Kecapi Tradisional. Beragam cara warga memaknai malam pergantian tahun baru 2013. Komunitas pencinta seni kecapi di Pinrang Sulawesi selatan misalnya menggelar pertunjukan kecapi semalam suntuk. Tiga seniman kecapi dihadirkan untuk menghibur ratusan warga dengan kisah-kisah percintaan romantic, cerita jenaka, hingga kisah heroik sejumlah pahlawan disuguhkan mulai Senin petang (31/12) pukul 19.00 wita hingga Selasa (01/01 pagi hari. Meski ratusan warga dan anak-anak hadir sejak petang untuk menyaksikan pertunjukan seni kecapi tradisonal khas suku Bugis ini, namun hanya puluhan warga yang mampu bertahan hingga pagi hari.
Malam pergantian
tahun baru di Madimeng, kelurahan Mamminasae, kecamatan paletang, Pinrang
berlangsung dalam suasana berbeda. Ratusan pencinta kecapi tradisonal khas suku
bugis di Sulawesi selatan ini justru memilih mengisi malam pergantian tahun
baru mereka dengan cara menggelar pertunjukan kecapi semalam suntuk.
Meski pagelaran kecapi
bugis ini dimulai sekitar pukul 19.00wita hingga Selasa pagi (01/01) namun
hanya puluhan penikmat kecapi yang mampu bertahan hingga pagi hari. Ratusan
kursi yang semula dipenuhi penonton yang menggemari salah satu seni tradisional
Bugis yang masih tetap lestari hingga kini, namun hanya puluhan warga yang mampu
bertahan hingga pagi hari.
Pertunjukan kecapi
tidak hanya menyuguhkan irama petikan kecapi khas yang mempu menghibur dan
menina bobokkan para penggemarnya, namun seni kecapi yang dulu menjadi sarana
hiburan bagi raja-raja ini, juga membutuhkan keahlian khusus dalam bertutur
tentang kisah-kisa jenaka, percintaan, hingga kisah kepahlawanan sejumlah toko
atau pahlawan nasional yang pernah menggoreskan serentetan kisah menarik yang
patut ditiru dan member inspirasi bagi generasi berikutnya.
Kecapi yang biasanya
dipentaskan dalam berbagai event kegisatan seperti sunatan, pengantin, khataman
al quran hingga menyambut malam pergantian tahun baru seperti ini dipilih
sejumlah warga sebagai salah satu hiburan alternative di malam tahun baru.
Daripada keluyuran di jalan. Selain melelahkan juga rawan kecelakaan.
Dengan berbekal
kecapi, sebuah mic dan amplipier tiga seniman kecapi yang memiliki kepiawaian
bertutur sambil memetik kecapi ini mampu menghibur warga dan komunitas pencinta
kecapi menjelang malam pergantian tahun hingga pagi hari. Byaangkan meski
semalam suntuk bermain kecapi sambil menyuguhkan beragam cerita menarik, para
seniman ini mampu menyuguhkan aneka kisah percintaan, kisah jenaka sampai
cerita heroic.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar