Tempurung Kelapa. Meski masih usia sekolah, sejumlah anak-anak kreatif dan mandiri di Polewlai mandar, Sulawesi barat tak lagi menggantungkan biaya hidup termasuk biaya sekolah pada kedua orang tua mereka. Dengan mendirikan galeri benda kerajinan tangan, sekelompok siswa kreatif ini mampu menghasilkan beragam produk kerjainan tempurung kelapa yang cantik dan laris terjual seperti tas, dompet, asbak, gantungan kunci, pot kembang dan aneka kerajinan lainnya yang diminati warga.
Galeri milik Muh
Ansar di kecamatan Wonomulyo, Polewali Mandar ini didirikan bersama sejumlah
teman-teman sekolah dan anak-anak tetangganya sekitar setahun lebih yang
lalu. Beragam produk kerajinan tangan
kreatif yang seluruhnya terbuat dari bahan tempurung kelapa ternyata cukup
dimintai warga. Semula hanya membuat aneka gantungan kunci yang cantik, namun
belakangan seiring makin banyaknya peminat, Ansar dan kawan-kawan mulai mengembangkan keragaman
produk kerjianannya seperti tas, dompet, asbak, pot kembang, Prototife sepeda
kumbang dan berbagai kerjainan lainnya. Ansar Collectian Art bahkan bisa
menerima pesanan dari pelanggannyannya.
Ansar bersama
sejumlah teman-teman sekolahnya terinsfirasi untuk mendirikan sebuah Galeri
kecil yang diberi nama Yusri Colectioan Art, agar kelak bisa menjadi siswa
mandiri secara ekonomi. Impian Yusri yang sederhana bersama kawan-kawannya itu
kini terbukti. Meski baru setahun lebih dikelolahnya secara mendiri galeri
kecil miliknya sudah bisa menghasilkan keuntungan ekonomi yang lumayan.
“Modalnya Cuma gergaji pemotong, lem, cat namun sudah bisa menghasilkan
pendapatan ratusna ribu perhari,”ujar ansar mengaku bangga karena bisa
mendirikan usaha kecil bersama kawan-kawannya
Aneka produk
kerajinan tangan seperti tas, gantungan kunci, dompet, asbak pot kembang dan
aneka produk lainnya umumnya dijual antara Rp 15 ribu hingga Rp 50 ribu tergantung
jenis barangnya. Umumnya kerajinan tangan milik Ansar dipesan warga untuk
sebuah hajatan seperti pengantin yang dibagikan kepada setiap tamu sebagai
oleh-oleh.
Barang baku tempurung
yang melimpah tidak menyulitkan Ansar cs mengembangkan usahanya. Hanya dengan
memanfaatkan limbah tempurung kelapa yang dibuang percuma Ansar hanya butuh modal untuk membeli
sejumlah perlatan gergaji pemotong, mistar, lem dan aneka cat kelompok
anak-anak kreatif yang mencoba mandiri ini sudah bisa menghasilkan aneka produk
kerajinan cantik dan laris.
Dari hasil penjualan
aneka produk kerajinan tempurung kelapa buatannya yang laris dipesan warga,
Ansari dan kawan-kawan ternyata tak hanya bisa menyisipkan keuntungan untuk
uang jajan, Biaya pendidikan Yusri dan kawan mampu dihasilkan dari usaha kecil
berbasis rumah tangga ini.
Untuk memperkenalkan
dan mempopulerkan beragam hasil kerajinan tangannya kepada khalayak, Ansar kini
rajin mengikuti undangan-undangan pameran yang diselengarakan para penguysaha
dan pemda setempat. Ansar optimis
dengan rajin mengikuti event pameran bersakla lokal kelak usahanya akan semakin
maju dan pendapatannnya akan terus bertambah hingga samnggup membiayai
sekolahnya yang lebih tinggi hingga di bangku kulaih kelak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar