Rabu, 19 Desember 2012

Belajar Kehujanan Sekolah Nyaris Hancur Malah Digugat Warga


Sekolah Rusak. Musim hujan yang berlangsung setiap hari membuat ratusan anak-anak SD dan TK 007 Parappe, Polewali mandar, Sulawesi barat tak bisa belajar dengan tenang. Kondisi gedung yang hancur dan atapnya bolong karena lapuk dimakan usia, membuat ruangan tak bisa digunakan belajar karena kehujanan. Para siswa dan guru lebih banyak beritiratat atau pulang lebih awal karena tak ada ruangan belajar yang layak. Sedihnya lagi, sekolah yang nyaris hancur ini malah digugat ganti rugi lahan oleh sejumlah warga. Ratusan siswa di sekolah ini terancam tidak bisa belajar.

Kondisi gedung SD 007 Parappe, kecamatan campalagian Polewali Mandar  yang hancur dan nyaris mabruk lantaran tak pernah di renovasi sejak puluhan tahun lalu, kondisnya kini makin memperihatinkan. Rangka bangunan, atap, dinding dan palpon yang hancur tidak hanya mengancam keselamatan guru dan para siswa yang setiap hari berada di gedung ini, para siswa dan guru pun tak bisa belajar dengan tenang lantaran atap sekolah bocor di mana-mana.

Hanya ada sejumlah ruangan yang masih bisa digunakan terutama jika hujan turun atau angin kencang datang. Para sisw ayang kehujanan saat belajar kerap mengungsi ke tempat lain atau pulang lebih awal karena proses belajar mengejar tak bisa dilangsungkan.

Ruang guru yang sebelumnya dimanfatakan untuk menampung aktifitas guru di sekolah ini kini dialihfungsikan menjadi TK agar puluhan anak-anak TK di sekolah ini tetap bisa belajar dan bermain setiap hari. Karean lapuk di makan usia hampir seluruh bagian ruangan TK ini pun jauh dari layak untuk dijadikan ruangan belajar.

Lihat saja kondisi gedung di sekeliling sekolah  yang menampung sekitar 200 anak SD dan TK di sekolah ini. Hampir seluruh bagian-bagian bangunan hancur dan membahayakan keselamatan para siswa. Meski kondisi gedungnya rusak para guru tetap menggelar aktifitas belajar di ruangan kelas lantaran tak ada pilihan lain.

Kepala Sd 007 Parappe, abdul Jalil mengakui para siswanya harus belajar dalam kondisi memprihatinkan. Pemerintah setempat memang telah menyalurkan bantuan dua ruangan yang saat ini sedang ddalam proses pembanguan, namun menurut jalil jumlah ruangan tersebut jauh dari cukup untuk menampung aktifitas balajar di sekolah ini. Satu ruangan baru tersebut nantinya rencananya akan digunakan untuk belajar sedang satu ruangan lainhay dimanfaatkan sebagai ruang guru dan perpustakaan.

Yang tak kalah mirisnya, sekolah yang dibangun puluhan tahun lalu ini malah digugat sejumlah warag yang mengkelaim sebagai pemilik lahan. Mereka menuntut pemerintah menghentikan aktifitas belajar di sekolah tersebut jika pemerintah tidak segera memberi ganti rugi lahan kepada warga. “Permalsahan di sekolah ini bertumpuk. Gedungnya nyaris ambruk dan tak cukup menampung kegiatan belajar. Warga pun kini menggugatnya. Saya sebagai kepala sekolah tentu tak bisa berbat banyak,”ujar Abdul jalil.

Pihak sekolah bukannya tak mengadukan setumpuk masalahnya ke dinas pendidikan selaku pemerintah setempat. Kepala sekolah SD 007 Abdul jalil mengaku sudah berulang kali mengeluhkan kasusnya ke dinas pendidikan namun hingga bertahun-tahun maslaahnya belum slesai hingga saat ini.

Jalil berharap pemerintah setempat segera turun tangan menyelesaikan maslaah ayng dihadapi sekolahnya agar tidak berlarut-larut dan mengganggu aktifitas belajar para siswa dan guru di sekolah ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar