Kampanye
hemat energi yang dicanangkan pemerintah melalui kementerian esdm untuk
mengurangi pemborosan energi yang tidak penting, tampaknya tak banyak digubris
warga dan intansi pemerintah di berbagai daerah. Di pinrang sulawesi selatan
misalnya ribuan watt listrik di jalan diboroskan tanpa memberi manfaat apa pun.
Lampu-lampu jalan berkapasitas ratusan watt setiap titik di jalan gunung
bawakaraeng pinrang yang juga jalan menuju rujab bupati pinrang ini misalnya,
menghabiskan ribuan watt energi listrik
yang tidak memberi manfaat// lampu-lampu jalan di sepanjang jalur ini
menyala non stop atau 24 jam sejak dua
bulan terakhir.
Sejumlah titik lampu yang sebelumnya menyala 24 jam
seperti lampu lainnya, kini tidak berfungsi lagi karena mati. Sejumlah stand
lampu yang rusak di duga karena kepanasan akibat lampu menyala non stop tak
kunjung dibenahi.
Lampu-lampu
penerangan jalan di jalan gunung bawakaraeng pinrang sulawesi selatan ini
menghabiskan ribuan watt listrik perhari. Pantauan Kompas.com Jumat (26/7) di
jalur ini setiap titik lampu berkapasitas ratusan watt menyala non stop. Warga
di sekitar jalur ini bahkan menyebutkan pemborosan energy listrik ini sudah
berlangsung berbulan-bulan..
Lamnpu-lampu
jalan yang menyala di malam hari tentu memberi manfaat bagi para pengguna jalan
yang melintas di jalur menuju rujab bupati pinrang ini, namun menyala di siang
hari saat cuaca panas, tentu ini adalah sebuah contoh pemborosan yang tidak
penting dan tidak memberi manfaat apa pun bagi pengembangan daerah.
Sementara
ribuan watt listrik yang diboroskan setiap harinya jelas tak gratis. Pemda
harus menguras kocek puluhan juta bahkan ratusan juta perhari hanya untuk
membayar biaya lampu jalan yang tidak memberi manfaat kepada public.
Ini baru
satu lokasi, banyangakan jika di sejumlah ruas jalan lain di kota Pinrang
termasuk di kantor-kantor pemerintah melakukan langkah serupa, jelas sikap
boros ini menjadi beban apbd yang tidak ringan. Saat pembayaran membengkan dan
membebani anggaran pemda, yang korban tentu saja adalah masyarakat yang dibebani. Para pejabat tentu tak rela
mengeluarkan kocek sendii hanya untuk membyar tunggakan listrik yang membengkak
ratusan juta rupiah.
Syahrir,
salah seorang warga jalan gunung lompo battang pinrang yang bertetangga dekat
dengan rujab bupati pinrang mengaku menyaksikan sudah dua bulan lebih
lampu-lampu jalan ribuanwatt di sepanjang jalur ini menyala 24 jam atau non
stop setiap hari.
“Sudah dua
bulan lebih lampu-lampu jalan di jalur inimenyala siang malam. Setiap hari pejabat dna petugas PLN melintas
di tempat ini tapi tak ada yang peduli,”ututur Syahrir, warga Paleteang pinrang
Menurut
Syahrir, setiap hari banyak pejabat termasuk pegawai pln setempat yang melintas
dan menyaksikan lampu-lampu menyala siang dan malam di jalur ini, namun hingga
kini pemborosan energi listrik ribuan watt terutama di siang hari ini tetap
saja berlangsung hingga hari ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar