Sekolah Rusak. Musim hujan yang berlangsung setiap hari membuat ratusan anak-anak SD dan TK 007 Parappe, Polewali mandar, Sulawesi barat tak bisa belajar dengan tenang. Kondisi gedung yang hancur dan atapnya bolong karena lapuk dimakan usia, membuat ruangan tak bisa digunakan belajar karena kehujanan. Para siswa dan guru lebih banyak beritiratat atau pulang lebih awal karena tak ada ruangan belajar yang layak. Sedihnya lagi, sekolah yang nyaris hancur ini malah digugat ganti rugi lahan oleh sejumlah warga. Ratusan siswa di sekolah ini terancam tidak bisa belajar.
Kondisi gedung SD 007
Parappe, kecamatan campalagian Polewali Mandar yang hancur dan nyaris mabruk lantaran tak
pernah di renovasi sejak puluhan tahun lalu, kondisnya kini makin
memperihatinkan. Rangka bangunan, atap, dinding dan palpon yang hancur tidak
hanya mengancam keselamatan guru dan para siswa yang setiap hari berada di
gedung ini, para siswa dan guru pun tak bisa belajar dengan tenang lantaran
atap sekolah bocor di mana-mana.
Hanya ada sejumlah
ruangan yang masih bisa digunakan terutama jika hujan turun atau angin kencang
datang. Para sisw ayang kehujanan saat belajar kerap mengungsi ke tempat lain
atau pulang lebih awal karena proses belajar mengejar tak bisa dilangsungkan.
Ruang guru yang
sebelumnya dimanfatakan untuk menampung aktifitas guru di sekolah ini kini
dialihfungsikan menjadi TK agar puluhan anak-anak TK di sekolah ini tetap bisa
belajar dan bermain setiap hari. Karean lapuk di makan usia hampir seluruh
bagian ruangan TK ini pun jauh dari layak untuk dijadikan ruangan belajar.
Lihat saja kondisi
gedung di sekeliling sekolah yang
menampung sekitar 200 anak SD dan TK di sekolah ini. Hampir seluruh
bagian-bagian bangunan hancur dan membahayakan keselamatan para siswa. Meski
kondisi gedungnya rusak para guru tetap menggelar aktifitas belajar di ruangan
kelas lantaran tak ada pilihan lain.
Kepala Sd 007
Parappe, abdul Jalil mengakui para siswanya harus belajar dalam kondisi
memprihatinkan. Pemerintah setempat memang telah menyalurkan bantuan dua
ruangan yang saat ini sedang ddalam proses pembanguan, namun menurut jalil
jumlah ruangan tersebut jauh dari cukup untuk menampung aktifitas balajar di
sekolah ini. Satu ruangan baru tersebut nantinya rencananya akan digunakan
untuk belajar sedang satu ruangan lainhay dimanfaatkan sebagai ruang guru dan
perpustakaan.
Yang tak kalah
mirisnya, sekolah yang dibangun puluhan tahun lalu ini malah digugat sejumlah
warag yang mengkelaim sebagai pemilik lahan. Mereka menuntut pemerintah
menghentikan aktifitas belajar di sekolah tersebut jika pemerintah tidak segera
memberi ganti rugi lahan kepada warga. “Permalsahan di sekolah ini bertumpuk.
Gedungnya nyaris ambruk dan tak cukup menampung kegiatan belajar. Warga pun
kini menggugatnya. Saya sebagai kepala sekolah tentu tak bisa berbat
banyak,”ujar Abdul jalil.
Pihak sekolah
bukannya tak mengadukan setumpuk masalahnya ke dinas pendidikan selaku
pemerintah setempat. Kepala sekolah SD 007 Abdul jalil mengaku sudah berulang
kali mengeluhkan kasusnya ke dinas pendidikan namun hingga bertahun-tahun
maslaahnya belum slesai hingga saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar