Minggu, 17 Maret 2013

Satu siung bawang putih dijual seharga Rp 3000


Kenaikan harga bawang hingga tembus lebih dari 50 ribu perkilogram di pasar tradisional polewali mandar, sulawesi barat membuat para pedagang dan konsumen reasah. Selain sulit di dapat karena hanya beberpa pedagang yang kini masih tetap jualan bawang, harganya pun dinilai sudah tak terjangkau. Satu siang bawang putih yang semula dijual sehanya Rp 1000 kini dijual pedagang paling murah Rp 3000 persiungnya.
Tak hanya konsumen yangmegeluhkan kenaikan harga bawang merah dan bawang putih sejak sebulan terakhir. Para pedagang dan pemilik warung makan yang membutuhkan pasokan bawang dalam jumlah besar setiap harinya pun mengeluhkan mahalnya harga bawang terutama bawang putih di pasaran saat ini.

Satu siang bawang putih kini dijual lebih dari 3000 per satu siaung atau naik sekitar 200 persen dari harga tiga pekan sebelumnya. Kenaikan harga bawnag yang tidak wajar sejak beberapa pekan terakhir tidak hanya mematikan para pedagnag kecil yan terpaksa berhenti jualan bawang lantaran tak punya modal untuk mebeli stok bawang untuk jualan mereka. Harga bawang di sejumlah pasar tradisonal di polewlai mandar mencapi lebih dari Rp 50 ribu di tingkat pedagnag everan.

Para pedagang makanan dan pemilik warung yang memerlukan pasokan bawang dalam jumlah besar setiap harinya mengeluh. Selain karena pasokan bawang sulit di dapatkan lantaran banyaknya pedagang  yang gulung tikar dan tak lagi jualan bawang karena alasan tak punya modal tambahan/ harganya pun dinilai sudah tak wajar.

Wardiman, pedganag bawang barang campuran di pasar sentral pekkabata polewlai mandar ini berharap pemerintah bisa segera menurunkan harga bawang. Menurut wardiman, harga bawang saat ini tidak hanya mematikan pedagang tapi juga menjadi pukulan telat bagi para pengusaha makanan dan warung. “Pemerintah harus segera menurunkan harga bawang agar tidak meatikan pedagang,”Wardiman/ pedagang

Lia, pedagang barang campuran lainnya di pasar sentral pekkabata polewali  mandar mengaku sudah tiga pekan tak berjualan bawang. Seperti pedgaang bawang lainnya lia beralasna tidak berjualan bawang terutama bawang putih karena tak punya modal tambahan untuk menbeli pasokan bawang yang harganya melambung. “Saya sudah tak jualn bawang sementara, harganya mahal sekali pembeli jarang.” Lia, pedagang bawang gulung tikar.

Para pedanag dan konsumen di polewali mandar menilai, jika pemerintah tidak segera menstabilkan harga bawang di pasaran dalam waktu singkat dikhawatirkna akan mematikan usaha rumahan dan warung makan.

Sejak tiga pekan terakhir tak hanya harga bawang yang ,mengalami kenaikan tajam, harga cabe dan tomat pun ikut melabung tinggi. Tomat yang sebelumnya dijual hanya rp 5000 perkilogram naik menjadi rp 7000 perkilogram. Cabe yang semula dijual rp 8000 perkilogram kini naik menjadi rp 12 ribu perkilogram// anomali cuaca yang menyebbakan sejumlah petani di sentra produksi sayur mayur yang mengalami gagal panen ikut melecutkan kenaikann harga sembako di pasran. (Mandar, 17032013)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar