Rabu, 01 Januari 2014

Empat Titik Banjir di Pinrang Putuskan Jalur Trans Sulawesi

Tiga muara sungai terbesar di kecamatan duampanua pinrang sulawesi selatan yang meluap akibat hujan deras yang mengguyur wilayah ini sejak kemarin menyebbakan empat titik banjir di jalur trans sulawesi, terputus, rabu (01/01/2014). Sejumlah warga yang akan mengisi liburan tahun baru bersama keluarga atau pasangan mereka batal karena terjebak banjir. Sejumlah pengendara naris adu jotos di tengah banjir lantaran saling memperebutkan medan jalan hingga kendaraan mereka bersenggolan.

Empat titik jalan di sepanjang jalur trans sulawesi tepanya di desa bungi kecamatan duampanua pinrang sulawesi selatan terputus akibat banjir bah yang mulai merendam sejak rabu petang kemarin.

Banjir terparah kali ini terjadi lantaran tiga muara sungai di lokasi ini meluap akibat daya tampung sungai tak mampu menampung debit air hujan yang terjadi sejak beberapa hari terakhir di wilayah ini.

Meski tak ada korban jiwa dalam musibah ini namun ribuan rumah warga, areal pertanian dan perkebunan termasuk jalur vital trans sulawesi yang menjadi penghubung lintas propinsi satu-satunya antar sulsel, sulbar, sulteng dan sulut ini terputus.

Ribaun kendaran dari dua arah tertahan di beberapa lokasi banjir. Namun sejumlah pengendara yang nekad dan tetap ingin melanjutkan perjalannya, nekad menyebarangi banjir meski mebahayakan perjalanan mereka. Sementara pengendara lainnya memilih putar haluan dna tak melanjutkan perjalan mereka ke tujuan.

Keributan nyaris terjadi antar sejumlah pengendara dnegan pengendara lainnya lantaran mereka berbutan ruas jalan di tengah banjir hingga kendaraan mereka sempat saling bersenggolan.

Tak ada petugas kepolisan yang mengatur lalulintas membuat warga turun langsung membantu para pengendara yang terjebak banjir. Warga lainnya meawarkan jasa menjadi guide untuk membantu warga melintasi banjir.

Pelda Zaenal, salah satu warga korban banjir menyebutkan, banjir terparah tahun ini terjadi lantaran tiga muara sungai meluap, sementara air laut sedang pasang. Akibatnya banjir bah tak terhindarkan.

“Tiga muara sungai meluap sementara air laut sedang pasang bersamaan makanya banjir tak bisa dihindari. Zaenal berharap ada pengerukan muara sungai yang dangkal untukmengantisipasi banjir,”ujar pelda Zainal salah satu warga di lokasi

Sejumlah warga yang rencananya akan merayakan tahuan baru atau mengisi liburan awal tahun baru batal lantraan mereka terjebak banjir. Mereka terpaksa mebatalkan perjalan mereka karena khawatir terseret banjir jika nenakd memaksakan melintasi banjir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar