Dua siswa SMA dari sebuah sekolah ternama di Polewali Mandar
ini jadi tontonan warga yang lalu lalang di sekitar taman kota POlewali mandar,
Selasa (212/2) siang tadi. Kedua siswa SMA ini ditangkap bersaam seorang siswa
SMP saat ketiganya tengah berpesta shabu-shabu di taman kota saat wraga lainnya
tengah sibuk bekerja.
Tertangkapnya ketiga siswa ini bermula ketika sejumlah warga
dan aparat TNI melintas di lokasi tiba-tiba mendapati ketiganya tertawa
terbahak-bahak di tengah hutan kota pada saat jam pelajaran. Karena curiga
warga pun mengintai gerak gerik ketiga sisw ayang tengah membolos dari
sekolahnya ini. Saat ketiganya sednag pesta barang haram langsung disergap
warga.
Seorang siswa SMP langsung dijemput paksa gurunya dari
sekolah, meski sejumlah warga di lokasi menolak jika diserahkan ke sekolah
sebelum ditangani POlisi. Sementara dua siswa SMA ini diinterogasi warga
mengaku mendapatkan barang haram tersebut dari salah seorang temannya di
sekolah lain. Keduanya membantah bukan pengedar tapi hanya pemakai saja. Meski
menfaku menerima barang dari temannya di sekolah lain namun kedua siswa yang
tertangkap tangan ini mengaku tidak tahu identitas teman yang memberinya
barang. “Saya dapat dari teman di sekolah lain, saya tidak tahu namanya,”ujar
salah satu siswa ini.
Anehnya, Meski hampir dua jam warga menahan kedua siswa yang
tertangkap tangan pesta barang haram di taman kota ini tidak satu pun petugas
kepolisan yang datang menjemputnya. Pada hal warag sudah menghubungi petugas
berkali-kjali. Tak lama kemudian dua petugas keplisan berpakaian preman dan
seorang petugas lantas tiba di lokasi. Namun kedua petugas ini tak melakukan
apa pun sebelum akhirnya meniggalkan lokasi kejadian tanpa membawa pelaku.
Sejumlah warag dan aparat TNI yang menagkap basah para siswa
yangdikhawatirkan bisa memperngaruhi lebih banyak sisw alain jika tidak segera
ditangani serius menyesalkan sikap aparat kepolisian. “Masa sudah lebih sejak
ditahan warga di sini tidak satu pun petugas datang pada hal petugas sudah
dihubungi.”ujar salah seorang warga di lokasi.
Warga yang lelah menunggu kedatangan POlisi yanbg tak
kunjung menjemput pelaku di TKP memilih mebiarkan para para siswa ini meski
meerka kesal dnegan ulah siswa yang dinilai bisa membahayakan siswa lain dan
anak-anak mereka jika tidak ditangani serius.
Guru Bimbingan dan Konseling SMA Negeri 1 POlewali mandar,
Firdaus menegaskan, siapa pun siswanya yang terlibat daftar kejahatan poin-poin
pelanggarannya sudah diatur. Setiap siswa yang dikategorikan memiliki
pelanggaran sampai 100 poing ia terancam dikelaurkan. Terlibat narkotika jelas
Firdaus bisa kredit poin pelanggarannya 100 dan siswa bersangkutan bisa dipecat
jika keputusan akhinya menilai siswa bersangkutan tak lagi bisa dibina dan
mmebahayakan siswa lainnya. “Terlibat narkotika itu pelanggaran berat di
sekolah dan kredit poin pelanggarannya 100 dna itu bisa dipecat,”ujar Firdaus
mengaku kaget mendengar tiba-tiba salah seorang siswanya dinyatakan terlibat
dengan obat terlarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar