Dituding berupaya menggelapkan dana bantuan siswa miskin, belasan orang tua siswa di polewali mandar, sulawesi barat melancarkan aksi protes ke sekolah anaknya. Pertengkaran dan suasana tegang antar kepala sekolah dan orang tua siswa sempat berlangsung. Kepala sekolah yang di desak orang tua siswa semula beralasan bantuan siswa miskin sebesar Rp 360 ribu per siswa belum cair, namun setelah diperlihatkan bukti pencairan dari kantor pos setempat, sang kepala sekolah tak bisa mengelak dan akhirnya mengaku jika dana tersebut sudah cair sejak juli 2012 lalu, namun belum sempat membagikan kepada orangtua siswa karena alasan sibuk.
Kepala sekolah,
Farida yang jadi sasaran protes warga sempat bersitegang dengan sejumlah orang
tua siswa. Para orang tua mempertanyakan apa alasan kepala sekolah hingga kini
belum mencairkan dana bantuan siswa miskin sebesar Rp 360 ribu rupiah untuk
setiap siswa. Farida yang didemo orang tua siswa di kantornya, Kamis (4/10)
hari ini naik pitamdan sempat menonjok-nonjok orang tua siswa sambil
menjelaskan jika dana tersebut hingga kini belum cair.
Namun keterangan sang
kepala sekolah langsung dibantah rame-rame oleh orang tua siswa. Selembar bukti
surat tanda pencairan dana dari kantor pos dibawa serta para orang tua siswa. Dalam
catatan tersebut dana sebesar Rp sembilan juta untuk 25 siswa miskin sudah
dicairkan pos setempat sejak Juli 2012 lalu.
Farida yang
dipatahkan argumentasinya oleh para orang tua siswa akhirnya mengaku jika dana
tersebut memang sudah cair, hanya saja sejak Juli hingga Kamis (4/10) hari ini
dirinya super sibuk hingga tak sempat membagikan dana tersebut kepada siswa
miskin yang berhak menerimanya.
Dihadapan orang tua
siswa Farida berjanji akan segera mencairkan dana tersebut kepada para siswa. “Insya
Allah akan saya cairkan dan bagikan kepada para siswa yang tercatat sebagai
penerima,”ujar Farida menenagkan protes orang tua siswa.
Amiruddin, orang tua
siswa yang ikut melancartkan aksi protes ke sekolah anaknya menyatakan aksi ini
dilakukan lantaran selama ini kepala sekolah dinili tidak transfaran dalam
pengelolaan dana sekolah baik bosa maupun bantuan dana miskin. Bayangkan sudah
berapa bulan cair hingga kini belu dibagikan ke siswa hanya karena alasan sibuk
berbulan-bulan,”ujar Amiruddin. .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar