Sabtu, 13 Juli 2013

Berburu Tajil warga Serbu Pasar Kue Tradisional hingga antri dan berdesak-desakan


Demi mendapatkan anekea panganan buka puasa atau tajil kesukaan mereka, ribuan warga menyerbu pusat jajanan kue tradisional  lalle pinrang sulawesi selatan. Banyaknya warga yang memesan aneka kue dan lauk pauk kesukaan mereka membuat warga harus mengantri sambil berdesak-desakan sebelum bisa pulang membawa panganan kesukaan mereka. Terlambat memesan, kue atau lauk pauk kesukaan anda bisa diborong warga yang datang lebih dulu. Sejumlah warga memiilih memesan kue atau lauk pauk kesukaan mereka kepada pedagang langganannya agar tidak kehabisan.


Tak ingin repot memasak dan menyiapkan sendiri panganan buka puasa dan makan sahur di rumah mereka, para ibu-ibu rumah tangga di pinrang memilih antri dan berdesakan di pusat jajajan kue tradisional di pasar Kampung jawa, Lallee, pinrang. Di tempat ini aneka kue khas dan moderen seperti baronggo, lopis, katiri salak, bolu, dadar, apam, dan aneka kue lezat lainnya bisa jadi pilihan anda.

Para pedagang tak hanya menjajakna aneka kue tradisional tapi juga menjajakan aneka lauk pauk seperti sayur mayur siap saji, ikan bakar dan goring, ayam bakar dan goreng termasuk bebek, semua ada di tempat ini.

Aneka pariasi kue tradisional dan moderen termasuk lauk pauk yang tersedia di pasar sepanjang 200 meter di kampung jawa, lalle, pinrang ini menjadi salah satu alasan para ibu-ibu rumah tangga lebih senang memilih tempat ini untuk berbelanja kebutuhan apa saja untuk buka puasa atau sahur, daripada mereka repot berurusan dapur yang melelahkan di saat berpuasa.

Mirna. ibu rumah tangga asal pacongan pinranhg ini misalnya memilih berbelanja kebutuhan apa saja untuk sahur dan buka puasa untuk keluarganya. Aneka kue dan lauk pauk yang tersedia membuat pengunjung bisa memilih dan memilah apa saja kebutuhan mereka sesuai selera.

“Daripada repot membuat sendiri, biayanya bisa lebih mahal mendingan beli di pasar dan semua ada tinggal pilih sesuai selera,Ujar Mirna, ibu rt

Agar tak kehabisan kue dan lauk pauk keusukaan mereka. sejumlah warga bahkan memilih berlangganan dengan sejumlah pedagang kue dan lauk pauk di pasar ini. saat berbelanja hari ini mereka sudah memesan aneka kue atau lauk pauk untuk buka dan sahur esok harinya. saat mereka datang ke pasar kue atau lauk pauk pesanan mereka sudah dikemas dan siap dibawa pulang ke rumah.

Maklum tak semua ibu-ibu dan pengunjung pasar kue dan lauk pauk di lokasi ini betah antri dan berdesakan menjelang buka puasa. Agar tak repot dan tak ikut mengantri lama, sejumlah ibu-ibu memilih memesan daftar kebutuhan aneka kue dan lauk pauk kesukaan mereka ke pedagang langganannya.

Para pedagang di pasar tua ini mengaku tiap hari kebanjiran pesanan kue dan lauk pauk dari pelanggannya. Selain menerima pesanan konsumen, para pedagang juga menjakan sendiri aneka kue di pasar tua ini. Dibanding hari biasa pedagang mengaku permintaan kue dan lauk pauk naik tiga kali lipat dari hari biasa.

Jika pedagang umumnya biasa meraup pendapatan sampai Rp 200 ribu perhari di luar ramadhan, namun sejak ramadhan omset pendapatan mereka naik menjadi Rp 600 ribu perhari.  (

Tidak ada komentar:

Posting Komentar