Jumat, 19 Juli 2013

Sepekan harga Bawang kembali tembus Rp 65 ribu perliter

Harga-harga kebutuhan sembako seperti bawang merah, telur, minyak goreng dan cabe rawit di sejumlah pasar tradisional di Polewlai mandar sulawesi barat sejak sepekan terakhir terus meroket. Harga bawang merah yang sempat turun hingga Rp 35 ribu perliter misalnya, kini melambung hingga Rp 65 ribu di tingkat pengecer. Sedang harga telur juga naik dari Rp 22 ribu menjadi Rp 33 ribu per rak isi 30 butir. Meski pasokan sembako melimpah namun harganya tetap saja meberatkan pedagang dna konsumen ibu rumah tangga.
Kenaikan harga kebutuhan smebako di sejumlah pasar tradisional dan swalayan di polewali mandar tidak hanya dikeluhkan para pedagang karena pendapatan mereka terus merosot akibat daya beli masyarakat yang terus menurun, sejumlka ibu-ibu rumah tangga pun menjerit. Mereka terpaksa mensiasati keadaan dnegan cara membeli kebutuhan dapur untuk seperlunya saja.

Rini, pedagang bawang eceran di pasar tradisonal wonomulyo polewali mandar yang ditemui jumat (19/7) ini mislanya mengeluh karena hasil pendapatannya sebagai pedagang bawang eceran, terus menurun tajam sejak ramadan tahun ini. Jika sebelumnya Rini bisa pulang membawa hasil keuntungan hingga 600 ribu perhari kini merosot tajam hanya rp rp 250 hingga rp 300 ribu perhari.

“Belanja kebutuhan dapur makin berat, bingung siasati keadaan ngak tahu beli barang ap yang penting dan mendesak, karena hampir semua sama pentingnya di dapur saat masak. Tidak mungkin beli sayur tapi tdk beli garam atau bawang untuk bumbu,”keluh Ira sambil menjinjing beberpa jenis sembako yang sudah dibelinya.

Harga bawang yang sempat turun rp 35 ribu perliter, sejak sepekan memasuki ramadan harganya kembali naik hingga rp 65 ribu perliter. Agar Rini bisa untung sedikit ia terpaksa menjualnya dEngan harga Rp 65 ribu ke pelanggannya. Harga bawang paling murah yang kondisnya kurang baik dan sebagIan membusuk dijual pedagang dengan harga Rp 55 ribu perliter.

Tak hanya bawang merah yang melambung tinggi, harga tomat yang semula dijual rp 4.000 kini dijual rp 8.000 perkilogram/ harga telur ayam ras yang sebelumnya dijual rp 22 ribu kini dijual paling murah rp 33 ribu hingga 36 ribu per rak isi 30 butir. Sedang minyak goring, sayur mayur dan bumbu dapur lainnya naik hingga 25 persen dari harga sebelumnya.

Sejumlah ibu rumah tangga yang terkaget-kaget dengan kenaikan harga yang tak diduga-duga sebelum ke pasar terpaksa hanya membeli keperluan yang mendesak saja.

Ira, ibu rumah tangga ini mislanya langsung terkejut mendengar kenaikan harga bawang ketika ia bertanya ke sejumnlah pedagang bawang. Ira yang semula merencanakan akan mebeli satu liter bawang untuk persiapan beberpa hari ke depan selama Ramadan, urung membeli bawang. Ira hanya membeli kebutuhan bawang sebanyak satu ons atau sekitar 7 biji kecil yang harganya  Rp 7.000.

Para pedagang dan konsumen ibu-ibu rumah tangga yang paling merasakan dampak pukulan kenaikan harga-harga sembako di pasaran seperti bawang, telur, minyak goreng dan sayur mayur berharap pemerintah serius mengendalikan kenaikan harga agar bisa terjangkau masyarakat terutama mereka yang berekonomi lemah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar