Jumat, 13 Desember 2013

Bendera Peserta Piala Dunia Dilarang Dikibarkan di Polewali

Pengibaran bendera negara-negara asing, peserta piala dunia yang selalu marak di pasang di rumah-rumah penduduk di Polewali mandar sulawesi barat menjelang piala dunia, memang bukan dimaksudkan sebagai gerakan separatisme apalagi gerakan untuk mendirikan negera di dalam negara. Sebab para maniak bola tersebut hanyalah menunjukkan ekspresi kecintaan mereka pada pada pemain bola yang kebetulan berasal dari negara bersnagkutan.



Namun kedepan pengibaran bendera-bendera asing kemungkian bakal di larang keras. Ini ditegaskan Dandim Polewali Mandar, Letkol Infateri Yudhi Murfi ketika menjadi narasumber dalam dialog tetantang Wawasan kebangsaan yang dihadiri ratusan peserta dari berbagai elemen masyarakat di kantor Kodim 1402 Polewali Mandar, Junmat (13/12/2013) hari ini.

Menurut Dandim Mendirikan bendera asing di dalam negeri tidak diperkenannkan. Dandim menegaskan mencintai bola atau olahraga apa pun boleh saja, namun tidak diperkenankan mendirikan bendera negara asing di dalam negeri dengan alasan kecintaan atau fanatisme pada bintang olahraga pada negera asing.

Parktek pengibaran bendera asing di rumah-rumah warga seperti ini menurut Dandim sangat memiriskan hati. Sementara tak satu pun bendera merah putih yang berdiri. Kalau pun ada ukurannya sangat kecil itu pun kondisinya sudah lusuh dan robek. Menurut dandim kondisi ini bisa mendegradasi semanagat nasionalisme dan kesadaran bangsa dan generasi muda terhadap wawasan kebangsaan yang diakuinya makin memudar belakangan ini.

Dandim bahkan mendesak Bupati Polewali Mnadar, Ali Baal masdar yang juga menjadi narasumber dalam dialog ini. Dandin berharap agar jajaran bupti dan pemerintahannya bisa mengantisipasi maraknya pengibaran beragam bendera asing di Polewali mandar menjelang piala  dunia 2014 mendatang.

“Terutama menjelang piala dunia 2014 di Brasil mendatang, saya harap Bupati bisa mengantisipasi maraknya pengibaran bendera-bendera asing di Polewali. Ini tidak boleh. Tidak boleh ada bendera asing berkibar di dalam negeri,”ujar Dandim.

Sebelumnya Dandim mengajak ratusan peserta dialog agar bersama-sama menggali nilai nilai dan semangat nasionalisme yang terus memudar saat ini. Dandim mengaku prihatin dengan maraknya aksi kekerasan pelajar, kasus korupsi yang kian marak, dan aksi kekerasan lain dinilai Yudi merupakan pertanda makin pupusnya semnagat kebangsaan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar