Sabtu, 06 Juli 2013

Demi Membeli Perlengkapan Sekolah Siswa ini Nekad Mencuri Rongsokan


Kepergok pemilik gudang tengah mencuri barang rongsokan seperti kaleng dan besi tua bekas, dua siswa sma di Polewali mandar sulawesi barat digelandang petugas buser polsek polewali mandar, sulawesi barat, Kamis (4/7) dinihari tadi malam. Kedua pelaku yang masih dibawah umur ini mengaku nekad mencuri barang rongsokan demi memenuhi kebutuhan perlengkapan sekolah seperti tas baju/ buku dan sepatu, menjelang tahun ajaran baru.


Ilham dan Basri, dua pelajar di sebuah sekolah sma di Polewali mandar ini digelandang petugas ke mapolsek Wonomulyo Polewali mandar, bersama barang bukti berupa kaleng bekas dan besi rongsokan, Kamis (4/7) dinihari tadi.

Tertangkapnya kedua siswa ini bermula ketika sahir, pemilik gudang di keluarahan mambulilling polewali mandar, yang juga berprofesi sebagai pengumpul barang bekas dan besi tua resah dengan aksi pencurian yang terus terjadi di gudang miliknya.

Pemilik gudnag yang tengah ronda malam memergoki kedua pelaku saat tengah berusaha membawa kaleng-kaleng bekas dan besi tua seberat 20 kilogram dari sebuah gudang. Saat sedang beraksi pemilik langsung mengakap pelaku, sayangnya Ilham berhasil kabur sementara basri disergap pemilik gudang sebelum digelandang petugas ke mapolsek polewali.

Meski sempat lolos, namun Ilham yang sudah diketahui identitas dan alamatnya dengan mudah diciduk petugas di rumahnya saat tengah tidur. Petugas yang menggeledah rumah rumah ilham di jalan baru polewali mandar sempat membuat kaget orang tua dan sudara-saudarannya. Orang tua ilham baru mengerti setelah petugas menjelaskan keterlibatan anaknya dalam insidne pencurian besi bekas. Ilham pun digelandang petugas menggunkan mobil open cup dari rumahnya ke kantor polisi.

Basri yang ditanya petugas soal alasannya mencuri barang rongsokan berkali-kali di tempat yang sama mengaku nekad mencuri besi tua untuk dijual ke pengumpul untuk membeli berbagai perlengkapan sekolah seperti tas, baju, sepatu dan buku tulis. Basri mengatakan pendapatan orang tuanya yang tidak mennetu sebagai buruh serabutan membuat basri dan adik-adiknya tak bisa memneuhi kebuituhan perlengkapan sekolahnya. “penghasilan orang tua saya tak cukup memenuhi kebutuhan biaya sekolah seperti mebeli baju sepatu atau buku,”tutur Ilham sambil memegang jeruji besi tempatnya di tahan.

Menurut Basri dirinya terjerat tindak kriminal dan menghalakan cara seperti ini lantaran kerap bergaul dengan teman-temannya yang sudha lebih dahulu terjerat berbagai tindak kriminal seperti mencuri.

Meski meminta maaf kepada pemilik barang rongsokan yang dicurinya termasuk kepada orang tuanya, Basri dan ilham tetap digiring petugas ke mapolsek polewlai untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar