Jumat, 10 Januari 2014

Ini Trik Warga Mombi Mengontrol Kinerja Pejabatnya

Ini cara warga desa Mombi kecamatan Alu Polewali mandar sulawesi barat mengontrol kinerja pejabat di desanya. Kesal dengan kinerja dokter dan bidang puskesmas yang dinilai tidak memberi pelayanan kesehatan secara prima, warga setempat terpaksa turun tangan secara bergantian mengabsen sendiri kehadiran dokter dan bidang desa di kantornya. Maklum warga ini mengaku kesal kerap datang ke puskesmas untuk melahirkan bayinya atau memeriksakan diri, namun mereka kecewa karena puskesmas tutup. Dokter dan  dan bidang sering tak ada saat warga memeriksakan diri atau melahirkan di puskesmas.

Warga yang mengaku kerap melakukan komplain untuk memprotes buruknya pelayanan kesehatan di desa mereka ke pemerintah setempat seperti desa, camat setempat, malah warga yang dituding membuat prasangka yang merugikan para bidang dan dokter puskesmas setmpat. Alasannya laporan absensi petugas puskesmas yang ditanda tangani desa dan kecamatan selalau hadir penuh, namun farktanya warga mengaku sering kesal karena tak ada dokter atau bidan desa yang bertugas saat mereka datang ke puskesmas.

Kesal dengan ulah dokter dan bidan desa yang selalu dinilai rajin dan tak ada masalah oeh atasannya, Sejumlah warga terpaksa turun tangan secara bergantian melakukan absensi kepada petugas dokter dan bidan desa di puskesmas karena tak ingin laporan mereka dinilai meng ada-ada. Laporan data kehadiran dokter dan bidan desa persi warga itu kemudian juga disampaikan ke desa dan camat setempat sebagai perbandingan dengan lapaoran petugas puskesmas yang selalu jadi rujukan pemerintah setempat untuk menilai kinerja dan kehadiran petugas di puskesmas.

“Setiap kali kita mengadukan buruknya pelayanan kesehatan di puskesmas ke desa atau camat, warga malah dituduh berperasangka yang bukan-bukan. Alasannya daftar kehadiran dokter dan bidan desa di tempat kerjanya seperti dilaporkan puskesmas ke pemerintah setempat tak pernah bermasalah. Pada hal patanya sering kali warga menggerutu karena datang ke puskesmas untuk melahirkan atau memeriksakan kesehatan mereka tapi tak ada dokter atau bidan desa,”ujar Wahidah salah satu warga desa Mombi yang ikut mengontrol langsung kinerja bidan dan dokter di desanya.

Menurut Wahidah banyak kasus kematian ibu dan anak yang akan melahirkan meniggal dunia diduga kareha terlambat mendapat penanganan petugas kesehatan.  “Bayangkan warga dan ibu-ibu yang datang ke puskesmas. Mereka kerap menunggu berjam-jam tapi tak adadokter atau bidan. Mereka biasnaya baru datang setelah ditelp[on atau dihubungi jika ada warga yang akan berobat baru mereka datang, itu pun kerap warag menunggu berjam-jam baru datang,”ujar Wahidah.

Diana, warag desa Mombi lainnya mengatakan dokter dan bidan desa jarang tinggal di pustu atau puskesmas. Pada hal puskesmas cukup layak dna punya rumah dinas yang meungkinkan dokter atau bidan tinggal di desa memberi pel;ayanan kesehatan kepada warga.

Sementara warga yang jauh dari pusat kota polewali Mandar mengaku kesulitan menjangkau sarana kesehatan seperti rumah sakit karena jarak tempuh dari desanya ke kota makan waktu hingga dua jam perjalanan. Belum lagi banyak dusun dna deasa belum bisa diakses sarana transfortasi umum hinga warga kesulitan mengakses sarana kesehatan selain mengandalkan puskesmas yang relatif lebih dekat.

Menanggapi keluhan warga, Kepala UPTD Dinas kesehatan Polewali Mnadar, Hajja Sunar M Kes membantah tak ada pembiaran dokter atau bidan desa untu tidak memberi pelayanan kesehatan secara maksimal kepada warga desa. Menurut Sunar, Dinas kesehatan selama ini hanya berpatokan pada absensi dna laporan aparat pemerintah setempat seperti desa mengenai kinerja aparat puskesmas di desa mereka.

Sunar berjanji akan melakukan verifikasi terkait laporan keluhan warga yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan di desa akibat para dokter dan bidan yang tidak menjalankan tugas. Sunar juga menyatakan akan mengkoordinasikan laporan warga ini ke jajaran dinas kesehatan untuk meningkatkan mutu pelayanana kesehatan terutama kepada warga desa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar