Selasa, 04 Februari 2014

Warga Matra Hadang Banjir Rob Dengan Tanggul Pasir

Gelombang pasang air laut atau banjir rob yang menerjang pemukiman warga di sepanjang pesisir pantai kabupaten mamuju utara sulawesi barat,  sejak sepekan terakhir menyebbakan warga waswas dan cemas. Puluhan rumah di lokasi sepanjang lima kilometer rusak rusak diterjang banjir. Untuk menghadang banjir roba agar tak menerjang masuk ke pemukiman mereka warga terpaksa membangun tanggul dari karung pasir, namun cara ini tak mampu menahan gelombang pasang yang menghantam pemukiman warga hingga tiga meter lebih.

Gelombang pasang yang menghantam desa pangiang dan desa batuoge kecamatan pedongga, Mamuju utara sulawesi barat sejak sepekan terakhir menyebbakan puluhan rumah warga rusak. Warga yang cemas dihantam banjir rob berusaha menendung banjir rob dengan cara membangun tanggul dari karung pasir agar banjir tidak menerjang hingga pemukiman penduduk di sepanjang pantai.

Banjir rob tak hanya menghancurkan rumah warga, sejumlah kios dan warung makan yang dibangun di sepanjang pantai juga ikut rusak diterjang rob. Derasnya gelombang laut juga membuat sejumlah pohon besar tumbang karena tergerus banjir air pasang hingga menyebbakan abrasi sepanjang pantai.

Akibat cuaca buruk yang melanda warga pesisir pantai kabupaten mamuju utara sejak sepekan menyebbakan ribuan nelayan di wilayah ini tidak berani melaut.

Untuk mengisi waktu mereka di saat beristirahat karena tak melaut para nelayan hanya berusaha memperbaiki kapal dan perahu milik mereka.

Warga berharap pemerintah daerah mamuju utara bisa segera membangun tanggul di sepanjang wilayah pesisir pantai agar warga tak lagi cemas setiap kali musim cuaca buruk seperti saat ini.

MenurUt Muhammad Rizal, warga dilokasi ini menyebutkan permintaan bangunan tangggul sudah berkali-kali dilakukan warga demi keselamatan ribuan pesisir pantai namun hingga kini tak kunjung terwujud

“Sudah puluhan kali diajukan warga agar pemerintah membangunn tanggul di sepanjang pantai untuk menyelamatkan warga dan rumahnya namun smapai kini tak kunjung direspoin pemerintah,”ujar Muhammad Rizal, warga desa pangiang, salah satu lokasi yang dihantam banjir rob.

Warga mengeluhkan minimnya perhatian pemerintah daerah terhadap nasib ribuan warga yang bermukim di sepanjang pesisir pantai. Pemerintah terlihat baru turun tangan saat warga sudah tertimpa musibah, pada hal seharunya jika pemerintah cermat dan tanggap terhadap segala potensi bencana seharusnya bisa ditanggulangi sebelumnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar