Jumat, 01 Juni 2012

Jurnalis Sulbar Melawan Kekekrasan dengan "Kemenyan"


Kecam Marinir. Beragam ekspresi ditunjukkan para jurmalis dalam memprotes serangkaian aksi kekerasan yang menimpa wartawan saat menjalankan tugas-tugas jurnalistiknya di berbagai daerah. Di Polewali Mandar, Sulawesi barat, puluhan jurnalis dari berbagai media yang tergabung dalam Koalisi Jurnalis Malaqbi (KJM) Sulbar menggelar aksi bakar Kemenyang sambil menggelar doa bersama di jalur lintas barat Sulawesi. Berbagi di Kompas.com Mereka mendoakan aparat Marinir dan pelaku kekerasan yang dilakukan aparat TNI/Polri, pejabat dan Politisi di berbagai tempat agar bertobat dan menyadari bahwa menyelesaikan masalah dengan cara kekerasan hanya akan menanamkan bibiit kebencian di tengah masyarakat dan tindakan tersebut adalah sebuah pelanggaran ham, demoktrasi dan kebebasan berekspresi yang diatur undang-undang.

Aksi damai yang dipusatkan di perempatan jalan Andi depi-Jl Cenderawasi Polewali mandar ini dilakukan dengan cara duduk melingkar di jalan trans sulawesi sambil membakar kemenyang. Doa bersama disertai bakar kemenyang ini dipimpin Usman padong, salah seorang jurnalis senior di Polewali Mandar yang ikut prihatin dnegan maraknya kasus kekerasan yang menimpa para jurnalis saat tengah mejalankan tugas-tugas profesionalnya di berbagai tempat di tanah air.

Para jurnalis anti kekerasan ini mendoakan aparat marinir yang mengeroyok para jurnalis dan warga saat meliput aksi pembongkaran tempat esek-esek yang diduga dibekingi oknum aparat marinir. Para jurnalis ini juga mengutuk insiden kekerasan yang dilakukan aparat TNI/Polri/ Pejabat, penegak hukum dan politisi di berbagai tempat di tanah air. Mereka menilai tindakan kekerasan yang dipertontonkan para aparat keamanan, pemerintah, penegak hukum dan politisi di berbagai justru menjadi preseden buruk di tengah upaya pemerintah membangun tatanan demokrasi dan kekebasan berekspresi yang diatur dalam undnag-undang.

Para jurnalis juga menggelar aksi meletakkan kartu identitas dan peralatan liputan di jalan raya sebagai bentuk protes terhadap segala bentuk kekerasan karena hal tersebut merupakan pelanggaran ham dan demokrasi yang harus dilawan. Mereka juga mendesak pemerintah agar tidak sekedar live service dalam menuntaskan kasus-kasus kekerasan yang menimpa para jurnalis.

Dalam pernyataan sikapnya, KJM Sulbar mengecam tindakan aparat marinir yang mempertontonkan cara kekerasan dan perampasan alat liputan terhadap warga dan tujuh jurnalis di Padang saat meliput aksi pembongkaran tempat esek-esek. Para jurnalis menyesalkan makin maraknya tindak-tindak premanisme yang dilakukan aparat dalam menyelesaikan berbagai konplik sosial. Mereka juga mendesak petinggi TNI dan Polri agar serius mengusut kasus-kasus keresaan yang menimpa jurnalis di berbagai daerah.

Akibat aksi jurnalis yang berlangsung selama satu jam ini menyebbakan arus lalu nlintas di jalur lintas barat sulawesi terjebak kemacetan panajng, lantaran para warttawan meggunakan setengah bahu jalan menggelar aksi hingga kendaraan dari dua arah harus mengantri.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar