Dua unit mobil
open cup yang mengangkut bbm subsidi senilai 2,4 ton lebih, tanpa dokumen surat
izin resmi ditahan aparat kepolisian polres polewali mandar, Senin (6/5) hari
ini. Untuk mengelabui warga dan petugas/ dua unit mobil ini menyusun kardus
layaknya penjual ikan antar kebupaten diatas tumpukan jerigen.
Mobil
pengangkut bbm jenis bensin milik hamzah, pengusaha minyak ilegal di Polewali Mandar
ini ditahan petugas di mapolres polewali mandar lantaran kedapatan sedang
membawa bbm jenis premium sebanyak 2,4 ton atau stara dengan 62 jerigen
kapasitas 33 liter.
Mobil
susuki dan hilux open cup ini ditangkap petugas saat berusaha menyelundupkan
bbm subsidi 2,4 ton dari kabupaten
pinrang sulawesi selatan ke wilayah polewali mandar dan kabupaten mamasa.
Untuk
mengelabui warga dan petugas/ dua unit mobil yang hampir tiap malam
menyelundupkan bbm ke berbagai tempat ini menyusun kotak plastik tempat ikan
diatas tumpukan jerigen berisi bbm// sepintas warga dan petugas yang melihatnya
pasti terkecoh karena menduga mobil ini tengah mengangkut ikan segar meski
isinya adalah bbm.
Sebelumnya
hamsah tercatat sebagai pemilik pangkalan di desa kanang cematan binuang,
polewali mandar, saat minyak tanah subsidi masih berlaku di polewali mandar,
namun setelah minyak tanah subsidi ditarik, Hamzah beralih menggeluti bisnis
penyelundupan bbm ke sejumlah daerah termasuk polewali dan kabupaten mamasa.
Hamzah
diduga mensupm subsidi dnengan harga murah ke sejumlah pengelola insdustri
termasuk kontraktor jalan untuk pengaspalan dan pengusaha dna pemilik alat
berat di mamasa.
Kasat reskrim
polres polewali mandar, akp Mihardi m kepada wartawan hari ini membenarkan jika
mobil milik hamzah yang tengah membawa
2,4 ton bbm ilegal dari salah satu spbu di perbatasan polewali mandar,
ditahan petugas karena tidak memiliki surat izin. “Kita sedang mendalami
modusnya, termasuk tengah mempelajari keterkaitan Hamzah dnegan pemilik
SPBU,”ujar Kasat reskrim polres polewali mandar, aAKP Mihardi M
Meski kasus
ini tengah disidik dan barang buktinya ditahan petugas, namun pemilik termasuk
sopir yang tertangkap tangan saat berusaha menyelundupkan bbm subsidi dengan
cara ilegal hingga kini belum ditahan. Petugas beralasan belum menahan pemilik bbm ilegal ini karena masih
tengah diperiksa secara mendalam.
petugas
kepolisian tengah menyelidiki keterkaitan hamzah dengan sejumlah pemilik spbu
di Pinrang, Majene dan Polewali sendiri untuk memuluskan bisnis minyak yang
licin ini. Pemilk spbu yang terbukti bekerja sama dengan para penyelundup bbm
dala jumlah besar ke berbagai lokasi hingga merugikan negara akan diproses
secara hukum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar