Keluarga kecil yang tak mampu membenahi rumahnya, pasca diterjang puting beliung di polewali mandar sulawesi barat, awal januari lalu, kini terpaksa tinggal berdesak-desakan di kolong rumhanya. Ukuran kolong rumahnya yang tidak lebih dari 3x1,5 meter persegi yang diberi dinding papan/.Mereka kerap beraktifitas secara bergantian di dalam rumahnya karena kondisi tempat yang tidak mendukung. Saat hujan tengah malam mereka kerap terbangun dan tak bisa menikmati tidur nyenyak di malam hari karena rumahnya kehujanan.
Lantaran kolong rumahnya kehujanan tengah malam, enam
anggota keluarga kecil yang tidur berdesak-deskan di kolong ruamh berukuran tak
lebih dari 3x1,5 meter ini tak bisa menikmati tidur nyenyak. Musim hujan yang
masih berlangsung hingga kini membaut keluarga Nanni di dusun Penanian,
kecamatan Binuang Polewali mandar Sulawesi barat ini kerap terjaga dinihari
lantaran rumahnya basah dan kehujanan. Nanni dan keluarganya terpaksa mencari
tempat berteduh agar tidak kehujanan.
Sejak tiga bulan lalu, enam anggota keluarga Nanni terpaksa
tinggal dan berdesak-desakan di kolong rumahnya lantaran rumahya yang ikut
hancur diterjang angin puting beliung awal Januari 2013 lalu hingga kini masih
berserakan. Atap dan dindingnya hancur. Nanni mengaku sebagai petani penggarap
ini mengaku hingga belum membanahi rumahnya lantaran ketiadaan biaya. Menurt
nani butuh biaya jutaan rupiah untuk memnbeli atap dan bahan bangunan lainnya
agar rumahnya bisa dihuni kembali.
Akibatnya, Anggota keluarga kecil ini terpaksa kerap
bergiliran masuk rumah lantaran ruangan sempit dan pengab. Saat anak-anaknya
sedang belajar dan sibuk mempersiapkan diri ke sekolah, anggota keluarga lain
terpaksa keluar rumah lebih daulu agar yang lain bisa beraktifitas. Bisa
dibayangkan bagaimana pengabnya ruangan yang dihuni enam orang sambil
berdesak-desakan seperti ini. Situasi ini jelas berbanding trebalik 180 derajat
dengan pejabat yang mengoleksi proferti hingga puluhan unit.
Musibah beruntun menimpa keluarga Nani. Disaat rumahnya
belum bisa diperbaiki pasca bencana, Pekan lalu, orang tuanya terjatuh dari rumahnya
saat berusaha merapikan ranga atap rumahnya yang hancur. Namunn tak disnagka
orang tua Nani terjatuh dan tertimpa kayu hinga tewas.
Meski keluarga keci ini layak mendapat santunan dari
pemerintah sebagai korban bencana, namun Nanni mengaku tak pernha mendapatkan
bantuan apa pun dari pemerintah. Jangankan mendapat bantuan bahanbangunna agar
bisa membenahi kerusakan rumahnya yang hancur pasca diterjang angin putting
beliung, dijenguk dan dikunjungi petugas dinas social untuk mengetahui keondisi
kelaurga ini tak pernah. “Jangankan bantuan pak dijengu pemerintah saja tak
pernah,”ujar Nanni sambil menggendong dan menennagkjan anaknya yang sedang
rewel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar