Untuk menghindari dampak kemarau panjang yang diperkirakan akan mulai berlangsung pada Juni 2013 mendatang, Ribuan Petani di Pinrang, Sulawesi selatan kebut-kebutan turun ke sawah. Meski sebagian petani belum panen namun para petani sudah turun ke swah lebih dahulu, mereka berharap musim tanam padi yang dipercepat akan menghindarkan tanaman padi mereka dari ancaman kemarau panjang.
Ratusan petani di kecamatan Cempa kabupaten Pinrang misalnya
sudah dua pekan menggarap lahan mereka. Pada hal sejumlah petani lainnya masih
sibuk memanen padi mereka. Para petani sengaja mempercepat turun ke sawah pada
musim garap tahun ini agar tanaman padi mereka yang membutuhkian waktu tanam
dan pemelinhraan hjingga panen selama tiga bulan bbisa terhindari dari bencana
kemarau panjang yang diperkirakan akan berlangsung mulai juni mendatang. “Semngaja
turun ke sawah lebih cepat karena kita khawatir tanaman padi bisa kekeirngan
akibat kemarau yang dperkirakan akan mulai terjadi Juni mendatang.”ujar Arimin
dan Anas dua petani di kecamatan cempa.
Bupati Pinrang, Andi Aslam Patonangi yang mengunjungi para
petani di areal mereka beberapa waktu lalu menyambut gembira kekonmpakan petani
menghadapi musim kemarau yang diperkirakan tidak akan lama lagi. Andi Aslam
juga menghimbau petani yang kini tengah masih panen agar ikut mempercepat waktu
turun ke sawah agar tanaman padi bisa terhindari kemarau dan tetap berproduksi
7,2 hingga 8 ton perhektarnya.
Bupati Aslam yang sempat berdialog dengan para petani di
areal persawahanselama 15 menit berjanji
akan mendukung upaya petani mempercepat waktu tanam padi pada musim garap tahun
ini, agar produksi padi di kabupaten yang menjadi salah satu penyangga pangan
nasional ini tetap bisa berproduksi maksimal 7,2 hingga 9 ton perhektar seperti
yang sudha dicapai petani selama ini. Semua infra struktur pertanian termasuk
PU pengairan dan Dinas pertanian dan perangkatnya untuk turun langsung membantu
petani guna menghadapi musim kemarau panjang yang berpotensi menuurnkan
produksi jika tidak diantisipasi,”ujar Andi Aslam patonagi.
Meski sejumlah petani mendukung sepenuhnya upaya pemerintah
tersebut, namun mereka khawatir pasokan air dalam jumlah yang cukup kerap tak
bis alangsung dipenuhi. Pada hal areal pertanian saat musim garap hinga tanam
memerlukan pasokan air yang besar. (K25-11/Junaedi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar