Senin, 28 Januari 2013

Pulau Dea-dea Surga Bagi Pencinta Kucing


Kucing. Anda pecinta binatang khususnya kucing-kucing cantik dari berbagai species kesukaan anda? Sebuah pulau di Polewali mandar Sulawesi barat yang menjadi salah satu objek wisata bahari di Polewali mandar Sulawesi barat layak anda kunjungi. Di tempat ini hidup Ratusan Kucing dari berbagaii species sejak puluhan tahun lalu. Jika pulau-pulau lain diperebutkan manusia atau antar Negara untuk memperluas wilayah, Pulau tak berpenhuni ini justru diperebutkan para kucing.  Anehnya meski kucing tak dipelihara secara khsusus oleh pencinta  biantang atau pemerintah setempat, kucing-kucing cantik ini terus tumbuh dan berkembanmg biak.
Untuk menjangkau pulau tak berpenghuni manusia ini diperlukan waktu hanya sekitar 15 menit dari dermaga Penyeberangan Belang-belang di Desa Tonyamang, Polewali mandar menggunakan perahu penyeberangan antar pulau atau yang akrab disebut warga setempat dnegan sebutan Taxi Air.

Pulau Dea-dea yang sering disebut Pulau kucing karena di Pulau ini banyak dijumpai beberapa jenis kucing yang terus berkembang biak secara alamiah.Jika pada mulanya pulau yang masih asri ini hanya dihuni puluha ekor kucing berbagai jenis, namun kini jumlahnya terus bertambah seiring spesies kucing di lokasi ini terus berkembang biak.

Suasana alamanya yang asri dan udaranya yang sejuk membuat sejumlah species kucing di di pulau ini bisa tumbuh dan berkembang biak meski tak dipelihara oleh para pecinta hewan atau pemerintah setempat.

Selain udara dan alamnya yang masih asri, bibir pantai yang bersih di sekeliling pulau ini tak hanya membuat beragam species kucing betah dan hidup berkembang biak di lokasi ini, namun wistawan yang pernah berkunjung ke salah satu objek wisata di POlewali Mandar ini bisa menarik dan membuat anda betah tinggal berlama-lama di pulau ini meski anda hanya bercengkrama dnegan kucing-kucing liar di lokasi ini.

Kepala dians pariwisata Polewali mandar, Darwin Badaruddin menyebutkan ratusan kucing yang hidup dan berkembang biak secara alamiah menjadikan pulau dea-dea makin lekat dnmegan sebuatan sebagai Pulau kucing. Selain karena di pulau ini tak dihuni manusia, juga karea memanh ada ratusna kucing dari berbagai species tumbuh secara alamiah di lokasi ini.

Konon pulau ini semula hanya dihuni beberpa ekor kucing yang dibuang warga, nalam tempo si9ngkat jumlah habiatat kucing di pulau ini terus bertambah. Tak heran jika warga yang datang ke lokasi ini bisa menyaksikan aneka kucing cantik dan sehat bertebaran di pulau ini. Hanya saja kucing-kucing yang liar ini tak bisa dijamah manuasia. Wisatawan yang datang hanya bisa menikmati keindahan sang kucing dari jarak yang jauh.

Sayangnya meski pulua ini kerap dikunjungi para wsiatawan termasuk turis mencanegara, namun pemerintah setempat hingga kini belum memoles lokasi wisata ini secara maksimal untuk memancing minat wsiatawan berkunjung ke lokasi ini.

Pemerintah dalam hal ini dinas pariwisata setempat hingga kini belum membuat tempat berteduah bagi para wisatawan yang datang seperti gazebo, penginapan atau villa yang bisa memancing minat wisatawan tinggal lebih lama di lokasi ini.

1 komentar:

  1. Perlu perhatian dari pemda setempat, selain dibuatkan tempat berteduh untuk wisatawan alangkah baiknya untuk menekan jumlah populasi kucing di pulau tersebut, sebaiknya dilakukan steril pada kucing betina dan kastrasi pada kucing jantan, otomatis jika jumlah populasi kucing dapat dikendalikan maka kondisi kesehatan mereka jg pasti terjamin, sehingga pulau tersebut benar-benar dapat menjadi tempat wisata yang layak dan menyenangkan.

    BalasHapus