Selasa, 06 November 2012

Protes Pungli, Siswa Mogok Belajar


Gerah dengan maraknya pungutan liar alias pungli di sekolah yang meresahkan dan membebani para siswa dan orang tua mereka. Ratusan siswa  smk campalagian polewali mandar, sulawesi barat menggelar aksi mogok belajar. Dialog antar siswa dan guru untuk menjembatani aksi protres para siswa selasa (6/11) diwarnai sejumlah pertanyaan kritis/ namunjawaban yang dilontarkan pihak sekolah tak mampu melegahkan para siswa.

Ratusan siswa sms negeri campalagian polewali mandar melancarkan aksi mogok belajar sebagai bentuk protes terhadap maraknya dugaan pungutan liar di sekolah mereka. Para siswa dan orang tua mereka menilai beragam pungutan yang dinilai tak rasional memberatkan para siswa dan orang tua mereka.

Para siswa mengkritisi pendidikan gratis yang dikampanyekan pemerintah dan sekolah hanya selogan belaka/ pada kenyataannya biaya biaya yang ditanggung para orang tua justru makin besar dan mebebani orang tuia.

Dialog yang berlangsung di aula smk camp[alagian ini dihujani puluhan pertanyaan kritis para siswa yang mempertanyakan sejumlah item pungutan yang dinilai tak jelas.

Ada siswa yang mempertanyakan pungutan sumbangan Rp 200 ribu yang dibebakan kepada setiap siswa. Mereka menilai pungutan yang dikelaim putusan orang tua siswa dan komiter tersebut sarat rekayasa dan persekongkolan sekoah dan komite yang membebani para orang tua dan siswa.

Sejumlah siswa lainnya mengkritisi tingginya pembayaran uang praktek lapangan yang mencapai rp 500 ribu per siswa. Sementara sisw alainnya mempertanyakan pungutan sumbangan pembuatan baju olah raga yang sampai siswanya sudah hampir tamat sekolah, namun baju olahraga yang sudah dibayar para siswa tersebut hinga kini belum diberikan para siswa.

Dian, salah seorang siswa yang melancarkan protes kepada pihak sekolah menilai banyak item-item pungutan yang dibebankan pada siswa tak rasional dan tidak transparan. Pembayaran uang praktek lapangan mislanya dinilai teralalku besar dan membebani para sisawa. Menurut mereka biaya praktek lapangan tak perlu semahal itu alasannya beragam item kegiatan saat praktek mulai dari pemberangkatan sampai kembali ke sekolah justru dibiayai sendiri para siswa, bukan bersumber dari dana pungutan yang dikumpulkan sekolah. Menurut dian keberangkatan ke tempat peraktek dan sejumlah kebutuhan biaya lainnya tak satu pun dibiayai dari dana pungutan yang diserahkan para siswa/ kecuali jaket yang diberikan para siswa sebelum praktek dilakukan. “banyak hal yang tidak rasional dan transfaran,”ujar Dian.

Kepala smk negeri campalagian, masdar saleh mengatakan segala bentuk pungutan yang dilakukan pihak sekolah sudah melalui kesepakatan dan persetujuan para orang tua siswa. Protes para siswa dan orang tua mereka menurut masdar tidak beralasan karena sudah diptuskan komite bersama orang tua siswa. “Semua yang dilakukan pihak skeolah sudah merupakana kesepakata komite dan orang tua siswa,”ujar kepala smk negeri campalagian, masdar saleh

Namun alasan kepala sekolah dibantah para siswa. Sejumlah siswa mengatakan rapat yang digelar para guru, komite yang dihadiri sejumlah orang tua siswa yang dikelaim sebagai pembenaran atas sejumlah pungutan di sekolah mereka, dinilai siswa sarat rekayasa. Justru banyak orang tua siswa mengaku tak hadir lantaran tak mendapat undangan rapat. Mereka baru kaget saat anak mereka diminta sejumlah pembayaran yang dinilai sangat memberatkan orang tua siswa.

Tak puas mendapat jawaban para guru, para siswa menyatakan akan terus melakukan aksi mogok belajar. Para siswa menuitjtut transfaransi penggunaan dana sekolah sebagai bentuk pertanggungjawaban publik yang patut diketahui para siswa dan orang tua mereka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar