Yadal (12) bocah kelas VI SD di Polewali mandar sulawesi barat ini nekad berpetulang dari kampung ke
kampung mencari warga yang bersedia menjadi orang tua angkatnya. Yadal berharap
dengan mendapatkan orang tua angkat bisa melanjutkan sekolahnya. Sayangnya
meski setahun terakhir meninggalkan ayahnya di matangnga/ sebuah dusun
terpencil di polewali mandar, Yadal tak kunjung menemukan orang tua angkat. Bermodal
selembar akte kelahiran dan foto copy kk dan beberapa lembar seragam sekolah
dan sarung yadal ditemukan warga sedang terdampar di kawasan tambak mampie
polewali mandar, Rabu kemarin (08/01/2014)
Yadal kini ditammpung sementara di rumah Fatur, sambil
berusaha menghubungi pihak-pihak terkait agar bisa menyerahkan bocah
tanggungajwab bocah yang diduga tengah mengalami goncangan psikologis ini.
Yadal diduga tak betah tinggal di rumahnya sejak ia diminta orang tuanya
berhenti sekolah karena alasna tak mampu mebayar biaya pendidikannhya.
Cerita petualngana yadal, bocah asal dusun Matangnga Ppolewali mandar ini
bermula ketika ayahnya dilang (60) minta yadal berhenti sekolah karena alasan
pendapatan keluarganya sebagai petani penggarap di desanya sudah tak mampu membiayai
pendidikannya. Yadal diminta ayahnya lebih baik mencari kerja agar bisa
membantu perekonomian keluarganya.
Yadal yang baru naik kelas VI SD ketika itu tentu saja merasa terganggu dan
tak bisa berkonsentrasi lagi. Putus sekolah dan harapan ingin menempuh
pendidikan yang lebih baik kian membayangi fikirannya.
Suatu hari anak ke delapan dari 10 bersaudara pasangan dilang dan ana ini
memilih nekad kabur dari rumahnya. Berbekal selepmbar akte kelahiran/ foto copy
KK, selembar sarung dan sejumla seragam SD, Yadal memilih berpetualang mencari
orang tua angkat. Yadal berharap dengan meniggalkan rumah dan ayahnya kelak ia
bisa bertemu dengan para dermawan yang bisa mengangkat diirnya sebagai anak
angkat/ agar harapannya bersekolah seperti anak-anak sedesanya bisa terwujud.
Ana (50) ibu yadal sendiri sudah lama bercerai dengan ayahnya, Dilang.
Ibunya Ana kini telah bersuami dan tinggal di kabupaten sidrap bersama suami
barunya. Praktis yadal dan sejumlah sudaranya kini telah bercerai berai. Yadal
sendiri tinggal bersama ayahnya yang kini bekerja sebagai penggarap kebun,
sementara sejumlah kaka dan adik-adiknya sebagain tinggal di Mamuju dna
merantau ke tempat lain.
Sejak berpetualng dan meniggalkan rumahnya, Yadal sempat beberapa kali
bertemu orang tua angkat yang bersedia memberi tumpangan terhadap dirinya.
Namun setelah tinggal beberapa lama, Yadal memilih pamit lantaran bocah ini
menilai diirinya hanya dieksploitasi dan tak kunjung disekolahkan.
Rabu (08/01/2014) yadal yang mengaku berjlan kaki sejauh-jauhnya dan tak
punya tujuan ini ditemukan warga sedang terdampar di kawasan tambak Mampie,
kecamatan Wonomulyo, Polewlai mandar. Sejumlah petambak yang bersimpati dengan
bocah ini sempat membawa ke rumahnya dan memberi makanan kepada bovah yang
tengah kelaparan ini, sebelum akhinrya dibawa ke kantor polsek wonomulyo,
karena kahwatir ada masalah.
“Saya pergi dari rumah sudha setahun, saya jalan kaki dari kampung ke
kampung. Saya makan kalau ada ang kasi di jalan. Sata jalan sejauh-jauhnya
siapa tahu di jalan ada yang mau bersedia menyekolahkan,üjar Yadal, bocah
petualang ini mengaku seharusnya menempuh ujian SD bulan april nanti jika ia
terus bersekolah bersama temannya.
Merasa tak nayaman dititip di kantor polisi seorang diri/ yadal lagi lagi
memilih meninggalkan kantor polisi. Kelelahan berjalan menysuri jalan-jalan
desa hingga ke kota polewali mandar. Yadal yang tengah membawa tas berisi
beberpa lembar pakaian dan akte kelahiran ini sempat beristirahat di sebuah
trotoar tak jauh dari sebuah rumah warga.
Fatur pemilik rumah di kelurahan mambuliliing polewali mandar yang
mendapati bocah asing yang sedang duduk
sendirian tak jauh dari pintu gerbang rumahnya mendekati. Fatur kemudian
mengajaknya masuk ke dalam rumah sambil berusaha menyelami apa yang tengah
difikran bocah ini.
Kepada Fatur, yadal bercerita meniggalkan rumah dan ayahnya setahun lalu
karena alasna inginmencari orang tua angkat agar dirnya tetap bisa melanjutkan
sekolah. Tas milik yadal berisi selembar akte kelahiran dna foto copy kk dan
bbeerpa lembar seragam sekolah kembali dibingkar.
“Bicah ini menuturkan meniggalkan rumah dna ayah di kampung halamannya
lantaran diminta berhenti sekolah dan mencari kerja agar bisa menopang
kebutuhna rumah tangga keluarganya,”ujar Fatur.
Yadal mengaku jalan sejauh-jauhnya meninggalkan rumah dan ayah di kampung
halamannya. Yadal mengaku berjalan kaki puluhan kilometer dari dusunnya, Yadal
mengaku berjalan tak tentu arah yang akan dituju.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar