Senin, 24 September 2012

Agar Bisa Nelpon dan SMS-an Anak Diperantauan, Lansia Berlomba Belajar Membaca


Lansia Belajar. Agar bisa membaca sms dan menelpon sendiri ke sanak keluarga dan anak-anak mereka di tempat lain, puluhan lansia di Polewali mandar, Sulawesio barat/ berlomba belajar membaca dan menulis. Agar berlangsung santai  guru pembimbing memberi pelajaran membaca dan menulis dengan cara bermain yang kerap diselingi homor kocak para peserta sendiri. Metode belajar sambil bermain ini terbukti mampu melecut semangat para lansia untuk belajar membaca dan menulis. Seperti anak-anak sekolah mereka  juga berlomba tampil di depan papan tulis untuk menunjukkan kemampuan mereka menulis atau membaca.

Puluhan lansia di desa Indumakombong, kecamatan Matakali, polewali mandar ini tampak bersemangat belajar sambil bermain.

Sebelum pelajaran dimulai Sabtu (22/9) lalu, mereka membaca doa dan menggelar tepuk lansia sambil bernyanyi. Kendati disaksikan oleh anak-anak dan cucu mereka sendiri, para lansia yang berumur 50 hingga 70 tahun ini mengaku tak perlu malu belajar membaca.  

Agar tak menghalangi waktu mencari nafkah di siang hari, waktu belajara mereka sengaja dipilih malam hari. Seperti anak-anak sekolah, para lansia ini juga belajar menulis, membaca, dan cara menghitung sambil melantai. Mereka membawa perlengkapan atk seperti pensil, pulpen, buku dan tip ex dan map.

Kendati sudah berusia lanjut mereka tetap tampak bersemangat, bersaing, dan menunjukkan kebolehan mereka mengeja dan menulis kalimat demi kalimat yang diminta para pembimbingnya. Meski jam belajar baru dimulai pukul 20 wita, namun mereka sudah berkumpul di salah satu rumah warga yang dipilih sebegai tempat belajar bersama, sebelum pelajaran dimulai.

Lihatlah ulah ibu tuginem yang kocak ini. Tak ingin kalah bersaing dengan teman-teman belajarnya, mereka tampil kedepan membaca. Karena belum lancar membaca, Tuginem kerap mengundang gelak tawa peserta lain, lantaran tulisan yang ditunjuk beda bacaannya. Toh ini tak membuat mereka merasa minder. Justru suasana bermain dan tampak kocak itulah yang bisa melecut semangat para lansia ini belajar lebih keras, agar bisa membaca, menulis, dan menghitung.

Beragam motivasi para langsia belajar. Sumru misalnya mengaku belajar keras menghitung dan membaca agar kelak bisa membaca sms dan menelpon sendiri ke sanak keluarga dan anak-anakanya sendiri. Maklum Sumru kerap irihati kepada anak dan cucunya yang bisa sms-an dan bertelpon ria ke teman atau orang taunya, sementara sumru hanya bisa menerima telpon. “Saya berharap bisa membaca dan menulis agar saya tak perlu repot minta tolong membaca kiriman sms atau menelpon karena saya sudah bisa baca , sms dan menelpon sendiri nomor-nomor tujuan anak atau keluarga saya,”ujar Sumru, warga belajar.

Lain lagi dengan jumaintan, ibu yang suka bepergian ini mengaku termotivasi belajar agar kelak tak perlu lagi bertanya jika mencari alamat atau suatu tempat, karena sudah bisa membaca sendiri nama jalan atau kampung yang mereka masuki.  “Kalau bisa membaca dan menulis kan saya tak perlu lagi nanya nama jalan atau kampung jika bepergian, cukup baca sendiri,”ujar Jumnaintan, lansia belajar

Karena metode belajar diramu dengan teknik belajar sambil bermain yang dikemas dalam suasana santai dan penuh kekeluaragaan, para lansia ini bisa belajar hingga larut malam tanpa terasa. Terbukti hanya beberapa kali pertemuan digelar, para lansia kini mjulai melek hurup dan bisa membaca perlahan –lahan.

Andi Mukmin Patta, kordinator pembimbing para lansia menyambut gembira tingginya motivasi para lansi belajar melek hurup. Dengan metode belajar sambil menyuguhkan beragam permainan, mampu menciptakan suasana belajar yang interaktif dan tidak membosankan para lansia. “kita berharap semangat dan motivasi yang besar para lansia belajar membaca dan menulis ini bisa menular ke warga buta hurup lainnya termasuk lansia yang lain,”ujar Andi Mukmin Patta, pembimbing

Andi Mukmin gembira menyambut tingginya motifasi para lansia belajar membaca Meski usia sudah lanjut. Mukmin berharap, partisipasi kelompok pemuda peduli pendidikan polewali ini kelak bisa berkontribusi terhadap upaya pemberantasan buta aksara, termasuk di kalangan para lansia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar