Nenek Pawai. Petuah lama yang menyebut ‘BELAJAR TAK MENGENAL USIA’ benar-benar dimaknai puluhan nenek-nenek di Polewali mandar, sulawesi barat sebagai motivasi belajar dalam meningkatkan pengetahuan mereka. Meski sudah berusia lanjut dan beranak cucu, mereka tetap semangat belajar membaca Al Quran. Terbukti dalam tempo dua tahun para lansia ini mampu membaca Al Quran dengan baik dan lancar. Untuk merayakan kesuksesan mereka para lanzia ini menggelar pawai keliling kota. Yang menarik nenek-nenek yang berdandan bak pengantin cantik ini dengan bangga disaksikan ribuan warga di sepanjang jalan.
Puluhan nenek-nenek
yang berdandan cantik layaknya pengantin baru ini dengan bangga berpawai sambil
menunggang kuda berkeliling kota Polewali mandar, Selasa (18/12). Sejumlah
lanzia lainnya memilih berpawai keliling kota sambil merayakan kesuksesan
mereka dengan naik becak hias, delman atau bajaj.
Para Lansia ini tak
henti-hentinya menebar senyum sumringah kepada khalayak ramai yang menyaksikan
karnaval mereka yang meriah di sepanjang rute jalan yang dilalui, seperti jalan
Ahmad yani, Jalan Basiru, Jalan Bahari, jalan Pangiu dan finis kembali di jalan
Ahmad Yani, Meski cuaca panas matahari membakar kulit namun para lansia ini
tampak lebih kuat dari biasanya.
Maklum para lanzia
ini sedang bergembira dan merayakan kesuksesan mereka setelah berhasil belajar
membaca Al Quran dengan baik dan lancar. Di tengah kesibukan dan keterbatasan
konsentrasi dan daya ingat mereka yang menurun karena faktor usia lanjut, tak
membuat mereka kehilangan semangat untuk melecut diri. Terbukti Hanya dalam
tempo hampir dua tahun belajar tekun para lanzia ini bisa membuktikan diri jika
mereka mampu.
Nurmi, salah satu
lanzia yang ikut merayakan kesuksesan mereka dalam khataman massal ini mengaku
kini sudah bisa membaca Al Quran dengan baik dan lancar. Seperti lanzia lainnya
Nurmi mengaku senang dan bangga berpawai keliling kota untuk merayakan
kesuksesan mereka, disaksikan ribuan pasangan mata warga di sepanjang jalan.
“Saya senang, bangga dan tidak sedikit
pun malu karena semua pesertanya sama-sama orang tua,”ujar Nurmi usai berpawai.
Kegembiraan serupa
juga diungkapkan Hajja Nurjannah. Meski dengan susah payah belajar membaca Al
quran di tengah tumpukan kesibukan, termasuk urusan dapur yang melelahkan,
Nujannah akhirnya bisa membuktikan diri
hingga mahir dan menamatkan bacaan al qurannya dengan lancar. “Saya senang hari
in sudah bisa membaca Al Quran dengan baik dan lancar. Dan saya berniat akan
Memperdalam lagi agar bisa berguna tidak hanya pada diri saya sendiri tapi juga
anak-anak dan cucu saya,”ujar Nujannah.
Meski berpawai di
tengah cuaca panas, tak sedikit pun tampak rasa lelah di wajah para lanzia ini.
Mereka justru bangga dan senang menjadi fokus perhatian warga. Ucapan salam dan
selamat yang dilontarkan warga yang turut bergembira menyakiskan kesuksesan
para lanzia ini di sepanjang jalan, membuat para nenek-nenek dan sejumlah kakek
ini seolah mendapat energi baru.
Sejumlah group musik
rebana yang mengiringi pawai para lanzia ini makin menambah semarak susana
khataman massal para lanzia yang di pusatkan di salah satu gedung di Polewali
mandar hari ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar