Desainer ternama yang
juga presenter kondang, Ivan Gunawan diam-diam menyambangi para pengrajin sutra
tradisonal mandar di sejumlah lokasi kecamatan di Polewali mandar seperti
Pambusuang, Balanipa, tinambung dan Binuang. Polewali mandar, Rabu (14/11).
Corak yang unik dan kwalitas Tenun sutra mandar yang tetap terjaga keasliannya,
menjadi salah satu alasan Ivan tertarik memanfaatkan tenun sutra mandar sebagai
bahan utama lima desaian busana rancangan barunya guna memperkaya koleksi rancangannya. Ivan optimis
tenun sutra mandar yang tetap lestari secara turun temurun layak bersaing di
event Indonesia Fashion Week yang akan digelar di Jakarta pada Pebruari 2013
mendatang.
Ivan Optimis sejumlah desaia busana terbaru dan
terkini yang seluruhnya menggunakan bahan utama sutra yang dipadukan bahan
lain, akan bisa menarik minat para penggemar dunia fashion.
Didampingi sejumlah
aktifis dan ibu-ibu penggiat kerajinan tradisonal, Ivan Gunawan, presenter yang
juga desainer ternama asal Jakarta ini menyambangi para pengrajin sutra mandar
tradisonal di sejumlah kecamatan di Polewali mandar. Kunjungan ivan diawali di
kecamatan Pambusuang disusul Balanipa, Tinambung dan Binuang. Ivan tak hanya
menyaksikan bagaimana sutra mandar yang kayak corak dan filosopi hidup itu dibuat
dengan tekun oleh para pengrajin, tapi juga berdiskusi dengan para pengrajin
tradisonal yang tetap melestarikan salah satu kekayaan budaya nusantara.
Setelah menyaksikan
secara langsung pembuatan tenun sutra tradisional mandar dari para pengrajin
seperti di kecamatan Pambusuang, Balanipa, Tinambung dan Binuang, Ivan mengaku
jatuh hati dan tertarik untuk memilih tenun sutra mandar sebagai bahan utama sejumlah
desaian busana masa kini yang telah dirancang untuk memperkaya koleksi
busananya.
Pada bulan januari
Ivan menyatakan akan membawa sutra mandar ke event Indonesia fashion week yang
akan digelar di jakarta Pebruari 2013 mendatang. Ivan menilai tenun sutra
mandar tak kalah dengan sutra Bangkok yang banyak dilirik para desainer kondang
di Jakarta. Meski tidak merinci desaian busana apa saja yang disiapkan, namun ivan
mnegaku sudah membuat sedikitnya lima desaian busana masa kini yang seluruhnya menggunakan
bahan utanma tenun sutra manda.
Ivan menilai untuk
mengangkat derajat dan income para pengrajin tenun sutra mandar diperlukan
kerja sama mutualisme antar pengrajin sebagai produsen bahan utama desain busana dengan para desiner
untuk mengangkat citra dan nuilai ekonomi hasil kerajinan mereka. Menurut Ivan
dengan membawa sutra mandar ke event Indonesia Fashion week tidak hanya
mengangkat citra tenun sutra mandar di mata nasional tapi juga meningkatkan
nilai ekonomi para pengrajin. Tenun sutra yang biasanya hanya dijual Rp 100
ribu perlembar, nilainya mungkin bisa meningkat dua kali lipat atau lebih
setelah karya para pengrajin tradisional ini dirancang menjadi busana masa kini
yang lebih menarik minat konsumen. “Saya
optimis tenun sutra mandar yang tak kalah dnegan sutra bangkok akan semakin
meningkat setelah dilirik desaianer nasional. Coraknya yang kaya dengan filosofi
hidup dan ketekunan para pengrajin akan menjadi modal utama tenun sutra manbdar
bisa bersaing dengan produk serupa di tanah air,”ujar Ivan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar