Kalingdagdag. Untuk melestarikan seni bertutur atau yang akrab dikenal warga setempat dengan sebutan kalingdagdag yang mirip dengn seni pantun yang sudah popular itu, puluhan orang tua, remaja, anak-anak dan perempuan di Pomandar, Sulawesi barat unjuk kebolehan berkalingdagdag di atas panggung. Beragam tema kalingdagdag seperti cerita percintaan, kisah kepahlawanan sampai cerita sukses pemerintah membangun Polewali mandar menjadi suguhan kaligdagdag yang menghibur warga. Festival kalingdagdag sebagai salah satu khasanah kekayaan budaya suku mandar ini diharapkan bisa menjadi salah satu objek wisata budaya yang bisa menarik bagi para wisatawan.
Puluhan Orang tua,
remaja, perempuan hingga anak-anak ini unjuk kebolehan berkalingdagdag atau seni
bertutur yang mirip dengan berpantuan di atas panggung. Riuh rendah tepuk
tangan para penonton membuat para peserta tampak makin bersemangat.
Saling berbalas
kalingdagdag di atas panggung cukup menghibur penonton festival kalindagdag
dalam rangka memeriahkan ualng tahun Polewali mandar yang ke 409 beberapa saat
lalu. Aneka tema kalindagdag seperti kisah percintaan dua pasangan muda mudi,
kisah kepahlawanan yang member insfirasi dan semagat para geresi muda sampia
cerita sukses pemerintah membangun Polewali mandar.
Tak mudah
berkalingdadag dengan lancer dan reflek seperti puluhan peserta ini untuk
menjawab kalindagdag lawan. Diperlukan kemampuan berutur yang sarat muatan seni
untuk melahirkan sebuah kalindagdag yang menarik dan menghibur warga. Kemampuan
peserta berkalindagdag yang lancer dan reflek seperti ini lahir secara otodidak
setelah menyakiskan pertunjukan kalindagdag yang kerap ditampilkan dalam
berbagai acara seperti sunatan, kahataman alquran sampai menyambut dan melamar
calon pengantin.
Sedikitnya 16
kelompok seni kalingdagdag dari 16 kecamatan di Polewali mandar ini berusaha
tampil terbaik mewakili kecamatannya masing-masing. Kalingdagdag sebagai salah
satu seni tradisional Mandar yang masih lestari hingga kini membutuhkan
kemampuan seni bertutur yang manrik lawan bicara mapun penonton yang hadir.
Kepala dinas
pariwisata POlewali Mandar, Darwin badaruddin, menyebutkan festival seni
bertutur atau kalindagdag sebagai tradisi bertutur dalam bahasa mandar ini
adalah bagian dari upaya pemerintah dan aktifis penggiat kebudayana local
untukmendinamisasi potensi wisata sekaligus melestarikan kebudayaan local.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar