Ramadan
membawa berkah tersendiri bagi ratusan pedagang tajil di pusat pasar kue
tradisional di pinrang sulawesi selatan. Permintaan
aneka jajanan tajil buka puasa dan lauk pauk selama ramadhan membuat omset
pendapatan pedagang meningkat hingga 300 persen lebih dibanding hari-hari lain.
Sejumlah pedagang bisa meraup pendapatan hingga rp 800 ribu lebih perhari.
Pusat
pasar kue tradisional di kampung Jawa, kabupaten pinrang, sulawesi selatan ini
tak pernah sepih pengunjung, terutama menjelang magrib atau buka puasa. Warga
terutama ibu-ibu yang tak mau repot menyiapkan aneka panganan buka puasa
seperti kue dna lauk pauk, memilih pasar kue tradisonal terbesar di pinrang ini
untuk membeli aneka kebutuhan kue dan lauk pauk untuk buka puasa dan sahur.
Tak heran
jika omset pendapatan pedagang di pasar kue ini rata-rata naik hinga 300 persen
lebih dari hari biasa. Meski mereka berjualan hanya sekitar 4 jam mulai siang
hari hingga menjelang magrib, para pedagang mengaku bisa meraup untung lumayan.
Pedagang
biasanya hanya meraup untung paling banyak rp 200 ribu perhari di luar ramadhan,
kini naik jadi Rp 600 ribu – Rp 800 ribu lebih sejak ramadhan. Aneka kue
tradisional yang menggugah selera seperti lopis/ bolu, katiri sala, donat, roti
goreng/ kue dadar, jalangkote, baronggo, bisa ditemukan di tempat ini.
Milasari,
pedagang aneka kue di pasar kampung jawa pinrang ini mislanya mengaku senang
dan gembira berjualan aneka panganan buka puasa. Jika selama ini milasari hanya
bisa meraup pendapatan paling banyak rp 250 ribu untuk aneka kue tradisional
seperti lopis, bolu, katiri sala, donat, roti goring, kue dadar, jalangkote,
baronggo di luar ramadhan, kini bisa meraup omset penjualan hingga rp 800 ribu
lebih selama Ramadan. Kalau pun sepih terutama saat hujan/ para pedagang
umumnya tetap meraup pendapatan hingga rp 500 ribu perhari.
“untungnya
lumayan disbanding hari biasa, SAehari bisa dapat Rp 800 ribu,”ujar Milasari,
pedagang kue tradisional di kampong jawa
Milasari
bahkan mengaku kini kewalahan melayani permintaan aneka kue pesanan
pelanggannya selama ramadhan. Agar bisa memenuhi permintaan pelanggannya,
milasari terpaksa mepekerjakan empat pekerja wanita untuk mebantu menyediakan
beberapa jenis kue buatannya. Selain itu mila juga melakukan barter kue ke
pedagang lain/ agar mila bisa memenuhi aneka pemrintana kue dari para
pelanggannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar