Jumat, 14 Desember 2012

Tanamkan Pendidikan Agama Sejak Dini, 500-an Anak Ikuti Lomba Tulis Al Quran


Lomba menulis Al Quran atau kaligrafi indah yang diikuti lebih dari 500 peserta dari 16 kecamatan di Hotel ratih Polewali Mandar, Sulawesi barat, Jumat (14/12)  siang tadi berlangsung semarak. Anak-anak tak hanya bangga karena bisa mengekspresikan diri dengan karya seni menulis al Quran dengan bebas, tapi juga bergembira karena mendapatkan hadiah dan sejumlah door prise dari panitia. Lomba menulias Al Quran bagi anak-anak sebagai calon  generasi muda Islam ini dimaksudkan sebagai upaya menanamkan pendidikan agama sejak dini agar mereka kelak bisa mendalami agamanya lebih baik.

Sebanyak 500 lebih anak-anak dari 16 kecamatan di hotel ratih Polewali mandar ini tampak antusias mengikuti lomba menulis Al Quran atau kalkigrafi indah yang digelar oleh yayasan AL Kahfa, salah satu lembaga yang bergerak di bidang pendidikan anak-anak tertinggal.

Setiap peserta diberi kebebasan menulis Al Quran atau kaligrafi indah dari ayat-ayat apa saja yang ada dalam Al Quran. Hanya saja setiap peserta tidak diperbolehkan didampingi oleh siapa pun. Orang tua atau keliuarga yang mengantar peserta lokasi lomba tidak diperkennakan masuk ke arena. Merka hanya bisa menyaksikan dari luar gedung.

Meski panitia memberi jangka waktu satu jam bagi setiap peserta untuk menyelesaikan karyanya, namun sejumlah peserta yang tampak sudah mahir menulis Al Quran dengan Indah bisa menyelesaikan hanya dalam waktu 14 menit.

Jamila Muslim, siswa SD salah satu sekolah di Polehwali mandar ini misalnya mampu menulis sejumlah ayat dalam al Quran dengan Tulisan yang cukup Indah. Meski hanya ditulis dengan tangan menggunakan pena khusus, namun karya tulis Al Quran atau kaligrafi indah milik Jamila ini hamir mirif dengan tulisan Al Guran yang dicetak menggunkan telknologi  mesin cetak moderen. Jamila mampu menyelesaikan karyanya hanya dalam tempo 14 menit. Dengan bimbingan menulis kaligrafi indah dari kedua orang tuanya sejak kecil, membuat Jamila tak kesulitan mengikuti lomba ini. Jamila optimis karya tulis al quran miliknya bakal mendapatkan penghargaan dari panitia. “Senang bisa menulis dan mengekspresikan karya saya sendiri. Saya optimis bakal dapat hadiah,”ujar Jamila bangga.

Rosna peserta kaligrafi lainnya juga mengaku senang, selain karena bisa menghasilkan karya tulis al Quran yang indah, Rosna juga mendapat hadiah undian door prise peserta yang disediakan panitia. Dengan waktu 25 menit Rosna mengaku bisa merampungkan tulisan Kaligrafi dan meyerahkan ke panitia untuk dinlai. :Saya senang menulis Al Quran, selama ini saya hanya belajar sendiri dengan cara menlihat dan meniru tulisan Al Quran,”ujar Rosna.

Ketua panitia peksana lomba Kaligrafi, Rita Puspita Hendra Singkarru mengaku bangga dan gembira atas antuasia anak-anak belajar menulis Al Quran. Meski mereka tak pernah diajar atau mendapat kursus menulis seni kaligrafi Al Quran namun mayoritas peserta sudah mampu menghasilkan karya yang cukup membanggakan.

Meski panitia menyediakan  ratusan hadiah door prise dan 10 hadiah istimewa bagi peserta yang karya kaligrafinya dinyatakan terbaik, namun menurut Rita Hadiah ini tidak lah penting. Sebab yang terpenting adalah bagaimana menanamkan pendidikan agama sejak dini kepada generasi mudah islam agar mereka bisa mengenal dan memahami ajaran agamanya lebih baik. “Kita berharap lomba menyemarakkan tahun baru islam dan hari jadi yayasan Al Kahfa ini menjadi momentum awal untuk mendorong anak-anak untuk mencintai agamanya lewat belajar menulis keligrafi indah.”ujar Rita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar