Kecam Marinir. Beragam ekspresi ditunjukkan para jurmalis dalam memprotes serangkaian aksi kekerasan yang menimpa wartawan saat menjalankan tugas-tugas jurnalistiknya di berbagai daerah. Di Polewali Mandar, Sulawesi barat, puluhan jurnalis dari berbagai media yang tergabung dalam Koalisi Jurnalis Malaqbi (KJM) Sulbar menggelar aksi bakar Kemenyang sambil menggelar doa bersama di jalur lintas barat Sulawesi. Berbagi di Kompas.com Mereka mendoakan aparat Marinir dan pelaku kekerasan yang dilakukan aparat TNI/Polri, pejabat dan Politisi di berbagai tempat agar bertobat dan menyadari bahwa menyelesaikan masalah dengan cara kekerasan hanya akan menanamkan bibiit kebencian di tengah masyarakat dan tindakan tersebut adalah sebuah pelanggaran ham, demoktrasi dan kebebasan berekspresi yang diatur undang-undang.
Aksi damai yang
dipusatkan di perempatan jalan Andi depi-Jl Cenderawasi Polewali mandar ini
dilakukan dengan cara duduk melingkar di jalan trans sulawesi sambil membakar
kemenyang. Doa bersama disertai bakar kemenyang ini dipimpin Usman padong,
salah seorang jurnalis senior di Polewali Mandar yang ikut prihatin dnegan
maraknya kasus kekerasan yang menimpa para jurnalis saat tengah mejalankan
tugas-tugas profesionalnya di berbagai tempat di tanah air.
Para jurnalis anti
kekerasan ini mendoakan aparat marinir yang mengeroyok para jurnalis dan warga
saat meliput aksi pembongkaran tempat esek-esek yang diduga dibekingi oknum
aparat marinir. Para jurnalis ini juga mengutuk insiden kekerasan yang
dilakukan aparat TNI/Polri/ Pejabat, penegak hukum dan politisi di berbagai
tempat di tanah air. Mereka menilai tindakan kekerasan yang dipertontonkan para
aparat keamanan, pemerintah, penegak hukum dan politisi di berbagai justru
menjadi preseden buruk di tengah upaya pemerintah membangun tatanan demokrasi
dan kekebasan berekspresi yang diatur dalam undnag-undang.
Para jurnalis juga
menggelar aksi meletakkan kartu identitas dan peralatan liputan di jalan raya
sebagai bentuk protes terhadap segala bentuk kekerasan karena hal tersebut
merupakan pelanggaran ham dan demokrasi yang harus dilawan. Mereka juga
mendesak pemerintah agar tidak sekedar live service dalam menuntaskan
kasus-kasus kekerasan yang menimpa para jurnalis.
Dalam pernyataan
sikapnya, KJM Sulbar mengecam tindakan aparat marinir yang mempertontonkan cara
kekerasan dan perampasan alat liputan terhadap warga dan tujuh jurnalis di
Padang saat meliput aksi pembongkaran tempat esek-esek. Para jurnalis
menyesalkan makin maraknya tindak-tindak premanisme yang dilakukan aparat dalam
menyelesaikan berbagai konplik sosial. Mereka juga mendesak petinggi TNI dan
Polri agar serius mengusut kasus-kasus keresaan yang menimpa jurnalis di
berbagai daerah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar