Sebuah keluarga petani di pinrang, sulawesi selatan punya kebiasaan unik. Mengoleksi hingga puluhan ribu gigi tikus sejak 12 tahun terakhir. Meski kegemarannya mengumpulkan berbagai jenis gigi tikus hasil tangkapannya tak memberi manfaat ekonomi atau keuntungan apa pun, namun keluarga ini beralasan mengoleksi Gigi tikus sekedar ingin menunjukan prestasinya menangkap tikus-tikus ganas yang menyerang tanaman padi mereka setiap musim tanam padi.
Keluarga
anas tika, seorang petani di pinrang sulawesi selatan ini terbilang punya
kebiasaan nyeleneh. Bayangkan, selama 12 tahun lebih sejak 2001 lalu, keluarga
anas dengan sabar telah mengumpulkan gigi-gigi tikus yang berhasil ditangkap di
areal sawah seluas satu hektar miliknya.
Ssetiap
musim padi, ribuan gigi-gigi tikus yang berhasil masuk perangkapnya dikumpulkan
di satu liang. Bangkai-bangkai tikus yang telah hancur dan hanya tersisa tulang
belulanngnya itu selanjutnya gigi-giginya dipisahkan dan dikeringkan/ setelah
sebelumnya dicuci bersih agar tak meninggalaroma bau busuk.
Saat waktu
luang keluarga ini kerap menghibur diri di kolong rumahnya, sambil
menghitung-hitung gigi-gigi tikus yang berhasil dikumpulkan selama bertanhun-tahun.
Kegemaran
keluarga ini mengoleksi gigi-gigi tikus hingga 12 kilogram, bukan karena mereka
senang berteman dengan tikus-tikus ganas yang gemar menggerogoti perabotan
rumah atau merusak tanaman padinya. Namun keluarga anas mengumpulkan gigi-gigi
tikus beragam ukuran ini, hanya sebuah kebanggaan dan kepuasan tersendiri, karena
prestasinya sebagai petani bisa menangkap tikus dalam jumlah besar.
Anas
berharap kebiasananya mengeoleksi gigi tikus yang dikelaim terbanyak di
indonesia bahkan dunia ini kelak bisa mendapatkan pengharagaan rekor muri
sebagai manusia penangkap dan kolektor gigi tikus terbanyak di indonesia bahkan
dunia. “Saya hanya ingin meyakinkan bahkan saya adalah penangkap dan kolektor
gigi tikus terbanyak di Indonesia bahkan duani, saya tak yakin ada orang yang
bisa mengeoleksi gigi tikus sebanyak yang saya kumpulkan,Ujar Anas.
Meski
banyak warga yang risih bahkan jijik bersentuhan dengan tikus penyebar penyakit
tipus ini, namun keluarga anas tak merasa risih apalagi jinjik dengan kebiasan
uniknya ini. Anas yakin gigi-gigi tikus yang telah dicuci bersih dan
dikeringkan ini tak akan membawa penyakit apa pun pada diri dan keluarganya. Alasnnya
sudah lebih dari 10 tahun menyimpan gigi-gigi tikus ini, belum satu pun
keluarganya terserang penyakit tipus atau penyakit lain yang disebabkan tikus.
Agar bisa
bertahan lebih lama, gigi-gigi tikus seberat 12 kilogram yang telah dikumpulkan
dengan susah payah, selanjutnya disimpan dalam toples plastik dan kardus agar
gigi-gigi tikus ini kelak bisa disimpan lebih lama. (Pinrang, 28032013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar