Rapat dengar pendapat antar warga dan mahasiswa dengan pihak dprd dan direktur rumah sakit umum daerah Polewali mandar, sulawesi barat di kantor DPRD setempat, Senin (9/12/2013) berlangsung ricuh. Puluhan warga dan mahasiswa yang menuntut pengembalian pungutan Dana jamkesmas, jamkesda dan jampersal yang dipungut dari warga miskin, nekad menyandera direktur rumah sakit dengan cara mengunci pintu ruang rapat dan tidak memperkenankan managemen rumah sakit meninggalkan rapat sebelum sembilan kesepakatan atau rekomendasi yang dicapai dalam rapat tersebut ditandatangani direktur rumah sakit.
Suasana rapat di ruang komisi IV DPRD Polewali mandar, Senin (9/12/2013) berlangsung kacau. Puluhan warga dna
mahasiswa yang menggelar rapat dnegan pendapat yang dihadiri anggota dprd dan
managemen rumah sakit umum daerah (rsud) polewali mandar berlangsung ricuh.
Warga dan para mahasiswa yang mempertanyakan alasan pungutan biaya
kesehatan bagi pengguna jamkesmas, jampersal dan jamkesda di rumah sakit rsud
polewali mandar yang memberatkan pasien terutama warga tidak mampu. Jawaban
managemen rumah skait yang juga dihadiri direktur rumah sakit dr hajja Syamsiah
mengudang aksi protes para mahasiswa yang menilai kebijakan rumah skait selama
ini bertentangan dnegan undnag-undnag pelayanan kesehatan yang menggratiskan
pelayanan kesehatan bagi para pengguna jakesmas, jamkesda. dan jampersal.
Kericuhan memuncak terjadi saat mahasiswa menuntut direktur rumah sakit
untuk menandatangani sembilan butir kesepakatan yang dicapai dalam pertemuan
tersebut namun ditolak pihak rumah sakit.
Para mahsiswa yang kecewa pun langsung manyandera direktur dan managemen
rumah sakit termasuk anggota dprd Polewali mandar dengan cara mengunci seluruh pintu ruangan
rapat hingga siapa pun tak bisa meninggalkan ruangan.
Salah satu butir kesepakatan yang dicapai dalam pertemuan hari ini adalah
managemen rumah sakit bersedia mengembalikan seluruh dana yang dipungut dari
pasien miskin melalui pengguna jamkesmas, jampersal dan jamkesda yang
dibuktikan dengan kwitansi.
Mahasiwa baru bersedia membuka pintu ruangan komisi Iv
setelah anggota dprd membuat 9 butir kesepakatan yang dicapai dalam rapat dan
ditandatangani langsung oleh direktur rumah sakit umum polewali mnadar, dr
hajja syamsiah. (K25-11/Junaedi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar