Lantaran malu karena Putus sekolah dan tak bisa melanjutkan sekolah ke tingkat SMP seperti rekan-rekan dan para
tetangagnya, seorang siswi di Polewali mandar, Sulawesi barat nekad menenggak
racun serangga hingga nyaris tewas. Orang tua korban mengaku tak menyekolahkan di Sekolah umum lantaran keluarganya tak mampu membiayai pendiidkan anaknya. Korban
kini tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit umum daerah (RSUD)
Polewali mandar karena kondisinya lemas akibat pengaruh racun serangag yang
menyebar ke seluruh tubuhnya.
Rina ((14) warga Tondrolima, kecamatan Matakali, Polewali
mandar ini nekad menggak racun seranggah di rumahnya, Selasa (9/4) siang tadi.
Siswa yang menganggur setahun lalu ini nekad berusaha mengakhiri hidup lantaran
malu karena tak bisa bersekolah seperti teman-teman dan anak tetangga
sebayanya.
Ceritanya bermula ketika pagi tadi Rina kembali memberontak
dan memprotes orang tunaya agar dirinya diskeolahkan. Namun hande orang tua
korban yang sudah berkali-kali mendapat protes serupa tak menggubrisnya dan
memilih ke kebun. Namun hande kaget dna tak menyangka anaknya ditemukan lemas
dan mulutnya berbusa lantaran meneggak racun serangga. Hande pun segera
melarikan anaknya ke rumah sakit. Beruntung korban cepat mendapat pertolongan
dokter sebelum kondisnya makin kritis.
Sebelum memilih minum racun Rina berkali-kali mengamuk dan
memprotes orang tuanya karena tak bisa menyekolahkan dirinya. Karena alasna tak
ada biaya hande (40) orang tua Rina memang mendaftarkan anaknya di sekolah
terbuka SMP negeri 1 Wonomulyo. Namun rina yang hanya belajar tak memento mengaku
malu bersekolah di SMP terbuka hingga menuntut kedua orang tuanya agar
disekolah di sekolah umum seperti tiga sudaranya yang saat ini duduk di bangku
SMP dan SMA.
Hande, orang tua Rina mengaku memang sudah berkali-kali
marah dna memprotes orang taunya karena tidak bisa menyekolahkann di sekolah
umum. Hande sendiir tak menyangka putrid keempat dari tujuh bersaudara pasnagan
Nasir dan Hande ini memilih menengak racun.
“Sebagai orang tua saya tentu berharap semua anaka saya bisa bersekolah
sampai ke perguruna tinggi, hanya saja keterbatasan ekonomi mebuat saya tak
bisa melakukan semaunya,”ujar hande yang tengah merawat anbaknya di rumah
sakit.
Menurut hande, Rina pernah didaftrkan di SMP terbuka, namun
karena sekolahnya tidak belajar intnesif dan tidak seserius dengan di sekolah
umum lainnya, Rina mengaku tidak sennag dan malah justru malu di sekolah
terbuka. Rina menuntut agar dirinya disekolahkan nseperti kakaknya yang kini
duduk di SMP dan SMA.
Hingga kini pejabat pemerintah setempat termasuk dinas
pendidikan POlewali mandar belum turunn tangan menagangani kasus yang menjadi
PR bagi dinas pendidikan polewlai mandar yang yang bebrapa saat lalu menfdapat
pengharagana karena kesuksesan daerah ini mengembalikan anak-anak ke sekolah.
Hingga kini Rina masih dirawat intnsif di rumah sakit untuk
memulihkan tenganya pasca meneggak racun. Diperkirakan korban memerlukan waktu
beberapa hari untuk memulihkan kondisi kesehatannya akibat zat vracun yang
diminum korban.. (Mandar, 09042013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar