Jumat, 31 Mei 2013

Peringatan Bahaya tak Mempan, Pecandu Rokok Makin akrab di Kalangan Siswa, Dewasa hingga Orang Tua


Kampanye anti tembakau seperti larangan merokok yang digalakkan pemerintah dan lembaga peduli kesehatan tampaknya kurang efektif menekan angka perekok setiap tahunnya. Peringatan bahaya merokok yang dicantumkan produsen dari setiap kemasan rokok seolah dianggap angin lalu. Tak hanya kalangan dewasa jadi pecandu nikotin salah satu zat yang dikandung dalam rokok, anak-anak termasuk siswa sekolah pun jadi pecandu tembakau. Para perokok umumnya tahu ada 4000 lebih zat berbahaya yang mengancam keselamatan jiwa para pelakunya, namun tak mempan menghentikan kebiasaan merokok.

Pesta merokok di kalangan anak-anak termasuk siswa sekolah seperti ini sudah bukan cerita baru. Para perokok pun dengan mudah dijumpai dimana saja. Di pusat perbelanjaan/ di kantoran, di pasar, halte sampai warung kopi dengan mudah ditemukan.

Tak hanya kalangan orang tua dan dewasa yang terlibat jadi penikmat nikotin. Para anak-anak termasuk siswa sekolah pun akrab dengan kebiasaan merokok. Meski para pelakunya tahu persis 4000 lebih kandungan zat berbahaya bagi kesehatan dalam sebatang rokok seperti bahaya kanker, lever, ginjal dan jantung, namun para penikmat rokok terus bertambah.

Lihat saja di salah satu sekolah smp di polewlai mandar ini. Belasan siswi perempuan ini terlibat pesta rokok beberpa saat lalu di sekolahnya. Para sisw ayang tengah bermain-main dnegan maut ini seolah tak ada rasa khawatir sedikit pun mengisap rokok sambil pesta minuman ringan di dalam kelas// larangan keras merokok bagi siswa seolah tak menghentikan kebiasaan mereka merokok meski harus dilakukan sembunyi-sembunyi.

Di salah satu warung kopi ternama di polewali mandar ini mislanmya, minum kopi seolah tak lengkap rasanya tanpa rokok. Pada hal berapa banyak orang di sekitarnya yang tidak merokok ikut terkena dampaknya. Dalam banyak penelitian perokok passif jauh lebih berbahaya darip-ada perokok aktif. Bisa dibayangkan untuk menyeruput segelas kopi mereka bisa menghabiskan belasan hingga puluhan batang rokok tanpa terasa.

Sukri wandi salah satu perokok berat di polewlai mandar ini mengaku tahu persis peringatan akan bahaya merokok, namun karena sudah terbiasa dan rasanya tak lengkap jika ngumpul dengan sesama teman tanpa merokok. Meski sadar akan bahayanya merokok namun wandi mengaku tak bisa mebnghentikan kebiasannya merokok alias sudah terbiasa bermain-main dengan maut.

Namun bagi sahabuddi, mantan perokok berat yang juga anggota komisi iv dprd polewali mandar ini, tak sepaham dengan mereka yang mengkelaim tak bisa berhenti merokok karena alasna ketergantungan atau karena sudah jadi kebiasaan. Dengan tekad berhenti bermain-main dnegna maut menurut sahabuddin bisa dilakuakn siapa saja. Tak perlu terapi atau minum obat/ kebiasaan merekok bisa dihentikan. Dengan niat dna tekad untuk berhenti merokok sudah cukup tak perlu ada obat atau trik apap pun kebiasaan merokk sudah bisa dihentikan dna saya buktikan sendiri,”ujar Sahabuddin/ anggota komis iv dprd polewlai mandar

Kampanye anti rokok atau larangan merokok di tempat publik yang digalakkan pemerintah di beberapa daerah memmang terkesan hanya simbolis belaka, terbukti pelaku perokok dengan mudah dijumai di tempat mana saja termasuk di wailayahn public.

Kini tinggal terserah anda, apakah peringatan hari anti temakau sedunia yang jatuh pada jumat (31/5) hari ini akan menjadi momentum untuk menghentikan kebiasaan merokok yang merusak kesehatan diri anda sendiri atau tidak, semua tentu terpulang kepada anda pemirsa. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar