Senin, 19 Agustus 2013

Solidaritas Untuk Mesir : Aksi Sejuta Tandatangan Kutuk Pembantaian Militer Mesir


Aksi solidaritas terhadap perjuangan rakyat mesir terus mendapat dukungan luas dari berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Di Polewali mandar, Sulawesi barat misalnya, warga menggalang sejuta dukungan tanda tangan untuk mengutuk upaya pembantaian tentara mesir terhadap warga yang tidak berdosa. Mereka mendesak pemerintah indonesia mengutuk militer mesir dan mendukung perjuangan rakyat mesir menolak kudeta militer terhadap presiden Moursy pemerintahan yang sah. Mereka juga mendesak dewan keamanan PBB untuk melakukan intervensi guna menekan kebiadaban militer mesir yang membantai rakyatnya sendiri.


Sejumlah aktivis kemanusiaan dan lembaga sosial lainnya di Polewali mandar sulawesi barat mengelar aksi dukungan sejuta tanda tangan untuk mendukung perjuangan rakyat mesir guna menggulingkan pemerintahan otoriter mesir.

Aksi pengumpulan sejuta tanda tangan ini dilakukan di berbagai titik atau pusat-pusat keramaian di Polewali mandar, termasuk di sekolah-sekolah. Aksi serupa yang akan dilakukan dalam beberapa hari mendatang senin (19/8) hari ini mendapat sambutan luas dari berbagai masyarakat Polewlai mandar. Dalam waktu singkat ribuan tanda tangan dari berbagai masyarakat dibubuhkan di atas selembar kain berukuran 2x50 meter.

Koordinator pelaksana dukungan tanda tangan untuk perjuangan rakyat Mesir, Alauddin menyebutan, mesir dan indonesai sebagai satu bangsa yang merdeka tak bisa dipisahkan satu sama lain. Kedua negara dalam sejarahnya punya hubungann darah dengan sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ketika indonesia sedang berjuang mendapatkan pengakuan dari negara lain sebagai negara merdeka dan berdaulat penuh, mesir adalah negara pertama di dunia yang menyatakan dukungannya terhadap kemerdekaan Indonesia.

“Penderitaan jutaan rakyat mesir di bawah rezim otoriter militer mesir yang merebut kekuasaan melalui kudeta militer harus segera diakhiri” ujar Aalauddin.

Alauddin mendesak pemerintahan sby untuk menyatakan dukungan terhadap perjuangan rakyat mesir sebagai bangsa satu darah dan punya akar sejarah terhadap perjuangan kemerdekaan rkyat Indonesia. Pemerintah SBY seharusnya menunjukan empati yang luas terhadap perjuangan rakyat mesir yang berjuang membebaskan diri dari pemerintahan otoriter militer mesir.

Alauddin juga mendesak pbb untuk tidak hanya berretorikan terhadap pembantaian ratusan rakyat mesir yang tidak berdosa hanya karena berjuang menggulingkan pemerintahan otoriter berkuasa/ pasca penggulingan presiden Noursy. Alauddin berharap PBB sebagai penjaga perdamaian dunia seharusnya mengambil langkah untuk menghentikan kebiadaban militer mesir yang membantai lenih dari 600 warag sipil selama negeri tersebut bergolajk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar