Tekad pemerintah Polewali mandar Sulawesi barat untuk
mengangkat Kuda Pattuddu atau kuda yang pandai menari menjadi ikon wisata
unggulan di Sulawesi barat terus digalakkan. Selasa
(17/12/2013) siang ini 300 lebih kuda penari atau yang akrab dikenal dengan
sebutan Sayyang Pattuddu dari berbagai pelosok desa di Polewali mandar
mememeriahkan karnaval kuda pattuddu dalam rangka memeriahkan HUT polewali
Mandar ke 54 yang jatuh pada 29 Desember mendatang. Pembukaan pekan budaya
Polewlai mandar tak hanya dimeriahkan dnegan karnaval kuda penari tapi ribaun
warga menggunakan pakaian adat mandar berpawai keliling kota Polewali Mandar
Karnaval yang diikuti lebih dari 300 ekor kuda terlatih dan paiawai menari mengikuti irama rebana dan perintah tuannya ini diawali di lapangan pancasilan Polewali Mandar dan finis di stadin Salim S Mengga. Meski karnaval baru dimulai pukul 14.00wita namun kuda-kuda dari berbagai desa ini sudah berdatangan ke lokasi sejak pagi. Sebagian peserta sudah hadir lebih awal agar bisa mengiikuti seluruh rangkaian karnal.
Karnaval yang diikuti lebih dari 300 ekor kuda terlatih dan paiawai menari mengikuti irama rebana dan perintah tuannya ini diawali di lapangan pancasilan Polewali Mandar dan finis di stadin Salim S Mengga. Meski karnaval baru dimulai pukul 14.00wita namun kuda-kuda dari berbagai desa ini sudah berdatangan ke lokasi sejak pagi. Sebagian peserta sudah hadir lebih awal agar bisa mengiikuti seluruh rangkaian karnal.
Karnaval kuda
menarik yang menjadi salah satu icon wiSATA UNGGULAN DI Polewali Mandar ini
tidak hanya menarik dan menjadi hiburan bagi wisatawan lokal. Sejumlah
wisatawan asing seperti Jepang dan Australia dalam beberapa tahun terakhir tak
pernah alfa menyaksikan karnaval tahunan di Polewali Mandar ini.
Tak heran jika
atraksi budaya mandar ini selalau menyedot perhatian ribuan warga polewali
mandar terutama di sepanjang rute jalan yang dilalau peserta karnaval.
Setiap Kuda
Pattudduq ditunggaki seorang gadis cantik dan diiringi goup rebana dan seorang
Pakkalindagdag atau seniman pantun ala Mandar.
Untuk satu group peserta karnaval terdiri dari satu kuda penari, seorang
gadis cantik, group rebana dan Pakkalindagdag rata-rata membutuhkan biaya
hingga Rp 5 juta rupiah.
Ketua panitia
Pelaksana yang juga Asisten 1 pemkab Polewali Mandar, Darwin Badaruddin
menyebutkan, Karnaval sayyang patuddu merupakan upaya pemda Polewali Mandar
bersama masyarakat untuk menjadikan sayyang pattuddu sebagai ikon wista
unggulan di Polewali mandar dan Sulawesi barat. “Pemerintah terus beruypaya
menjadikan syyang pattuddu sebagai ikon wisata unggulan,”ujar Darwin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar