Sabtu, 13 Juli 2013

Pengumpul Rongsokan ini Tewas Digorok Tetangga Sendiri

Seorang pengumpul rongsokan  atau barang bekas di Polewali mandar  Sulawesi barat  tewas  dengan 12 luka bacok di sekujur tubuhnya. Korban dibantai tetangganya sendiri saat korban tengah sibuk merapikan besi tua dan keleng yang baru saja mereka kumpulkan. Insidne berdarah yang menghebohkan warga polewlai yang tengah berpuasa ini diduga dipicu ketersinggungan antar pelaku dan korban yang dikenal memang kerap terlibat pertengkaran mulut lantaran hubungan bertetanga kedua nkorban dna pelaku yang tidak harmonis.
Kejadian naas ini bermula ketika korban Arwin Daeng Serang (47), warga  jalan haji agus salim polewali mandar ini tengah sibuk merapikan tumpukan besi tua dan kaleng bekas dengan cara dipress dan dipukul hingga rata. Pelaku  Abdul Rauf (55) yang bersebelahan rumah dengan korban, sempat keluar rumah dan menegur korban agar menghentikan aktifitasnya, karena dinilai mengganggu tetangga yang sedang tidur siang.  Korban memang sempat menghentikan sejenak aktifitasnya setelah mendapat teguran pelaku. Sebelumnya korban kerap ditegur pelaku karena masalah serupa.

Korban memang sempat menghentikan aktifitasnya. Namun karena  tumpukan barang bekas ini keburu akan dikirim ke Makassar korban kembali melanjutkan aktifitasnya. Pelaku Abdul rauf yang tersinggung dengan ulah tetangganya yang dinilai melecehkan dan mengganggu tidurnya ini nekad mengambil sebilah parang panjang dan mendatangi korban yang sedang sibuk bekerja.

Tanpa banyak Tanya, pelaku yang sedang kerasukan setan ini langsung menghujani korban dengan bacokan parang panjang di sekujur tubuhnya. Pelaku yang sedang kalap bahkan tega menggorok leher korban hingga tampak luka mengaga di leher dan sekujur tubuh korban. Korban yang bersimbah darah langsung tewas di tempat kejadian. Warga dan para tetangag yang mengetahui insiden berdarah saat ummat islam tengah berpuasa ini langsung berdatangan ke lokasi kejadian.

Korban sempat dilarikan ke rumah sakit lantaran keluarga menduga korban masih hidup. Namun dokter yang menerima di UGD memastikan korban telah tewas. Petugas rumah sakit sempat menjahit luka-luka korban yang mengagan dna tampak mengerikan sebelum dikembalikan keluarga ke rumah duka.

seorang saksi mata yang juga teangga korban osalhambale menyebutkan persoalan yang berbuntut pembantian ini hanya masalah sepele. pelaku tersinggung lantaran tegurannya kepada korban untukmengehntikan aktifitas merapikan rongsokan karenadinilai mengganggu tetangga yang tidur tak digubris korbna hingga pelaku kalap.

“ini Cuma masalah sepele ketersinggunagan antar tetangga tapi karena tak bisa dijembatani akhirnya berbuntut pembantaian korban,”  Osalhambale/ warga tetangga

Sementara istri korban Sabaria (45) dan anaknya Raraswanti siswi kelas tiga smp di polewali ini tak henti-hentinya menagis I kepergian pahlawan dalam rumah tangganya. Sabaria bingung lantaran tak satu pun sanak keluarganya di POlewali Mnadar.

Hingga kini jenazah korban masih disemayamkan di rumah duka sambil menunggu kedatangan sanak keluarga dan sudara korban yang berada di luar daerah. Rencananya korban baru akan dikebumikan esok hari.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar