Minggu, 19 Mei 2013

Veteran Perang ini Merajut Hidup Bersama Istri di Kolong Jembatan


Haba (90), Seorang veteran RI yang pernah berjasa mengusir serdadu jepang, Belanda dan antek-anteknya di sejumlah lokasi pertempuran di sulawesi selatan kini terpaksa merajut hidup di kolong jembatan bersama Jalia (80) istrinya. Jangankan mendapat gaji veteran sebagai penghargaan negara di masa tuanya/ beras raskin 10 liter yang dulu pernah menopang kebutuhan dapurnya malah dicabut aparat kelurahan setempat tanpa alasan jelas. Tokoh yang mengenal dekat mantan panglima jenderal purnawirawan tni muh joesoef (almarhum) masih mengingat detail keterlibatannya dalam beberapa insiden peperangan mengusir penjajah di palopo/ sidrap dan makassar termasuk di benteng roterdam makassar.
Di gubuk berukuran 1,5x 2,5 meter persegi yang terletak di kolong jembatan di kelurahan Ammassangang, kecamatan binuang polewali mandar ini haba (90) alias espiring dan istrinya jalia (80) merajut hidup sejak bertahun-tahun. Rumahnya yang ditopang dengan tiang-tiang bambu setinggi 40 centimeter di atas permukaan tanah, salah satu sudutnya disandarkan di salah satu pohon kakao, agar tak mudah goyah saat diterjang angin. Di rumah berdinding terpal plastic dan beratap pelepah nipa ini menumpang di atas lahan milik orang lain.

Dulu, haba dan jalia pernah menjadi petani penggarap kebun milik warga, namun dimasa tuanya yang tak lagi mampu bekerja mencari nafkah hidup, kedua lansia ini hanya berharap belas kasih warga dan para tetangganya

Jangankan bekerja mencari nafkah. untuk keluar dari gubuknya mencari udara segar atau bernaun di bawah pohon, sekitar lima meter dari rumahnya, terutama saat cuaca panas di dalam gubuknya/ haba harus dipapa istri dan keluarganya. Haba tak lagi mampu melihat dengan sempurna akibat serangan penyakit mata yang dideritanya sejak beberapa tahun lalu.

Untuk bisa hidup, kedua pasangan lansia ini kerap hanya meminta beras ke sanak tetangga jika persediaan beras pemberian orang lain di rumahnya sudah habis. Haba dan jalia memang punya empat anak yang juga hidup jauh dari sejahtera. Mereka bahkan sudah lama berpisah karena menikah dan harus berjuang membangun keluarganya sendri di tempat lain. Pasnagan lansia ini dulu pernah menerima santunan raskin 10 kilogram perbulan/ namun tanpa alasan jelas pemerintah mencabut bantuan tersebut.

Di masa tuanya semangat heroik haba masih kerap muncul jika mendengar cerita konplik tapal batas dan rebutan wilayanh indonesia dengan malayisa. Haba masih mengingat masa indah ketika dirinya terlibat dalam sejumlah insiden peperangan mengusir penjajah. Haba masih ingat detail sejarah keterlibatannya bersama veteran lainnya dalam insiden pendudukan di benteng roterdam makasar, pasca kemerdekaan yang masih terus diduduki serdadu jepang dan antek-anteknya.

Haba yang masih ingat hubungan dekatnya dengan mantan pangkopkantib, mantan panglima dan mantan ketua bpk, jenderal purna tni muhammad josoef (almarhum) berharap peringatan hari veteran yang jatuh pada minggu 19 mei 2013 kelak pemerintah bisa perduli dnegan nasib yang dialami keluarganya.

Meski kerap berkecil hati karena tak menerima gaji veteran sebagai penghargaan negara, seperti rekan-rekan seperjuangannya di makassar dan palopo daerah asalnya, Haba mengaku tetap bangga lantaran fotonya masih terpampang jelas di kantor veteran ri di makassar, bersama puluhan tokoh veteran lainnya.

Pasangan lansia yang hidup terlantar di masa tuanya ini, belakangan menjadi perhatian public di polewali setelah diberitakan sejumlah media local dan nasional. Tak hanya komunitas anak-anak muda dan organisasi social yang bersimpati dengan keluarga lansia ini. SejumlaH politisi dan kandidat bupati menjelang pilkada polewali mandar oktober mendatang, mulai rame-rame menyambangi pasangan lansia ini sambil membawa bantuan sesaaat seperti beras dan indomie.

Meski tak mengecilkan makna bantuan dan perhatian semua pihak yang tulus, namun bantuan atau santunan yang bersifat insidentil ini hanya bersifat sesaat. Negara yang menjamin hak-hak anak-anak terlantar, pakir miskin termasuk para lansia yang juga mantan veteran ini seharusnya hadir dan berperan menjamin hak-hak atas warganya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar