Kawanan kupu-kupu putih penyebar serbuk beracun kembali menyerang pemukiman warga dan para
pengguna jalan di sejumlah kecamatan di Pinrang Sulawesi selatan, terutama pada
malam hari. Warga yang terkena serbuk kupu-kupu putih beracun ini mengakibatkan
sekujur tubuh terasa gatal-gatal dan kulit memar Kupu-kupu yang berjumlah
ribuan ini mulai muncul petang hari dan mengikuti sumber cahaya lampu di malam
hari termasuk lampu kendaraan lalulintas di jalan raya.
Serangan kupu-kupu putih beracun ini menurut warga
setempat muncul dua kali dalam satu musim panen padi yakni menjelang padi
berbuah daan saat musimpanen tiba. Belum diketahui dari mana sumber penyebaran
kupu-kupun dalam jumlah jutaan setiap malam tersebut, namun warga nenduga kupu
tersebut berasal dari kepompong ulat yang menyerang padi mereka. (K25-11/Junaedi)
Jutaan kupu-kupu putih beracun ini menyerang warga di sejumlah kecamatan di kabupaten Pinrang sejak spekan terakhir. Kupu-kpu beracun ini muncul bersamaan musim panen padi petani yang tengah berlangsung di sejumlah kecamatan seperti cempa, mattiro sompa, paleteang, ammssangeng sempang, dan kanni.
Kupu-kupu beracun yang biasanaya muncul mulai petang ini
menyerbu sumber cahaya lampu di rumah-rumah penduduk dan cahaya lampu kendaraan
para pengguna jalan. Warga yang bersentuhan atau berada di bawah kerumunan
kupu-kupu putih beracun ini akan merasakan kulit mereka gatal-gatal dan memar
di sekujur tubuh.
Unutk menghindari serangan kupu-kupu beracun di malam hari
warag umumnya lebih memilih mengurung diri di rumah sambil mematikan lampu
untuk mengurangi serangan kupu-kupu. Warag umumnya hanya menyalakan sejumla
titik lampu yang penting seperti lampu taman atau halaman rumah.
Meski setiap musim panen mengganggu namun hingga kini warga
dan pemerintah setempat belum menemukan cara efektif mebasmi kawanan kuupu
beracun dalam jumlha besar ini lantaran menyebar di berbagai tempat pada malam
hari. Warga yang membasmi dnegan semprotan hama serangga dinilai tak efektif
lantaran kupu-kupu yang mati terkena semparotan racun dengan cepat akan muncul
kupu-kpu lain yang jumlahnya ribuan.
Amiruddin, warga kecamatan cempa pinrang ini mengaku
menghindari bepergian atau kelura rumah pada malam hari. Alasannya amiruddin
tak ingin bersentuhan dengankupu-kupu yang beterbangan dalam jumlah jutaan pada
malam hari memburu dimana saja sumber cahaya lampu di rumah penduduk dan
pengendara di jalan raya. “Kalau malam lebih baik saya berada di dalam rumah
daripada bepergian, wrag yang terkena serbuk kupu-kupu akan terasa gatal dna
menggaruk sepanjang malam, selain itu kulit juga memar kemrah-merahan,”ujar
Amiruddin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar