Meski pemerintah telah menggelontorkan angaran kesehatan hingga
trilyunanan rupiah, namun hingga kini tak semua warga bisa menikmati dan
mengakses sarana kesehatan secara memadai. Di Polewali mandar, Sulawesi barat
misalnya, para warga terutama di dusun terpencil hingga kini belum bisa
menikmati pelayanan kesehatann yang memadai. Minimnya sarana kesehatan seperti puskesmas
atau pustu di desa-desa menyebbakan warga kini masih tetap mengandalkan jasa
dukun kampong untuk berobat atau melahirkan.
Warga berharap pemerintah bisa turut prihatin dengan
minimnya pelayanan kesehatan di dusun ini. Mereka berharap fasilitas kesehatan
seperti pustu bisa segera dibangun pemerintah agar warga bisa menikmati
pelayanan kesehatan dan tidak lagi tergantung pada jasa dukun kampong yang
selama ini menjadi dewa penolong mereka. (Mandar, 18032013)
Warga pegunungan di Dusun Erang batu, desa Batetangnga yang
hanya berjarak sekitar belasan kilometer dari kota kecamatan Binuang POlewali
mandar ini meneguhkan minimnya sarana kesehatan di dusun mmereka. Untuk bisa
berobat saat keluarga mereka sedang sakit atau melahirkan mereka harus menempuh
perjalanan cukup lama hingga ke kota kecamatan.
Sarana komunikasi dan trasfortasi umum yang berlum
menjangkau lokasi ini menyebbakan ratusan kepala keluarga di lokasi ini
kesulitan mengakses sarana kesehatan. Sejumklah warga pernah terserang penyakit
atau melahirkan tengah malam tak bisa menjangkau sarana kesehatan seperti
puskesmas karena jaraknya cukup jauh dan saran transfortasi yang masih minim.
Tak heran jika era pelayana kesehatan modern, masih ada
warga yang mengandalkan jasa dukun hanya untuk berobat atau melahirkan karena
tak bisa mengakses sarana kesehatan yang jauh dari lokasi mereka. Para dukun
kampong kerap lebih menjadi sandara bagi warga ketimbang jasa medis dari
petugas kesehatan.
Kepala dusun Erang batu, Burhan menyebutkan kerap banyak
warganya tiba-tiba terserang penyakit atau melahirkan tengah malam, tak bisa
dilarikan ke rumah sakit atau ke puskesmas karena jaraknya jauh. Menurut
Burhan, kalau pun petugas kesehatan bisa dihubungi namun jarang ada yang bisa
sampai ke desa mereka apalagi jika malam hari.
Petugas puskesmas Binuang memang telah menjadwalkan
pelayanan kesehatan setiap bulan ke lokasi ini, namun meneurut warga pelayanan
kesehatan setiap bulan tersebut sangat tidak memadai. Apalagi warga yang
terserang penyakit atau ibu melahirkan tak bisa ditebak kapan bisa terjadi dan
menimpa warga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar