Jumat, 19 Juli 2013

Berkah Ramadan, Omset Pedagang Tajil di pinrang Naik 300 Persen lebih

Ramadan membawa berkah tersendiri bagi ratusan pedagang tajil di pusat pasar kue tradisional di pinrang sulawesi selatan. Permintaan aneka jajanan tajil buka puasa dan lauk pauk selama ramadhan membuat omset pendapatan pedagang meningkat hingga 300 persen lebih dibanding hari-hari lain. Sejumlah pedagang bisa meraup pendapatan hingga rp  800 ribu lebih perhari. 
Pusat pasar kue tradisional di kampung Jawa, kabupaten pinrang, sulawesi selatan ini tak pernah sepih pengunjung, terutama menjelang magrib atau buka puasa. Warga terutama ibu-ibu yang tak mau repot menyiapkan aneka panganan buka puasa seperti kue dna lauk pauk, memilih pasar kue tradisonal terbesar di pinrang ini untuk membeli aneka kebutuhan kue dan lauk pauk untuk buka puasa dan sahur.

Tak heran jika omset pendapatan pedagang di pasar kue ini rata-rata naik hinga 300 persen lebih dari hari biasa. Meski mereka berjualan hanya sekitar 4 jam mulai siang hari hingga menjelang magrib, para pedagang mengaku bisa meraup untung lumayan.

Pedagang biasanya hanya meraup untung paling banyak rp 200 ribu perhari di luar ramadhan, kini naik jadi Rp 600 ribu – Rp 800 ribu lebih sejak ramadhan. Aneka kue tradisional yang menggugah selera seperti lopis/ bolu, katiri sala, donat, roti goreng/ kue dadar, jalangkote, baronggo, bisa ditemukan di tempat ini.

Milasari, pedagang aneka kue di pasar kampung jawa pinrang ini mislanya mengaku senang dan gembira berjualan aneka panganan buka puasa. Jika selama ini milasari hanya bisa meraup pendapatan paling banyak rp 250 ribu untuk aneka kue tradisional seperti lopis, bolu, katiri sala, donat, roti goring, kue dadar, jalangkote, baronggo di luar ramadhan, kini bisa meraup omset penjualan hingga rp 800 ribu lebih selama Ramadan. Kalau pun sepih terutama saat hujan/ para pedagang umumnya tetap meraup pendapatan hingga rp 500 ribu perhari.

“untungnya lumayan disbanding hari biasa, SAehari bisa dapat Rp 800 ribu,”ujar Milasari, pedagang kue tradisional di kampong jawa

Milasari bahkan mengaku kini kewalahan melayani permintaan aneka kue pesanan pelanggannya selama ramadhan. Agar bisa memenuhi permintaan pelanggannya, milasari terpaksa mepekerjakan empat pekerja wanita untuk mebantu menyediakan beberapa jenis kue buatannya. Selain itu mila juga melakukan barter kue ke pedagang lain/ agar mila bisa memenuhi aneka pemrintana kue dari para pelanggannya.

Warga dan ibu-ibu yang tidak ingin repot menyediakan aneka kue dan laup pauk untuk buka puasa dan sahur membawa keberuntungantersendiri bagi para pedagang di lokasi ini. Harga kue yang relatif murah yang dijajakan dnegan harga berpariasi anatara rp 500 hingga rp 30 ribu perbiji membuat pasar tradisional ini mejadi referensi terutama ibu-ibu untuk memburu aneka panaganan buka puasa dan sahur. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar