Kamis, 04 Oktober 2012

Diduga Stres, Suami Kampak Istrinya Hingga Sekarat


KDRT. Diduga stres berat dan tak mampu menguasai diri akibat himpitan ekonomi dan persoalan keluarga yang tak kunjung selesai, seorang suami di Polewali mandar, Sulawesi barat, tega membacok istrinya dengan kampak hingga bersimbah darah, Kamis (4/10). Akibat peristiwa ini korban mengalami luka serius di bagian kepala. Korban  yang dilarikang ke ruang icu rumah sakit umum daerah (rsud) polewali mandar hingga kini masih dalam kondisi kritis.
Fatimah (55 tahun) hingga saat ini masih kritis dan tidak sadarkan diri di ruang intensif care unit rumah sakit umum daerah Polewali setelah dibacok oleh yoesri, suami korban sendiri menggunakan kampak. Korban mengalami luka retak pada tengkorak kepala serta beberapa luka sobek disekujur tubuhnya.

Menurut keterangan sejumlah kerabat korban, Fatimah yang sehari-hari tinggal bersama suaminya di desa ujung baru, kecamatan wonomulyo memang kerap bertengkar di duga dipicu lantaran sang suami yang tidak memiliki pekerjaan tetap. Bahkan tahun dua ribu lalu, Fatimah juga sempat diparangi oleh suaminya.

Tidak adanya pekerjaan tetap yang mengakibatkan keluarga ini kesulitan ekonomi membuat sang suami depresi dan stres. Selain itu adanya kabar yang beredar jika istinya akan menikah membuat ramli naik pitam dan tanpa pikir panjang langsung membacok istrinya saat memasak didapur.

Menurut Nurlina, kerabat korban, pelaku sudah dua kali membacok istrinya sendiri karena stres denga beragam konplik rumah tangga dan masalah ekonomi. Kejadian pertama tahun 2000 lalu korban dibacok dengan parang dna terakhir hari ini kepalanya dikampak hingga sekarat,” Nurlina (kerabat korban)

Aparat kepolisian sektor wonomulyo yang mendapat laporan masyarakat berhasil meringkus yoesri, tersangka di  rumahnya beserta barang bukti kampak yang digunakan membacok isrinya, dari hasil pemeriksaan sementara di duga tersangka memang menderita depresi akut, hal ini terlihat dari jawaban tersangka yang berbelit-belit dan berubah-ubah.

Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, kini tersangka terpaksa mendekam disel tahanan mapolsek wonomulyo. Sementara untuk mengetahui secara pasti kondisi kejiwaan tersangka, polisi akan mendatangkan psikolog untuk memeriksa tersangka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar