Seorang pengumpul
rongsokan atau barang bekas di Polewali
mandar Sulawesi barat tewas dengan
12 luka bacok di sekujur tubuhnya. Korban dibantai tetangganya sendiri saat
korban tengah sibuk merapikan besi tua dan keleng yang baru saja mereka
kumpulkan. Insidne berdarah yang menghebohkan warga polewlai yang tengah
berpuasa ini diduga dipicu ketersinggungan antar pelaku dan korban yang dikenal
memang kerap terlibat pertengkaran mulut lantaran hubungan bertetanga kedua
nkorban dna pelaku yang tidak harmonis.
Hingga kini jenazah korban masih disemayamkan di rumah
duka sambil menunggu kedatangan sanak keluarga dan sudara korban yang berada di
luar daerah. Rencananya korban baru akan dikebumikan esok hari.
Kejadian naas ini bermula ketika korban Arwin Daeng Serang
(47), warga jalan haji agus salim
polewali mandar ini tengah sibuk merapikan tumpukan besi tua dan kaleng bekas
dengan cara dipress dan dipukul hingga rata. Pelaku Abdul Rauf (55) yang bersebelahan rumah dengan
korban, sempat keluar rumah dan menegur korban agar menghentikan aktifitasnya,
karena dinilai mengganggu tetangga yang sedang tidur siang. Korban memang sempat menghentikan sejenak
aktifitasnya setelah mendapat teguran pelaku. Sebelumnya korban kerap ditegur
pelaku karena masalah serupa.
Korban memang sempat menghentikan aktifitasnya. Namun
karena tumpukan barang bekas ini keburu
akan dikirim ke Makassar korban kembali melanjutkan aktifitasnya. Pelaku Abdul
rauf yang tersinggung dengan ulah tetangganya yang dinilai melecehkan dan
mengganggu tidurnya ini nekad mengambil sebilah parang panjang dan mendatangi
korban yang sedang sibuk bekerja.
Tanpa banyak Tanya, pelaku yang sedang kerasukan setan ini langsung
menghujani korban dengan bacokan parang panjang di sekujur tubuhnya. Pelaku
yang sedang kalap bahkan tega menggorok leher korban hingga tampak luka mengaga
di leher dan sekujur tubuh korban. Korban yang bersimbah darah langsung tewas
di tempat kejadian. Warga dan para tetangag yang mengetahui insiden berdarah
saat ummat islam tengah berpuasa ini langsung berdatangan ke lokasi kejadian.
Korban sempat dilarikan ke rumah sakit lantaran keluarga menduga
korban masih hidup. Namun dokter yang menerima di UGD memastikan korban telah
tewas. Petugas rumah sakit sempat menjahit luka-luka korban yang mengagan dna
tampak mengerikan sebelum dikembalikan keluarga ke rumah duka.
seorang saksi mata yang juga teangga
korban osalhambale menyebutkan persoalan yang berbuntut pembantian ini hanya
masalah sepele. pelaku tersinggung lantaran tegurannya kepada korban
untukmengehntikan aktifitas merapikan rongsokan karenadinilai mengganggu
tetangga yang tidur tak digubris korbna hingga pelaku kalap.
“ini Cuma masalah sepele
ketersinggunagan antar tetangga tapi karena tak bisa dijembatani akhirnya
berbuntut pembantaian korban,”
Osalhambale/ warga tetangga
Sementara istri korban Sabaria (45) dan anaknya Raraswanti
siswi kelas tiga smp di polewali ini tak henti-hentinya menagis I kepergian
pahlawan dalam rumah tangganya. Sabaria bingung lantaran tak satu pun sanak
keluarganya di POlewali Mnadar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar