Pertandingan sepak bola daster antar komunitas nelayan dan pedagang, dalam rangka memeriahkan hut proklamasi ke 68 di polewali mandar sulawesi barat, berlangsung meriah. Ratusan warga dari berbagai dusun termasuk ibu-ibu dan anak-anak sengaja datang menjadi suporter bagi tim kesayangan mereka. Meski diwarnai saling ejek antar pendukung sepanjang jalannya pertandingan, namun tiak ada cekcok apalagi aksi tawuran usai pertandingan.
Menang dan
kalah dalam momentu tahunan ini tidaklah penting, sebab yang terpenting dalam
ajang ini adalah merekatkan persaudaraan dan hubungan silaturrahmi antar warga
nelayan dan pedagang dari berbagai dusun.
Sepak bola
daster antar komunitas pedagang dan nelayan dari lima dusun di halaman trotoar
pasar baru, kelurahan wattang, Polewali mandar ini berlangsung meriah. Senin
(19/8) hari ini.
Ratusan
suporter terutama ibu-ibu, remaja putri dan anak-anak dari berbagai dusun
sengaja datang memberi dukungan moril bagi tim kesayangan mereka bertanding.
Sorak sorai
dan gemuruh tepuk tangan penonton untuk memberi dukungan tim kesayangan mereka
berlangsung sepanjang pertandingan. Para penontonmyang tampak sangat
bersemangat mendukung tim kerap melompat masuk lapangan pertandingan. Sejumlah
petugas dan hakimgaris pun kerepotean menertibkan warag yang kerap masuk ke
lapangan, terutama ketika tim mereka sukses menyarankan bola di kubu lawan.
Lihat saja
ratusan warga terutama ibu-ibu, remaja putri dan anak-anak ini langsung
melompat dan berhamburan ke tengah lapangan tanpa terasa ketika tim unggulan
mereka sukses menyarankan bola di jaring lawan. Sementara kubu lawan yang kalah
unggul kerap jadi bahan ejekan disertai candaan dari kubu yang unggul.
Ketua
panitia pelaksana hut proklamasi keluyrahan wattang, Usman menyebutkan, ajang
tahunan yang sellau berlangsung meriah ini menjadi hiburan yang mampu
merekatkan warga nelayan dan komunitas pedagang dari limadusun di wilayah ini.
“Kalah dna
menang tidaklah penting karena smengata perlomnbaan ini adalah ajang hiburan
dna silaturrahmi antar warga,”ujar Usman, ketua panitia
Meski
setiap tim yang berlaga dalam tujuh rangkaian kegiatan termasuk sepak bola
daster, panjat pinang sengaja mengerahkan ratusan pendukung dari masing-masing
dusunnya, namun perlombaan yang berlangsung semarat ini tak sedikit diwarnai
keributan apalagi tawuran pasca kegiatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar