Lantaran ditelanjangi di
tengah hutan hingga nyaris diperkosa oleh seorang keluarga pasien, seorang
bidang desa di Polewali mandar, Sulawesi barat kini Berjuang mendapatkankeadilan. Merasa laporannnya tak digubris polsek setempat sang bidang bersama
suaminya langsung mengadukan kasusnya ke Mapolres Poewali mandar, Senin siang
kemarin. Ditemani sejumlah kerabatnya korban mengadu ke mapolres Polewali
sambil membawa sejumlah barang bukti berupa pakaian yang digunakan korban saat
kejadian.
Korban IR yang trauma berat pasca kejadian telah meninggalkan
tempat tugasnya di desa dakka dan memilih berdomisili sementara di rumah orahng
tuanya. IR beralasan trauma dan ketakutan pasca kejadian. Korban menduga pelaku
adalah orang berpenmgaruh di desanya dan dirirnya khawatir setelah memilih
melaporkan kasunya ke polisi (Mandar, 02042013)
Kasus ini bermula ketika korban yang berprofesi sebagai
bidang desa yang baru beberpa hari bertugas di desanya ini didatangi pelaku di
rumah dinasnya sekitar pukul 1.00 wita pada Jumat (22/3) lalu. Modusnya, Pelaku
yang tak dikenal namanya ini mengaku tantenya sedang kritis dan nyaris
melahirkan di dusun Lakejo beberpa kilometer dari pustu. Dengan muka memlas pelaku
minta tolong agar keluarganya yang sedang menghadapi maut bisa segera diselamatkan.
Sang bidan yang berinisial IR (24) ini langsung mengemasi peralatan sebelum
berangkat bersama pelaku.
Korban tak diantarkan suaminya saat kejadian lantaran snmag
bida juga punya anak kecil. Korban dan pelaku pun pamit menuju ke dusun Dakkan
melintasi hutan belantara tanpa penerangan jalan. Saat dalam perjalan pelaku
yang dikenali korban warga desa Dakka ini tiba-tiba membelokka motornya di
sebuah lorong kecil. Korban nyang curiga sempat bertanya alasna korban belok ke
tengah hutan.
Pelaku yang menjawab pertanyaan korban berlasana memilih
jalur singkat tersebut agar bisa sampai lebih cepat ke dusun Lakejo tempat
tante pelaku akan melahirkan bayinya. Korban hyang belum mnegenal medan dan
lokasi tempat kerjanya semula tak menaruh curiga. Namun saat jauh melintasi
hutan yang jauhb dari pemukiman penduduk, pelaku tiba-tiba menghentikan
motornya dan meminta korban melayani nafsu bejatgnya.
Korban sempat merontah dna minta tolong namun usahanya
sia-sia saja, teriakan histeris di tengah hutan tak terdengar voleh siapa pun.
Pelaku yang berpostur tubuh kecil ini beberapa kali mengagalkan usaha pelaku
yang sudah kerasukan setan. IR bebrapa kali sempat lolos setelah memberontak
dna berusaha mendorong pelaku yang berusha melampiaskan nafsu bejatnya.
Dengan suara tangis korban yang memelas dan minta tolong
agar pelaku menghentikan perbuatan bejatnya sambil mengingatkan pelaku terhadap
orang tua dna anak-anaknya rupanmya mampu menyadarkan pelaku. Korban yang
bersedia member berapa pun uang yang diminta pelaku asal tak melakkan
perbuatannya. Korban yang hanya membawa Rp 450 5ibu di dompetnya seluruhnya
diserahkan ke pelaku sambil berjanji akan menambahnya jika pelaku bersedia
mengantarnya kembali ke tengah suami dan anak-anaknya.
Pelaku pun menerima tawaran korban, sambil bersedia
mengantar korban pulang ke tengah suami dan anak-anaknya. Pelaku yang semula
minta tambahan uang selain Rp 450 ribu yang sudah diserahkan korban, bukannnya
menunggu uang tambahan, namun langsung kabur dan tancap gas saat mendekati
rumah korban.
IR yang mendaukan kasusnya ke POlsek Tapango pada esok
harinya, Sabtu (23/3) kecewa lantaran lap[orannya tak kunjung di respoin polisi
setempat hingga Senin (1/4) april kemarin. Ditemani sejumlah kerabat, suami dna
keluarganya, IR melaporkan langsung ke Mapolres POlewlai Mandar agar kasusnya
segar ditangani. Korban mengaku memang btak mengenal nama pelaku namun ia
mengenal wajah dan rumah pelaku.
Eka, kaka korban mengaku snagat kecewa dengan sikap Polsek
Tapango yang dinilai terkesan kurang serius menindaklanjuti laporan korban. Eka
bersama keljarga termasuk korban akhirnya memilih mengadu langsung ke Mapolres
POlewali mandar dan berharap kasus percobaan perkosaan yang menimpa korban bisa
disusut dan menyeret pelakunya ke pengadilan.
Kareskrim Polres Polewali Mandar, AKP Mihardi menyatakan
telah menerima laporan korban dan pihaknya akan bekerja sama dnegan polsek
Tapango untuk melakukan penydikan kasus dugaan percobaan perkosaan seperti yang
dilaporkan korban. Menrut Mihardi ada pekrkembangan terbaru lantaran korban
sudah mengingat dan mengetahui nama dan alamat lengkat pelaku. “Nama dan
alamatnya sudha diketahui berinisial A tapi kita masih dalami pemeriksaan
korban sebelum penangkapan dilakukan,”ujar Mihadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar