Sabtu, 27 Juli 2013

Pedagang dan Peternak Lokal Tolak Daging impor


Kebijakan pemerintah mendistribusikan daging imfor ke berbagai daerah di tanah air menyusul naiknya harga-harga daging di pasaran hingga Rp 120 ribu perkilogram, mendapat penolakan pedagang daging di polewali mandar, sulawesi barat. Mereka menilai masuknya daging imfor akan merugikan pedagang dan mematikan para peternak local. Daging imfor juga dinilai pedagang tak kalah kwalitasnya dengan daging local.


Puluhan pedagang daging di pasar tradisional di polewali mandar menyatakan menolak daging imfor masuk ke polewali mandar. Penolakan tersebut dikemukemukakan sejumlah pedganag di pasar wonomulyo dan pekkabata polewali mandar, Sabtu (20/7). Mereka menilai kebijakan pemerintah mengimfor daging sebagai bentuk kepanikan merespon kenaikan harga daging di sejumlah daerah, hanya akan mematikan para pedagang an peternak local.

Para pedagang menilai harga daging yang relatif murah dan terkendali di kisaran harga rp 75 hingga rp 80 ribu perkilogram, tak perli dinnterpensi pemerintah. Kenaikan harga Rp 5000 perkilgram  sejak menjelang kenaikan harga bbm dan awal ramadan dinilai pedagang wajar dna tak perlu disikapi dnegan cara menginterpensi pasar melalui imfor daging.

Adi, pedagang daging di pasar wonomulyo polewali mandar menyayakan distrubusi daging imfor dengan harga yang murah yang belum tentu kwalitasnya lebih baik dari daging lokal ke wilayah polewali hanya akan mengacaukan mekanisme distrubusi dan harga daging di pasar local.

“Kasian pedagng sudah beli daging dnegan hara mahal tidak bisa bersaing dengan daging imfor yang harganya murah,”ujar Adi, pedagang daging

Sejumlah pedagang menilai pemerintah seharusnya lebih memberdayakan peternak lokal agar bisa meningkatkan produksi dan kwalitas ternnaknya. Ketersediaan daging lokal yang memadai diharapkan bisa menghentikan spekulan dan agar permainan harga daging di pasaran yang selalu jadi masalah tidak terus terulang setiap tahun.

Pasokan daging di wilaya polewali mandar sendiri relatif aman. Produksi daging dari para peternak lokal di berbagai kecamatan dinilai mampu menopang kebutuhan atau pemrintaan daging setiap hari di wilayah ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar