Hujan deras yang menyebabkan sejumlah muara sungai di polewali mandar
sulawesi barat meluap tak membuat warga setempat cemas apalagi panik. Banjir
justru mendatangkan berkah tersendiri. Puluhan warga kecamatan mapilli Polewali
mandar ini misalnya, banjir justru jadi wahana perlombaan untuk memburu
barang-barang bernilai ekonomis seperti patahan kayu dan pohon, kelapa, pisang dan barang lainnya. Meski
harus menyabung nyawa menantang ganasnya arus, mereka tak perduli yang penting
bisa mengumpulkan barang apa saja entah untuk dinikmati sendiri atau dijual.
Umumnya hasil perburuan bekah banjir yang mereka kumpulkan
seperti pisang, kelapa, pepaya, mangga dan buah-buahan lainnya umumnya
dinikmati sendiri. Sementara kayu-kayuan atau pepohonan yang terseret banjir
bisanya dijual untuk dimanfaatkan sebagai bahan bangunan atau kayu bakar.
Luapan arus sungai Maloso, salah satu sungai terbesar dan terpanjang di polewlai
mandar akibat curah hujan yang tinggi selama beberapa hari terakhir tidak
membuat warga di sekitarnya cemas apalagi panik menghadpi cuaca ekstrim seperti
ini/
Lihat saja puluhan warga termasuk anak-anak SD, remaja dan orang dewasa di
jembatan Mapilli Polewali mandar. Luapan arus sungai yang membawa aneka
buah-buahan seperti kelapa, pisang, mangga, pepaya dan patahan kayu atau
pepophonan yang terseret arus di sepanjang muara sungai menjadi berkah banjir
yang diperebutkan warga.
Arus sungai yang deras tak membuat nyali mereka ciut. Saat ada barang berharga atau kayu terbawa arus,
mereka langsung lompat dan berlomba berenang mejadi yang tercepat untuk
mendapatkan barang buruan apa saja.
Warga ini terbilang nekad. Meski harus menantang maut di tengah arus deras,
mereka tak perduli yang penting bisa mengumpulkan barang apa saja. Entah untuk
dinikamti sendiri atau dijual.
Perburuan berkah banjir di tengah arus deras yang menantang nyali seperti
ini bukannya tak beresiko, sejumlah warga pernah terseret arus karena kelelahan
di tengah sungai, namun adanya sejumlah perenang tangguh tak membuat mereka
khawatir bahaya banjir. Sebab banyak dari mereka yang biasanya langsung turun
tangan membantu dan memberi pertolongan kepada rekan mereka yang kelelahan dan
terseret arus hingga bisa selamat.
Memang tak semua warga berani menantang arus deras. Demi ikut berburu
berkah banjir, sebagian warga memilih menggunakan tombak panjang. Setiap benda
atau barang apa saja yang terbawa arus di sepanjang muara sungai langsung ditombak
agar bisa ditarik ke daratan.
Khaidir, salah satu pemburu berkah banjir di Mapilli polewali mandar ini
mislanya mengaku hanya dalam beberapa menit berburu barang tak bertuan yang
terseret arus, Ia sudah mengumpulkan sejumlah barang seperti kelapa, pepaya,
mangga, pisang dan kayu-kayuan yang bisa dijual kepada warga yang
membutuhkanmya.
“Ini sudha turun temurun, setiap kali hujan dna sungai meluap wraga di
sekitarnya selalu berlomba mendapatkan barang-barang apa saja yang hanyut
terseret sungai,”ujar Khaidir, warga
setempat
Menurut Khaidir, tradisi berburu bekah banjir di sepanjang muara sungai
maloso polewali mandar ini sudah berlangsung turun temurun dilakukan tak hanya
di kalangan anak-anak tapi juga orang dewasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar