Senin, 16 Desember 2013

Krisis Listrik, Pengusaha dan Industri Rumahan di Matra Tiarap

Pemadaman listrik di kabupaten Mamuju utara  Sulawesi barat sejak adanya pergantian jaringan kabel induk tidak hanya melumpuhkan aktifitas pelayanan publik di kantor-kantor pemerintah setempat, tapi juga menyebbakan sektor-sektor usaha dan industri rumahan merugi hingga ratusan juta rupiah. Pengusaha yang resah karena tak bisa beroperasi tanpa listrik berusaha mensiasati keadaan dengan cara menggunakan genset atau generator sementara, namun cara ini dinilai tidak efisien karena biaya operasional mereka justru membengkak lebih dari 50 persen dari biasanya.


Krisis listrik di Mamuju utara sejak sebulan terakhir telah membuat sejumlah usaha kecil dan rumah tangga yang mengandalkan suplai listrik di wilayah ini terpuruk bahkan merugi ratusan juta rupiah, karena tak bisa beroperasi melayani pelanggannya.

Sejumlah pengusaha konveksi di wilayah ini terpaksa membatalkan order pesanan pelanggannya lantaran tak bisa memenuhi perminatan pelanggannya. Para pengusaha memilih tidak menerima order sementara krisis listrik terjadi wilayah matra sejak akhir Nopember lalu.

Tak hanya pengusaha konveksi yang merugi dan mebatalkan order pelanggannya. Sejumlah pengusaha moubel kursi dna lemari yang mengandalkan energi listrik untuk menggerakkan seluruh peralatan mesinnnya juga mengalami nasib serupa. Jika selama ini mereka bisa memenuhi order pesanan lemari, kursi dan perabotan lainnya hingga hilaninya mencapai 50 juta perbulan/ kini merosot hingga lebih dari 50 persen.,

Kebnayakan order pelanggan tak bisa dikerjakan lantaran peralatan mesin yang menggunakan energi listrik selama ini lebih banyak istirahat dari pada beroperasi memenuhi pesannaj pelanggannya. Menggunakan mesin genset juga dinilai taki menguntuingkan karena biaya operasional justru membengkak dari biasanya.

Sejumlah pengusaha foto copy dan perusahan percetakan di kota pasnagkayu, mamuju utara bahkan merumahkan seluruh karyawanbnya sejak akhir nopember lalu lantaran mesin-mesin foto copy dan peralatan lainnya tak bisa beroperasi secara maksimal sejak pemadaman listrik terjadi sebulan terakhir.

Nursia, pengusaha foto copy dan percetakan di mamuju utara ini misalnya mengeluh lantaran pendapatan hasil foto copy yang selama iin bisa meraup untung hingga Rp 5 juta perbulan kini tiarap. 12 karyawan foto copy dan mesin percetakan yang selama ini dioperasikan secara rutin guna memenuhi permintaan pelanggannya kini lebih banyak istirahat.

“Semua karyawana saya libur sementara karena mereka tak bisa bekerja mengoperasionalkan peralatan yang seluruhnya butuh listrik,”ujar Nursia, pemilik toko.

Untuk menutupi kerugian akibat krisis listrik yang terjadi hingga akhir januari 2014 mendatang dnursia terpaksa meliburkan sementara seluruh karyawannya. Meski tokonya tetap bukan namun tak tak lagi melayani aktifitas foto copy atau percetakan sementara, Nursia bersama suami dna anak-anaknya hanya menjual atk.

Tak hanya sektor swasta yang terpuruk akibta krisis listrik yang diperkirakan akan berlangsung selama dua bulan mendatang. Pelayanan di kantor-kantor pemerintah dna kantor kepolsiian setempat juga ikut lumpuh.

Kantor samsat, dan kantor pelayana sim di Mamuju utara mislanya juga tak bisa memberi pelayanan secara efektif kepada para penegnedara yang membutuhkan pengurusan sim atau stnk lantaran mesin-mesin komputer dan printer tak bisa dioperasikan.

Sejumlah kantor kecamatan dna kantor bupati mamuju utara juga bernasib serupa. Meski ribuan pegawainya tetap berkantor setiap hari seperti biasnayanya, namun mereka tidak banyak bekerja melayani publik lantaran peralatan seperti komputer, dan printer tak bisa dioperasikan. Memang ada sejumlah kantor yang menggunakan meisn genset, namun tidak semua kantor pemerintah saat ini memiliki mesin genset untuk mensiasati keadaan agara pelayanan publik tidak lumpuh.

Sejumlah pegawai di kantor pemerintahan di mamuju utara mislanya berusaha mensiasatinkeadaan dnegan cara menggunakan lilin. Mereka berharap dnegan penerangan seadanya mereka bisa mengurangi pekerjaan agar tidak bertumpuk-tumpuk sejak krisis listrik terjadi.

Pln cabang pasang kayu yang dikonfirmasi terkait banyaknya komplain pelanggan PLN yang merasa dirugikan meminta maaf kepada para pelanggannya. Pergantian kabel ukiuran 75 mili menjadi 100 mili untuk persiapan interkoneksi dnegan jaringan induk pln palu dan pln bakaru pinrang juga merupakan bagian dari upaya PLN untuk meningkatkan atau maksimalisasi pelayanan kepada para pelanggannya.

“Apa yang dilakukan PLN ini juga bagian dari peningkatan pelayana kepada pelanggan. Beberapa jaringan kabel kecil kita ganti yang besar agar nantinya siap interkoneksi dnegna jaringan Palu dan Pinrang,”ujar Mohamad Sultan, kepala pln cabang pasangkayu.

Pln cabang pasnag kayu berharap pelangggannya bisa memaklumi kondisi perbaikan jaringan listrik pln di bebrapa titik lokasi di mamuju utara hingga menghambat aktifitas usaha warga, namun pln menjamin dalam waktu dekan warga sudah bisa menikmati pelayanan listrik secara maksimal tanpa terganggu dnegan pemadaman bergilir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar