Sabtu, 19 Januari 2013

Nasu Kadundung, Sajian Khas Suku Pattae

Bosan menikmati menu masakan di restoran atau di warung langganan anda yang menunya itu-itu juga?, sajian Nasu Kadundung, masakan khas suku Pattae di Polewali mandar Sulawesi barat yang kaya vitamin, protein, karbohidrat dan zat gizi lainnya ini mungkin layak anda coba. Aroma dan rasnaya yang khas dijamin bisa memancing selera makan anda. Perpaduan bumbu-bumbu alami seperti daun kedondong, pakis, lengkuas, cabe rawit dan bahan utama dari ayam kampong dijamin membuat masakan sehat ini layak jadi referensi anda.
Jika Makassar dan Jakarta terkenal dengan coto Makassar dan soto betawinya, di Polewali mandar popular dengan nasu kadundungnya. Mampir di kota tujuan wisata Polewali mandar di Sulawesi barat ini rasanya tak lengkap jika anda tidak memanjakan lidah anda dengan masakan yang satu ini. Nasu kadundung, adalah masakan khas suku Pattae di Polewali mandar yang sudah lama popular sebagai salah satu sajian yang kaya gizi. Tak heran jika nasu kadundung kini mulai dilirik sejumlah warga sebagai salah satu menu masakan yang memiliki cita rasa yang khas. Selain kaya gizi dan sehat karena tanpa penyedap rasa. Nasu kadundung biasanya disajikan dengan ketupat atau nasi. Bahan-bahan yang digunakan seperti daun kedondong muda, pakis, merica bawang merah dan putih, lengkuas, gula merah, serei, daun sup dan cabe rawit seluruhnya menggunakan bumbu alami atau tanpa bahan kimia. Nasu kadundung dahulu popular disajikan pada saat acara pesta adat, sunatan atau pesta pengantin sebagai salah satu makanan khas. Namun kini masakan yang menggunkan bahan utama dari ayam kampong yang dipadu dengan bumbu alami seperti daun kedondong dan pakis serta bumbu lainnya kini dilirik sejumlah warga sebagai salah satu potensi bisnis kuliner yang menjanjikan keuntungan. Tak heran jika objek wisata alam pemancingan di kawasan Rawamangun kecamatan Binuang, Polewali mandar kini mulai menyajikan Nasu kadundung sebagai salah satu sajian khas mereka kepada para pengunjung atau wisatawan yang datang. Aroma khas dan rasa asem daun kedondong yang kaya vitamin dan zat gizi membuat nasu kadundung kini makin popular dan makin dicari-cari para penikmatnya. Hamsir, salah satu penggemar nasu kadundung mengaku menggemari masakan ini lantaran rasa dan aormanya yang khas, nasu kadundung juga dipercaya sehat dan ebbas kolesterol. Pasalnya masakan ini menggunakan ayam kampong dan bebas penyedap rasa. “Makanan khas suku Pattae ini sudah lama dikenal sebagai sajian paorit di pesta-pesta sunatan atau pengantin, dna kini mulai banyak dijual di sejumlah warung yang menyajikan masakan khas,”ujar Hamzir. Hesti, pemilik warung nasu kadundung di kawasan pemancingan alam rawamangun polewali mandar semula hanya coba-coba menwarkan menu masakan khas ini kepada para para pengunjung atau wisatawan yang datang ke lokasi pemancingan rawamangun, belakangan menu ini ternyata cukup dimninati pengunjung. Salah satu keunikan masakan ini selain aroma dan rasanya yang khas, masakan ini disajikan tanopa penyedap rasa dari bahan kimia. Kandungan gizi dan vitamin dari aneka bumbu alami yang digunakan seperti daun kedondong, lengkuas, jahe, serei, lengkuas dan bumbu lainnya dikenal berhasiat untuk kesehatan. “Cita rasa dan aromanya yang khas menjadikan makanan ini tak bisa dilupakan bagi siapa pun yang pernah mencoba merasakannya,”ujar Hesti bangga denagan menu unggulannya ini. Harganya yang relative murah dan terjangkau membuat masakan yang satu ini layak anda coba. Untuk satu porsi nasu kadundung lengkap dengan ketupat atau nasinya hanya Rp 20 ribu rupiah satu porsi untuk satu orang. Tak heran jika masakan nasu kadundung kini tak hanya popular di Polewali mandar, tapi juga mulai dikenal di luar daerah seperti Majene, Mamuju, Pinrang bahkan Palu Sulawesi tengah. Sejumlah lembaga atau instansi pemerintah yang pernah menggelar kegiatan di lokasi wisata kolam pemmancingan rawamangun yang pernah berwisata ke lokasi ini langsung terkesan dan jatuh hati denga sajian masakan khas ini. “Tak hanya warga Polewali mandar, banyak wisatawan dari luar daerah seperti majene, mamuju, mamasa, bahkan palu, Sulawesi tengah memesan masakan nasu kadundung sebagai sajian mereka di tempat wsiata ini,”ujar Hesti. Suasana alam rawamanngun yang sejuk dan pemandangan alamnya yang asri membuat pengunjung tak hanya terkesima dengan panorama alamnya yang indah tapi juga jatuh hati dengan masakan khas nasu kadundung. Nasu kadundung yang kini makin popular mulai dilirik sejumlah pengusaha rumah makan dan restoran sebagai salah satu sajian khas bagi pengujung mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar