Ribuan
warga korban banjir setinggi 1,5 meter di kelurahan mamminasae dan corawali
pinrang sulawesi selatan, sejak dinihari tadi hingga kamis (11/7) ini, mendesak
pemerintah untuk segera membongkar sejumlah kanal-kanal yang menjadi pemicu
banjir di wilayah mereka. Curah hujan yang tinggi dan debit air yang sudah tak
memenuhi daya tampung kanal yang sempit, terutama saat hujan/ membuat wilayah
ini menjadi langganan banjir setiap tahunnya. Warga yang tengah berpuasa ini tidak hanya cemas karena pemukiman mereka
terendam banjir, namun ribuan hektar sawah mereka yang menjadi mata pencaharian
mereka terencam mati lantaranbanjir hingag kini masih terus merendam.
Warga korban
banjir di kelurahan mamminasae pinrang mendesak pemerintah kabupaten untuk
segera membongkar dan mengganti sejumlah kanal dan gorong-gorong yang dinilai
sebagai pemicu terjadinya banjir di wilayah mereka. Kanal madimeng dan
deppajala yang dibangun pada saman belanda ini misalnya dinilai warga sudah tak
efektif menampung debit air, terutama saat hujan turun.
Ukuran
kanal yang sempit sementara debnit air yang terus bertambah setiap musim hujan
menyebabkan banjir di wilayah ini kerap meluber hinga ke jalan raya.
Hamzah,
warga dusun madimeng misalnya menyesalkan minimnya perhatian pemerintah
terhadap masalah banjir di wilayah mereka. Sejumlah kanal dna gorong-gorong
saluran air sudah beberapa kali diusulkan ke pemerintah untuk diganti menjadi
jembatan agar bisa menampung debit air yang meluap setiap tahunnya, hingga kini
tak digubris pemerintah.
Motor dan
mobil milik hamzah yang sempat terendam banjir terpaksa diungsikan ke tempat
lain untuk mengindari banjir. Curah hujan yang masih terus berlangsung hingga
petang ini membuat warga di lokasi ini cemas ketinggian air masih akan
bertambah.
Hamzah
menilai satu-satunya cara mengatasi banjir di wlayah mereka adalah membongkar
dan mengganti kanal-kanal termasuk gorong-gorong yang sempit menjadi jembatan
yang ukurannya lebih luas. Agar debit air yang terus bertambah terutama saat
hujan bisa ditampung.
Ini sudah
diusulkan bertahun-tahun lalu tapi realisasi janji pemerintah tak pernah
dibuktikan, ya jadinya begini tiap tahun banjir dan menyusahkan warga,”ujar
Hamzah, warga korban banjir
Camat
paleteang pinrang, Jabir yang menaggapi keluhan warga berjanji akan mengawal
usulan warga di kecamatannya ini hingga ke bupati pinrang. Seperti warga
lainnya, camat juga sependapat mengatasi banjir di wilayah ini dnegan cara membongkar
kanal-kanal dna gorong untuk diganti dnegan jembatan yang ukurannya lebih
besar.
“Saya berjanji akan mengawal usulan warga ini
hingga ken pimpinan. Saya sepakat membongkar kanal dan menggantinya dnegan
jembatan adalah cara mengatasi banjir tahunan di lokasi ini,”ujar Jabir, camat
paleteang saat meninjau lokasi korban banjir.
Camat
berharap, warga korban banjir saat ini tetap waspada dan mengamankan barang
berharga milik mereka, mengingat saat ini curah hujan masih terus
berlangsung. (K25-11/Junaedi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar