Jumat, 27 Desember 2013

Unjuk Rasa Menolak Pelantikan Rektor Unsulbar Berakhir Bentrok

Aksi unjuk rasa ratusan mahasiswa dan dosen menentang pelantikan rektor universitas sulawesi barat (unsulbar), Aksan Jamaluddin di bundaran kota Majene, Sulawesi barat, berakhir bentrok dengan aparat kepolisian yang mengamankan jalannya aksi unjuk rasa/ jumat (27/12/2013) saing tadi. Tidak ada korban jiwa dalam namun sejumlah mahasiswa terluka dalam bentrokan ini.




Ratusan mahasiswa dan dosen universitas sulawesi barat (Unsulbar) terlibat bentrokan dengan parat kepolisian saat melakukan aksi unjuk rasa menolak pelantikan rektor dfenitif unsulbar, Aksan jamaluddin di budaran tugu pahlawan kota majene, Jumat siang (27/12/2013).

Bentrokan antar mahasiswa dan dosen dengan puluhan aparat kepolisian bermula ketika para mahasiswa akan melakukan orasi sambil membakar ban bekas di bundara kota majene yang juga jalur trans sulawesi, namun tidak diperkennakan petugas karena dinilai akan memacetkan jalur trans sulawesi.

Bentrokan tak terhindarkan setelah sejumlah petugas berupaya merampas paksa ban bekas miilik mahasiswa namun ditolak para pengunjuk rasa. Insiden baku pukul antar mahasiswa dna polisin sempat terjadi.

Meski tak ada korban jiwa, namun sejumlah mahasiswa sempat terluka dalam insiden ini.

Bentrokan polisi dan mahasiswa yang menolak pelantikan aksan jamaluddin  baru meredah setelah sejumlah dosen yang ikut unjuk rasa berusah menenangkan para mahasiswa mereka yang terlibat bentrokan dnegan polisi.

Aksi penolakan rektor unsulbar jumat hari ini adalah yang kesekian kalinya berlangsung selama dua pekan terakhir. Sebelumnya kubu pendukung rektor unsulbar aksan jamaluddin bergantian melakukan kasi unjuk rasa.

Kubu mahasiswa dan dosen yang menentang sk pelantikan aksan jamaluddin bernomor : 404/MPK.A4/KP/2013 tertanggal 25 nopmber 2013 yang ditandatangani kemendikbud Muh Nuh karena dinilai cacat hukum dan cacat prosedur.

Kubu penentang aksan menilai yang berhak menjadi rektor unsulbar pasca didepenitipkan menjadi univeristas negeri di sulawesi barat adalah muin liwa karena yang bersangkutan terpilih menjaid rektor melalui rapat senat, bukan aksan jamaluddin yang hanya ditunjuk kemendiknas melalui sk kemendikbud.

Meski kecewa dengan sikap kepolisian yang mengacaukan aksi mereka, namun para mahasiswa pro muin liwa ini berjanji akan terus mengelar parlemen jalanan sampai sk pelantikan aksan jamaluddin dicabut kemendiknas muhammad nuh karena dinilai cacat hukum dan cacat prosedural.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar