Kamis, 11 Oktober 2012

Burung Australia Bermigrasi ke Polewali


Burung cantik. Ribuan burung dari 270-an species burung cantik dan langka sedang bermigrasi dan berkumpul di taman suaka margasatwa Mampie, Polewali mandar, sulawesi barat. Bahkan ratusan burung australia (Pelican white) yang bermigrasi dari daerah asalnya ikut berkumpul bersama burung mandar dan burung langka dan cantik lainnya. Sayangnya hutan lindung tempat aneka satwa dan specise burung langka ini berkembang biak, makin terancam punah, lantaran kawasan hutan lindung tempat mereka hidup/ terus dibabat dan dialih fungsikan menjadi areal tambak secara ilegal. Anehnya pemerintah terkesan membiarkan perambahan hukan secara serampangan.

Ribuan jenis burung cantik dan l;angka tampak asyik berkumpul dan bernostalgia bersama ratusan species burung lainnya di taman suaka margasatwa mampie polewali mandar. Sejak awal bulan september kawasan hutan lindung mampie mulai dipenuhi aneka burung cantik yang bermigrasi dari berbagai lokasi untuk mencari makan di tempat ini.

Ratusan burung australia bahkan ikut bermigrasi setiap tahun dari daerah asalnya. Pada musi tertentu kawasan hutan bakau Mampie menjadi arena tempat berkumpulnya ratusan species burung dan satwa di lokasi ini.

Tak heran jika kawasan hutan swaka margasatwa mampie menjadi magnet tersendiri bagi ratusan wisatawan asing untuk berwisata ke lokasi ini. Sayangnya kekayaan alam yang menjadi anugrah tuhan ini kurang dikelola dengan baik. Kawasan hutan yang seharusnya dilindungi  masyarakat dan pemerintah malah dibabat serampangan dan dijadikan areal tambak.

Sejumlah warga di sekitar taman suaka margasatwa mampie menyebutkan, saat hutan bakau masih utuh, ribuan burung dari sekitar 270-an species burung cantik dan langka yang hidup di kawasan hutan ini, termasuk burung mandar dan burung australia menjadi pemandangan indah setiap tahunnya. Namun kini setelah tempat mereka dibabat habis jumlah burung dan satwa yang bertahan kini tak sebarapa.

Kepala seksi konservasi sumber daya alam sulselbar, Nur Alam menyebutkan pada musim tertentu ratusan species burung cantik dan langka dari berbagai lokasi termasuk burung mandar dan burung australia bermigrasi ke kawasan hutan bakau Mampie bersama 270 lebih spesies burung lainnya.

Menurut Nur Alam kekayaan alam berupa satwa dan aneka burung cantik dan langka di tempat ini makin terancam punah. Pasalnya 1000 hektar lebih hutan bakau yang dilindungi berdasarkan keputusan menteri lingkungan hidup dan menteri pertanian 90 persen lebih sudah dibabat habis dan dialih fungsikan warga menjadi areal tambak secara ilegal.

Lima tahun lalu, luas areal kawasan hutan bakau mampie yang menjadi kebanggaan indonesia dan dunia ini masih tersisa sekitar 50 persen dari luas seluruhnya, namun hanya dalam tempo lima tahun areal hutan bakau kini hanya tersisa sebagian kecil saja. Saat ini hutan bakau hanya terdapat di sepanjang bibir pantai itu pun hanya beberapa lokasi saja.

Pembabakan hutan bakau mampie tak hanya mengancam kelestarian satwa dan aneka burung cantik di lokasi ini. Tapi juga mengancam kelestarian alam. Sejak hutan bakau rusak parah, musibah banjir terus terjadi di wilayah ini terutama pada saat gelombang tinggi menghantam wilayah ini.

Anehnya meski hutan bakau yang menajdi kekayaan dan kebangaan indinesia dan dunia ini telah lama dikeluhkan dan dikhawatirkan warga dan aktifis penggiat lingkungan, namun pemeirntah daerah termasuk pemeirntah pusat terkesan tutup mata dan enggan peduli dan melestarikan sumber kekayaan alam yang hanya dimiliki beberapa daerah di indonesia ini.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar