Candoleng. Tarian erotis yang akrab disebut candoleng-doleng kian menjadi pilihan hiburan banyak warga Polewali mandar, sulawesi barat. Para penari seksi tak segan-segan melakukan aksi buka-bukaan sampai merelakan bagian sensitif tubuhnya dipertontonkan dan dijamah penonton. Tentu saja sang penari tak keberatan yang penting ada sawerannya. Sayangnya tarian yang mengumbar adegan seks dan aksi buka-bukaan ini tak hanya ditonton kalangan dewasa dan orang tua tapi juga ratusan anak-anak dan remaja yang tak sepantasnya.
Pertunjukan tarian
seronok candoleng-doleng di salah satu pesta pengantin di kecamatan Wonomulyo
Polewali mandar ini misalnya tiga wanita penari seksi yang menghibur ratusan
penonton tak segan-segan melakukan aksi buka-bukaan sambil mempertontonkan
bagian-bagian sensitif tubuhnya. Mereka bahkan tak malu-malu mempertontonkan
adegan seks berduaan di depan publik penontonnya yang ternyata tak hanya
kalangan dewasa dan orang tua tapi juga para remaja dan anak-anak yang
seharusnya belum bisa menyaksikan tontonan seronok ini.
Tak hanya itu para
penari erotis yang mengumbar syahwat ini bahkan tak segan-segan merelakan
bagian-bagian sensitif tubuhnya seperti (Maaf : payu darahnya) diremas-remas
penonton sambil memberi saweran. Pada hal jam baru menunjukkan pukul 21.00
wita. Para penontonnnya pun masih didominasi kalangan anak-anak dan remaja.
Sebetulnya tarian
seronok yang mengumbar adegan seks di depan penontonnya ini ditentang banyak
warga. Namun belakangan meski ditentang tetap saja tarian candoleng-doleng
subur tak hanya di desa-desa terpencil tapi juga di kota.
Sejumlah group
electone pun bersaing menawarkan harga dan “kwalitas tarian” paling berani.
Bagi group electoneyang penarinya buka-bukaan dan bertelanjang dada akan
dinilai sebagai group electone paling panas. Sementara panari electone yang
kurang berani diangap kurang gres oleh penontonnya.
Tak heran jika
komunitas pencinta tarian erotis yang mengumbar syahwat seperti ini punya
catatan nama-nama electon yang dinilai paling berani dan paling seksi diantara
group tarian erotis lainnya. “Banyak group electon tergolong berani melakukan
adegan buka-bukaan yang membuat libido penontonnya naik turun”ujar Yusri salah
satu penonton tarian erotis di wonomulyo.
Yang disesalkan
sejumlah masyarakat termasuk toko agama, tokoh adat adalah terian seronok ini dipertontonkan
terbuka di depan publik, pada hal yang jadi penonton tak hanya kalangan dewasa
dan orang tua tapi juag anak-anak dan remaja. Dalam banyak lokasi pertunukan
tarian erotis publik penontonnya bahkan lebih banyak kalangan remaja dan
anak-anak. “Candoleng sebetulnya bukan maslaah bagi kaum dewasa dan orang tua,
tapi ini jelas merusak moral remaja dan anak-anak yang belum sepantasnya
disodori tontonan live dan seronok seperti candoleng,”ujar Yunus, warga wonomulyo
lainnya.
service sofa tangerang 02192457976 panggilan
BalasHapus