Senin, 19 Agustus 2013

Meriahnya Sepak Bola Daster Mempersatukan Pedagang Dan Nelayan


Pertandingan sepak bola daster antar komunitas nelayan dan pedagang, dalam rangka memeriahkan hut proklamasi ke 68 di polewali mandar sulawesi barat, berlangsung meriah. Ratusan warga dari berbagai dusun termasuk ibu-ibu dan anak-anak sengaja datang menjadi suporter bagi tim kesayangan mereka. Meski diwarnai saling ejek antar pendukung sepanjang jalannya pertandingan, namun tiak ada cekcok apalagi aksi tawuran usai pertandingan.
Menang dan kalah dalam momentu tahunan ini tidaklah penting, sebab yang terpenting dalam ajang ini adalah merekatkan persaudaraan dan hubungan silaturrahmi antar warga nelayan dan pedagang dari berbagai dusun.
Sepak bola daster antar komunitas pedagang dan nelayan dari lima dusun di halaman trotoar pasar baru, kelurahan wattang, Polewali mandar ini berlangsung meriah. Senin (19/8) hari ini.

Ratusan suporter terutama ibu-ibu, remaja putri dan anak-anak dari berbagai dusun sengaja datang memberi dukungan moril bagi tim kesayangan mereka bertanding.

Sorak sorai dan gemuruh tepuk tangan penonton untuk memberi dukungan tim kesayangan mereka berlangsung sepanjang pertandingan. Para penontonmyang tampak sangat bersemangat mendukung tim kerap melompat masuk lapangan pertandingan. Sejumlah petugas dan hakimgaris pun kerepotean menertibkan warag yang kerap masuk ke lapangan, terutama ketika tim mereka sukses menyarankan bola di kubu lawan.

Lihat saja ratusan warga terutama ibu-ibu, remaja putri dan anak-anak ini langsung melompat dan berhamburan ke tengah lapangan tanpa terasa ketika tim unggulan mereka sukses menyarankan bola di jaring lawan. Sementara kubu lawan yang kalah unggul kerap jadi bahan ejekan disertai candaan dari kubu yang unggul.

Ketua panitia pelaksana hut proklamasi keluyrahan wattang, Usman menyebutkan, ajang tahunan yang sellau berlangsung meriah ini menjadi hiburan yang mampu merekatkan warga nelayan dan komunitas pedagang dari limadusun di wilayah ini.

“Kalah dna menang tidaklah penting karena smengata perlomnbaan ini adalah ajang hiburan dna silaturrahmi antar warga,”ujar Usman, ketua panitia

Meski setiap tim yang berlaga dalam tujuh rangkaian kegiatan termasuk sepak bola daster, panjat pinang sengaja mengerahkan ratusan pendukung dari masing-masing dusunnya, namun perlombaan yang berlangsung semarat ini tak sedikit diwarnai keributan apalagi tawuran pasca kegiatan.

Persoalan menang atau kalah tidaklah penting dalam perlombaan tahunan ini, sebab yang terpenting bagi mereka adalah momentum ini menjadi ajang untuk memupuk silaturrahmi dan memperkokoh persaudaraan antar warga dusun yang selama setahun terakhir, jarang bertemu karena masing-masing sibuk dengan urusan mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar