Tari Toerang Batu Apa korelasinya tari dengan kisah sukses pasukan perang menaklukkan musuh-musuhnya di medan perang? sepintas mungkin tak ada hubungannya. Namun tarian sakral tari Toerang yang biasanya dipentaskan saat pasukan perang kerajaan Binuang di polewali mandar akan diberangkatkan ke medan perang, ternyata mampu menjadi pelecut semangat juang keberanian para pasukan perang dalam menaklukkan musuh-musuhnya. Tak heran jika kerajaan Binuang yang terkenal agresor selalu sukses menaklukkan kerajaan-kerajaan di sekitarnya. Sayangnya, tarian motivator yang sudah punah ini tak pernah lagi dipentaskan. Selain karena minimnya perhatian pemerintah melestarikan budaya dan tradisi setempat, penerus tari tradisional Toerang jumlahnya kini bisa dihitung jari.
Inilai tari Toerang
batu atau tarian perang yang biasanya dipentaskan di tengah hutan, saat bala pasukan
perang kerajaan Binuang akan diberangkatakan ke medan peperangan. Tarian sakral
ini selalu menjadi ritual penting sebelum pasukan berani mati kerajaan binuang
diberangkatkan ke tengah pertempuran yang memerlukan nyali dan keberanian.
Konon
pasukan kerajaan Binuang yang sudah menyaksikan tarian ini akan berikrar dan
menyerahkan segala hidup dan mati mereka untuk memenangkan setiap peperangan
melawan musuh-musuhnya. Tak heran jika kerajaan Binuang yang berjaya pada abad
ke 15 masehi selalu mencatat prestasi
gemilang dalam menaklukkan musuh-musuhnya.
Hasan Dalle,
salah satu penerus tari Toerang batu yang masih hidup sampai hari ini
menyatakan setiap gerakan tarian Toerang punya makna simbol tersendiri. Peralatan
perang seperti pedang, tombak dan keris pusaka menjadi simbol kejantanan
pasukan kerajaan Binuang dalam menaklukkan setiap peperangan. Pasukan yang telah mengikrarkan diri sebagai pasukan
pantang mundur sebelum pulang membawa kemenangan. “Pasukan yang sudah berikrar
pantang pulang sebelum membawa kemangan”ujar Hasan dale, penerus tari Toerang
di kecamatan Binuang.
Sebelum
tarian ini digelar di tengah pasukan di tengah hutan sebelum berangkat ke medan
perang, didahului dengan sejumlah ritual sakral seperti persembahan sesajen
berupa telur ayam dan nasi ketan empat warna. Pasukan yang akan diberangkatkan
ke medan perang sebelumnya harus melalui sejumlah tahapan ujian. Setiap pasukan
diuji terlebih dahulu dengan cara melompati telur yang diletakkan diatas
sebongkah batu setinggi lebih dari satu meter lebih. Hanya pasukan yang lolos
melom[ati batu dan telur yang dinyatakan ikut menjadi pasukan, sementara yang
tidak lolos hanya dududk dibagian logistik pasukan.
Untuk
mengangkat tari Toerang menjadi kekayaan khasanah budaya Mandar yang diharapkan
bisa menjadi cikal balal aset pariwisata polman, Pemda melalui Dinas Pariwista
Polman dan para penggiat kebudayaan, terutama sejumlah peneerus tari Toerang
yang masih hidup, bekerja sama kembali mengapresiasi tari sacral yang sudah
punah ini.
Kepala dinas
Pariwisata Polewali mandar, Darwin Badaruddin, menyatakan tertarik kembali
mendorong sejumlah praktisi kebudayaan dan penerus tari Toerang batu yang masih
hidup untuk kembali menggali salah satu kekayaan khasanah budaya mandar yang
beragam dan unik. Menurut Darwin, tari Toerang batu pernah menjadi populer dan
simbol kebanggaan polewali mandar. Tari ini pernah menjadi tari penyambutan
kedatangan almarhum wakil presiden RI Adam Malik pada tahun 1984 di Tanah Toraja
dan Makassar. “penemuan kembali tari Toerang ini merupakan bagian dari sikap
pemerintah dan para penggiat kebudayaan untuk kembali mengapresiasi tari Torang
batu sebagai salah satu kekayaan budaya POlewali Mandar, “ ujar Darwin Badaruddin
Tari Toerang batu yang tidak hanya berfungsi sebagai penghibur prajurit perang di masa kerajaan Binuang tapi juga berfungsi membangkitkan semangat juang dan keberanian pasukan perang dalam menaklukkan musuh-musuihnya. Tarian toerang juga kerap ditampilkan saat menyambut tamu terhormat atau kunjungan pejabat negara di polewali mandar. (Posted : Edy Junaedi)
Terima kasih telah bersedia meliput tarian to eran batu sebagai salah satu budaya dari suku pattae mungkin satu hal yang dilupa bahwa Tarian ini diangkat atas bantuan dari dana PNPM Pariwisata 2011 mulai dari pembelian alat-alat sampai bajunya, yang di kerjakan oleh LKM SADAR WIASTA DESA BATETANGNGA.
BalasHapushehehe....
BalasHapusini kesalahan komunikasi
teman-teman tidak tahu kronologisnya
Teman2 jurnalis tahunya ada pertunjukan tari Toerang disaksikan tokoh adat, kadis pariwisata dan teman2 lainnya.
Sukses buat tari Toerang. Aset wisata yang terlupakan
memang itulah yang sllu di idam-idamkan, apalagi bagi kami yang masih sangat buta akan soal itu.....meskipun ada sebahagian yang kami tahu, tapi tekhnis untuk gerakan itu sangat lah hitam pengetahuan.........slamat atas kinerjanya senior, smoga tetap terjaga budaya dan tidk lagi timbul tenggelam jadinya.
BalasHapus