Jumat, 14 Desember 2012

Demi Biayai Sekolah, Siswa Dirikan Galeri Kerajinan Tempurung Kelapa


Tempurung Kelapa. Meski masih usia sekolah, sejumlah anak-anak kreatif dan mandiri di Polewlai mandar, Sulawesi barat tak lagi menggantungkan biaya hidup termasuk biaya sekolah pada kedua orang tua mereka. Dengan mendirikan galeri benda kerajinan tangan, sekelompok siswa kreatif ini mampu menghasilkan beragam produk kerjainan tempurung kelapa yang cantik dan laris terjual seperti tas, dompet, asbak, gantungan kunci, pot kembang dan aneka kerajinan lainnya yang diminati warga.

Galeri milik Muh Ansar di kecamatan Wonomulyo, Polewali Mandar ini didirikan bersama sejumlah teman-teman sekolah dan anak-anak tetangganya sekitar setahun lebih yang lalu.  Beragam produk kerajinan tangan kreatif yang seluruhnya terbuat dari bahan tempurung kelapa ternyata cukup dimintai warga. Semula hanya membuat aneka gantungan kunci yang cantik, namun belakangan seiring makin banyaknya peminat, Ansar  dan kawan-kawan mulai mengembangkan keragaman produk kerjianannya seperti tas, dompet, asbak, pot kembang, Prototife sepeda kumbang dan berbagai kerjainan lainnya. Ansar Collectian Art bahkan bisa menerima pesanan dari pelanggannyannya.

Ansar bersama sejumlah teman-teman sekolahnya terinsfirasi untuk mendirikan sebuah Galeri kecil yang diberi nama Yusri Colectioan Art, agar kelak bisa menjadi siswa mandiri secara ekonomi. Impian Yusri yang sederhana bersama kawan-kawannya itu kini terbukti. Meski baru setahun lebih dikelolahnya secara mendiri galeri kecil miliknya sudah bisa menghasilkan keuntungan ekonomi yang lumayan. “Modalnya Cuma gergaji pemotong, lem, cat namun sudah bisa menghasilkan pendapatan ratusna ribu perhari,”ujar ansar mengaku bangga karena bisa mendirikan usaha kecil bersama kawan-kawannya

Aneka produk kerajinan tangan seperti tas, gantungan kunci, dompet, asbak pot kembang dan aneka produk lainnya umumnya dijual antara Rp 15 ribu hingga Rp 50 ribu tergantung jenis barangnya. Umumnya kerajinan tangan milik Ansar dipesan warga untuk sebuah hajatan seperti pengantin yang dibagikan kepada setiap tamu sebagai oleh-oleh.

Barang baku tempurung yang melimpah tidak menyulitkan Ansar cs mengembangkan usahanya. Hanya dengan memanfaatkan limbah tempurung kelapa yang dibuang percuma Ansar hanya butuh modal untuk membeli sejumlah perlatan gergaji pemotong, mistar, lem dan aneka cat kelompok anak-anak kreatif yang mencoba mandiri ini sudah bisa menghasilkan aneka produk kerajinan cantik dan laris. 

Dari hasil penjualan aneka produk kerajinan tempurung kelapa buatannya yang laris dipesan warga, Ansari dan kawan-kawan ternyata tak hanya bisa menyisipkan keuntungan untuk uang jajan, Biaya pendidikan Yusri dan kawan mampu dihasilkan dari usaha kecil berbasis rumah tangga ini.

Untuk memperkenalkan dan mempopulerkan beragam hasil kerajinan tangannya kepada khalayak, Ansar kini rajin mengikuti undangan-undangan pameran yang diselengarakan para penguysaha dan pemda setempat. Ansar optimis dengan rajin mengikuti event pameran bersakla lokal kelak usahanya akan semakin maju dan pendapatannnya akan terus bertambah hingga samnggup membiayai sekolahnya yang lebih tinggi hingga di bangku kulaih kelak.

Ansar optimis usahanya kelak bisa tumbuh dan berkembang lebih besar. Hanya saja Ansar mengaku terkedala soal biaya untuk mengembangkan usaka kerajinanya. Ansar hanya menggunakan peralatan manual seperti gergaji dan bor tangan karena tak  mampu membeli sejumlah peralatan untuk mempercepat proses pembuatan souvenir pesanan warga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar