada
trasfortasi lain seperti mobil angkutan antar kota dan antar desa. Sejumlah
warga di kecamatan tinambung polewali mandar misalnya beralasan tetap memilih dokar sebagai sarana
trasfortasi selain karena tarifnya lebih terjangkau dan suasana kekeluargaan
yang tetap terbangun antar pelanggan dan pemilik delman, kendaraan tradisoonal
ini juga dipilih warga karena dinilai bebas polusi. Mabuk menggunakan
trasfortasi moderen seperti mobil menjadi alasan warga hingga kini tetap lebih
memilih delman sebagai sarana trasfortasi utama jika bepergian ke mana saja.
Arifuddin, warga
tinambung ini mislanya lebih memilih bendi karena alasan lebih sehat dan bebas
polusi daripada menggunakan angkutan moderen seperti mobil. Kendaraan bendi itu
lebih sehat dan bebas polusi makanya saya lebih piluh naik bendi kalau jaraknya
tidak terlalu jauh,:ujar Arifuddin/ warga penumpang
Rasyidin, pemilik
dokar yang melayani sejumlah rute di kecamatan wonomulyo polewali mandar
mengaku tak pernah kawatir kehilangan pelanggan. Bahkan saat pemerintah terus
menaikkan harga bbm untuk menekan biaya subsidi yang membengkak, pemilik dokar
makin berkibar. Kenaikan tarif membuat banyak penumpang yang berpendapatan
rendah kerap memilih bendi sebagai kendaraan alternatif karena alasna murah dan
terjangkau. “Harga tarifnya yang murah 40 persen dari tarif angkutan umum
sperti mobil membuat bendi tetap dipilih warga,”ujar Rasyidin mengaku tak cemas
kehilangan pelanggan di tengah menjamurnya kendaraan angkutan umum di jalan
raya.
rindu banget naik benddi....di taun 2012 ini masih ada kat di sekitar tapango barat
BalasHapusHehehe...thanks. Orang2 meniggalkan transfortasi sehat dan ramah lingkungan dan mmeilih transforasi yg sarat volusi dan tidak tdk aman
Hapus