Rabu, 19 Desember 2012

Rayakan Keberhasilan Baca Al Quran, Nenek Pawai Keliling Kota


Nenek Pawai. Petuah lama yang menyebut ‘BELAJAR TAK MENGENAL USIA’ benar-benar dimaknai puluhan nenek-nenek di Polewali mandar, sulawesi barat sebagai motivasi  belajar dalam meningkatkan pengetahuan mereka.  Meski sudah berusia lanjut dan beranak cucu, mereka tetap semangat belajar membaca Al Quran. Terbukti dalam tempo dua tahun para lansia ini mampu membaca Al Quran dengan baik dan lancar. Untuk merayakan kesuksesan mereka para lanzia ini menggelar pawai keliling kota. Yang menarik nenek-nenek yang berdandan bak pengantin cantik ini dengan bangga disaksikan ribuan warga di sepanjang jalan.

Puluhan nenek-nenek yang berdandan cantik layaknya pengantin baru ini dengan bangga berpawai sambil menunggang kuda berkeliling kota Polewali mandar, Selasa (18/12). Sejumlah lanzia lainnya memilih berpawai keliling kota sambil merayakan kesuksesan mereka dengan naik becak hias, delman atau bajaj.

Para Lansia ini tak henti-hentinya menebar senyum sumringah kepada khalayak ramai yang menyaksikan karnaval mereka yang meriah di sepanjang rute jalan yang dilalui, seperti jalan Ahmad yani, Jalan Basiru, Jalan Bahari, jalan Pangiu dan finis kembali di jalan Ahmad Yani, Meski cuaca panas matahari membakar kulit namun para lansia ini tampak lebih kuat dari biasanya.

Maklum para lanzia ini sedang bergembira dan merayakan kesuksesan mereka setelah berhasil belajar membaca Al Quran dengan baik dan lancar. Di tengah kesibukan dan keterbatasan konsentrasi dan daya ingat mereka yang menurun karena faktor usia lanjut, tak membuat mereka kehilangan semangat untuk melecut diri. Terbukti Hanya dalam tempo hampir dua tahun belajar tekun para lanzia ini bisa membuktikan diri jika mereka mampu.

Nurmi, salah satu lanzia yang ikut merayakan kesuksesan mereka dalam khataman massal ini mengaku kini sudah bisa membaca Al Quran dengan baik dan lancar. Seperti lanzia lainnya Nurmi mengaku senang dan bangga berpawai keliling kota untuk merayakan kesuksesan mereka, disaksikan ribuan pasangan mata warga di sepanjang jalan. “Saya senang, bangga  dan tidak sedikit pun malu karena semua pesertanya sama-sama orang tua,”ujar Nurmi usai berpawai.

Kegembiraan serupa juga diungkapkan Hajja Nurjannah. Meski dengan susah payah belajar membaca Al quran di tengah tumpukan kesibukan, termasuk urusan dapur yang melelahkan, Nujannah  akhirnya bisa membuktikan diri hingga mahir dan menamatkan bacaan al qurannya dengan lancar. “Saya senang hari in sudah bisa membaca Al Quran dengan baik dan lancar. Dan saya berniat akan Memperdalam lagi agar bisa berguna tidak hanya pada diri saya sendiri tapi juga anak-anak dan cucu saya,”ujar Nujannah.

Meski berpawai di tengah cuaca panas, tak sedikit pun tampak rasa lelah di wajah para lanzia ini. Mereka justru bangga dan senang menjadi fokus perhatian warga. Ucapan salam dan selamat yang dilontarkan warga yang turut bergembira menyakiskan kesuksesan para lanzia ini di sepanjang jalan, membuat para nenek-nenek dan sejumlah kakek ini seolah mendapat energi baru.

Sejumlah group musik rebana yang mengiringi pawai para lanzia ini makin menambah semarak susana khataman massal para lanzia yang di pusatkan di salah satu gedung di Polewali mandar  hari ini.

Usai berpawai para orang tua ini mengaku bersyukur karena pengetahuan dan kemampuan mereka membaca al Qura’an dengan baik selama dua tahun belajar di bawah bimbingan sejumlah guru, tak hanya berguna untuk dirinya sendiri tapi juga akan diwariskan kepada anak-anak dan cucu-cucnya kelak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar