Pengibaran bendera negara-negara asing, peserta piala
dunia yang selalu marak di pasang di rumah-rumah penduduk di Polewali mandar
sulawesi barat menjelang piala dunia, memang bukan dimaksudkan sebagai gerakan
separatisme apalagi gerakan untuk mendirikan negera di dalam negara. Sebab para
maniak bola tersebut hanyalah menunjukkan ekspresi kecintaan mereka pada pada
pemain bola yang kebetulan berasal dari negara bersnagkutan.
Namun kedepan
pengibaran bendera-bendera asing kemungkian bakal di larang keras. Ini
ditegaskan Dandim Polewali Mandar, Letkol Infateri Yudhi Murfi ketika menjadi
narasumber dalam dialog tetantang Wawasan kebangsaan yang dihadiri ratusan
peserta dari berbagai elemen masyarakat di kantor Kodim 1402 Polewali Mandar,
Junmat (13/12/2013) hari ini.
Menurut Dandim
Mendirikan bendera asing di dalam negeri tidak diperkenannkan. Dandim menegaskan
mencintai bola atau olahraga apa pun boleh saja, namun tidak diperkenankan
mendirikan bendera negara asing di dalam negeri dengan alasan kecintaan atau
fanatisme pada bintang olahraga pada negera asing.
Parktek pengibaran
bendera asing di rumah-rumah warga seperti ini menurut Dandim sangat memiriskan
hati. Sementara tak satu pun bendera merah putih yang berdiri. Kalau pun ada
ukurannya sangat kecil itu pun kondisinya sudah lusuh dan robek. Menurut dandim
kondisi ini bisa mendegradasi semanagat nasionalisme dan kesadaran bangsa dan
generasi muda terhadap wawasan kebangsaan yang diakuinya makin memudar
belakangan ini.
Dandim bahkan
mendesak Bupati Polewali Mnadar, Ali Baal masdar yang juga menjadi narasumber
dalam dialog ini. Dandin berharap agar jajaran bupti dan pemerintahannya bisa
mengantisipasi maraknya pengibaran beragam bendera asing di Polewali mandar
menjelang piala dunia 2014 mendatang.
“Terutama
menjelang piala dunia 2014 di Brasil mendatang, saya harap Bupati bisa
mengantisipasi maraknya pengibaran bendera-bendera asing di Polewali. Ini tidak
boleh. Tidak boleh ada bendera asing berkibar di dalam negeri,”ujar Dandim.
Sebelumnya Dandim
mengajak ratusan peserta dialog agar bersama-sama menggali nilai nilai dan
semangat nasionalisme yang terus memudar saat ini. Dandim mengaku prihatin
dengan maraknya aksi kekerasan pelajar, kasus korupsi yang kian marak, dan aksi
kekerasan lain dinilai Yudi merupakan pertanda makin pupusnya semnagat
kebangsaan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar