Harga-harga kebutuhan sembako seperti bawang merah,
telur, minyak goreng dan cabe rawit di sejumlah pasar tradisional di Polewlai
mandar sulawesi barat sejak sepekan terakhir terus meroket. Harga bawang merah
yang sempat turun hingga Rp 35 ribu perliter misalnya, kini melambung hingga Rp
65 ribu di tingkat pengecer. Sedang harga telur juga naik dari Rp 22 ribu
menjadi Rp 33 ribu per rak isi 30 butir. Meski pasokan sembako melimpah namun
harganya tetap saja meberatkan pedagang dna konsumen ibu rumah tangga.
Para pedagang dan konsumen ibu-ibu rumah tangga yang
paling merasakan dampak pukulan kenaikan harga-harga sembako di pasaran seperti
bawang, telur, minyak goreng dan sayur mayur berharap pemerintah serius
mengendalikan kenaikan harga agar bisa terjangkau masyarakat terutama mereka
yang berekonomi lemah.
Kenaikan
harga kebutuhan smebako di sejumlah pasar tradisional dan swalayan di polewali
mandar tidak hanya dikeluhkan para pedagang karena pendapatan mereka terus
merosot akibat daya beli masyarakat yang terus menurun, sejumlka ibu-ibu rumah
tangga pun menjerit. Mereka terpaksa mensiasati keadaan dnegan cara membeli
kebutuhan dapur untuk seperlunya saja.
Rini,
pedagang bawang eceran di pasar tradisonal wonomulyo polewali mandar yang
ditemui jumat (19/7) ini mislanya mengeluh karena hasil pendapatannya sebagai
pedagang bawang eceran, terus menurun tajam sejak ramadan tahun ini. Jika
sebelumnya Rini bisa pulang membawa hasil keuntungan hingga 600 ribu perhari
kini merosot tajam hanya rp rp 250 hingga rp 300 ribu perhari.
“Belanja
kebutuhan dapur makin berat, bingung siasati keadaan ngak tahu beli barang ap
yang penting dan mendesak, karena hampir semua sama pentingnya di dapur saat
masak. Tidak mungkin beli sayur tapi tdk beli garam atau bawang untuk
bumbu,”keluh Ira sambil menjinjing beberpa jenis sembako yang sudah dibelinya.
Harga
bawang yang sempat turun rp 35 ribu perliter, sejak sepekan memasuki ramadan
harganya kembali naik hingga rp 65 ribu perliter. Agar Rini bisa untung sedikit
ia terpaksa menjualnya dEngan harga Rp 65 ribu ke pelanggannya. Harga bawang
paling murah yang kondisnya kurang baik dan sebagIan membusuk dijual pedagang dengan
harga Rp 55 ribu perliter.
Tak hanya
bawang merah yang melambung tinggi, harga tomat yang semula dijual rp 4.000
kini dijual rp 8.000 perkilogram/ harga telur ayam ras yang sebelumnya dijual
rp 22 ribu kini dijual paling murah rp 33 ribu hingga 36 ribu per rak isi 30
butir. Sedang minyak goring, sayur mayur dan bumbu dapur lainnya naik hingga 25
persen dari harga sebelumnya.
Sejumlah
ibu rumah tangga yang terkaget-kaget dengan kenaikan harga yang tak diduga-duga
sebelum ke pasar terpaksa hanya membeli keperluan yang mendesak saja.
Ira, ibu
rumah tangga ini mislanya langsung terkejut mendengar kenaikan harga bawang
ketika ia bertanya ke sejumnlah pedagang bawang. Ira yang semula merencanakan
akan mebeli satu liter bawang untuk persiapan beberpa hari ke depan selama Ramadan,
urung membeli bawang. Ira hanya membeli kebutuhan bawang sebanyak satu ons atau
sekitar 7 biji kecil yang harganya Rp
7.000.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar